BAGIAN 7

20.4K 428 6
                                    

Sebuah tangan berat melingkar di pinggang Sherina. Sherina menggeliat dan menatap pria tampan yang tertidur dengan damai sembari memeluk tubuhnya. senyumnya mengembang menyadari perang ranjang yang mereka lakukan semalam. sakit namun sangat berkesan baginya. karena ini tentu adalah yang pertama kali bagi Sherina. Perlahan tangan Sherina terulur dan mengelus rambut Lenno. Sherina bangkit dan meninggalkan Lenno yang masih nyenyak beradadalam mimpinya

 Sherina tengah sibuk dengan dunianya sendiri  menyiapkan sarapan untuk seorang laki -laki yang kini telah menjadi suaminya. sampai sebuah suara membuyarkan lamunannya "Pagi sayang, kok kamu sudah bangun?" sapa Sarah kepada sang menantu.

"Mama kenapa sudah bangun? Sherin lagi menyiapkan sarapan buat Lenno, mama dan papa"

"Aduh sayang, ada pembantu kok dirumah ini yang bisa menyiapkan segala keperluan untuk rumah ini, bukankah kalian akan pergi berbulan madu" mendengar kata bulan madu pipi Sherin merona karena malu. bukan karena akan menghabiskan dua minggu di Turki dengan acara bulan madu, hanya saja Sherina teringat akan kegiatan bercumbu mereka semalam yang pasti akan di lakukan terus menerus

"Kenapa kau merona? apa yang terjadi semalam?" goda Sarah yang membuat Sherina semakin menunduk malu

"Aku ingin menikmati peranku ma sebagai istri dan menantu keluarga ini. jadi mengerjakan segala sesuatunya sendirian" ujar Sherina mengalihkan godaan Sarah. Sarah mendekat dan merangkul tubuh Sherina dengan sayang, wanita yang baru saja berstatus sebagai menantunya.

"Mamam memang tidak salah pilih menantu" ujar Sarah dengan senyum manis

"Waah ada apaan ini sih pagi - pagi sudah peluk - peluk iastri orang" ujar Lenno tiba - tiba. Sarah dan Sherin menoleh ke arah sumber suara dan mereka terkekeh geli dengan ucapan Lenno.

"Ihh dia menantu mama juga kali.. mama berhak donk peluk - peluk"

"Aku kan cemburu ma, masa aku gak di peluk pagi - pagi sama Sherina" ucapan Lenno membuat Sherina semakin salah tingkah

"Manja kamu ahh.. semalam kan sudah puas peluk - peluannya?" goda Sarah sembari melirik menantunya yang tengah menahan malu, wajahnya merona dan manis. Sherina semakin malu dan tak berani menatap Sarah dan lenno yang sibuk menggodanya

"Sudah janagn goda Sherin terus, Papa kan mau sarapan masakn menantu baru papa" ujar Rama yang baru saja selesai berolahraga dan duduk manis di meja makan melihat interaksi anak dan istrinya yang tengah menggoda menantunya. Sarah mendekat kearah Rama dan duduk dengan tawa ringan "Sayang, Sherina itu lucu" ujar Sarah yang di balas anggukan kepala oleh Rama

Lenno memeluk pinggang Sherina tanpa malu, membuat Sherina merasa risih karena mendapat tatapan geli dan menggoda oleh kedua mertuanya. sherina mencubit pelan lengan Lenno memberi isyarat untuk melepas pelukannya. "Aku rindu" ujar Lenno setengah berbisik kearah Sherina. Sherina menatap suaminya bingung. rindu? bukankah mereka tidak berpisah sama sekali. lalu Rindu apa?

"Sudah mesra - mesranya lanjutin di kamar, papa dan mama lapar" ujar Rama yang membuat Lenno dan Sherina merasa malu. Lenno melepas pelukannya lalu membantu Sherina membawakan makanan kemeja makan. Keluarga Adhirjasa bertambah satu orang lagi. damai dan menyenangkan. Sherina merasa lengkap berada di tengah - tengah keluarga ini. walaupun besok dia dan Lenno sudah harus berangkat lagi ke Turki. jadi dia tidak ingin  membuang waktu berharga selama ada di rumah ini. sebelum pergi meninggalkan ke Turki dan Australia dalam waktu lama.

"Kau masak sarapan untuk 4 orang tapi mengapa ini mirip jamuan makan malam untuk 10 orang?"

"Aku dan Lenno akan pindah ke Australia dalam jangka waktu lama, jadi hari ini kesempatan pertamaku membuat sarapan pagi untuk mama dan papa. aku tidak bisa menyiapkan sarapan berikutnya" ujar Sherina dengan tersenyum dan menuangkan susu di gelas Lenno

Cinta Kedua (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang