Bagian 24

9.1K 317 20
                                    

Hari ini kedua orang tua Lenno mengundang Lenno dan Sherina untuk makan malam bersama. Kebetulan Rama, sang Ayah baru pulang ke Indonesia. Tentu saja kesempatan langka ini akan di gunakan untuk makan malam bersama.

"Bunda terlihat sangat cantik" puji Lenno pada Sherina saat melihat sang istri mengenakan dres panjang selutut bermotif bunga cerah dengan make up natural, dan rambut di gulung rapi. Sherina tentu merona mendapat pujian dari Suaminya

"Ayah juga tampan" Lenno terkekeh lalu memeluk pinggang Sherina. "Ayo kita masuk ke dalam" ujar Lenno mengajak Sherina masuk ke dalam rumah kediaman orang tua Lenno

"Papa" sapa Sherina hangat kepada Rama. Rama tersenyum dan memeluk anak satu - satunya dan menantunya

"Apa kabar Pa?" tanya Sherina

"Baik, kamu sendiri bagaimana?"

"Sherina baik pa, ini ada oleh - oleh Sherina buat untuk papa" Sherina menyodorkan sekotak brownis yang dibuatnya sebelum ke rumah ini.

"Terima kasih. Ayo masuk. Mama sudah ada di dalam" ajak Rama kepada Sherina dan Lenno

"Haii sayang, Sherin sini bantu mama mengambil minuman dingin" ajak Sarah, Sherina mengangguk dan mengikuti sang mertua ke dapur

"Gimana sayang? Ada perubahan?" tanya Sarah di sela - sela menyiapkan minuman dingin untuk keluarga mereka

"Lenno masih belum setuju Ma, tapi..."

"Sherina, mama harap kamu bisa secepatnya membuat Lenno setuju, mama berniat menikahkan Lenno dan Syahnaz minggu depan. Papa itu akan pergi ke London dua minggu lagi" ujar Sarah membuat Sherina menganga karena terkejut. Walaupun sudah mencoba ikhlas tetap saja di sisi kecil hatinya dia masih merasa tidak rela.

"Minggu depan?" ulang Sherina pelan. Sarah meletakkan gelas yang di pegangnya lalu beralih menatap Sherina

"Iya minggu depan, kenapa? Kau mau mengulur waktu? Mama sudah tidak bisa menunggu! Kalau kau bisa hamil dalam waktu seminggu, mama akan batalkan pernikahan ini" ujar Sarah tegas lalu berjalan melewati Sherina yang terpaku mengatur napasnya pelan.

Sherina menuangkan nasi di piring Rama lalu memberikannya kepada Rama. Rama menerimanya dengan senyuman

"Bagaimana pernikahan kalian?" tanya Rama kepada Lenno dan Sherina

"Baik pa" jawab Lenno menikmati makan malamnya.

Canda tawa hangat mengalir dengan sendirinya di ruang makan keluarga Adhirajasa. Begitu hangat. Saat yang sangat dirindukan Sherina sebagai seorang yang sudah tidak memiliki orang tua kandung lagi.

"Permisi, maaf saya terlambat" ujar seorang wanita lembut membuat semua mata memandang kearah sumber suara

Lenno terdiam kaku menatap wanita cantik yang tersenyum. Lenno melirik kearah Sherina, sempat terbesit pikiran Sherina ikut merencanakan ini semua mengundang Syahnaz keacara makan malam, namun sedari siang tadi Sherina sibuk di dapur tidak mungkin dia merencanakan ini. Sherina pun sama terkejutnya dia memilih menunduk tanpa mau menatap Syahnaz bukan karena takut Lenno murka, dia hanya kecewa Sarah tidak mengatakan akan mengundang Syahnaz dan sahabatnya itu juga tidak memberi tahu bahwa mendapat undangan dari Sarah

"Aku akan ke toilet sebentar" ujar Lenno

"Tidak ada yang boleh meninggalkan meja makan ini!!" ujar tegas Rama membuat Lenno terduduk kembali dan menegak habis air minumnya

"Lenno, apa Sherina sudah hamil?" tanya Rama. Lenno menatap tajam sang ayah yang santai menyuap nasinya

"Belum" jawab Lenno lirih

Cinta Kedua (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang