BAGIAN 11

11.7K 364 5
                                    

Enam Tahun kemudian

Indonesia.

Biar seindah apapun negeri orang, tetap tanah air yang paling indah. Ibaratnya seperti senyaman apapun hotel berbintang 5 kelas internasional sekalipun, tetap lebih nyaman rumah sendiri. Indonesia tanah air yang kaya akan budaya, adat istiadat dan berbagai macam suku bangsa. Beraneka ragam tetapi tetap satu jua. Seperti semboyan Negara Indonesia, tau apa? Berbeda - beda tetapi tetap satu jua. Semuanya berbeda tapi kita satu kesatuan. Lah kenapa jadi membahas pelajaran PKN? Lanjut cerita ini saja.

Begitu pendapat Author  yang mencintai Negaranya walaupun kadang rasa keinginan mengunjungi Singapura selalu terhambat, terhambat Pan Dana(dalam bahasa bali artinya Bapak Uang). Sherina juga memiliki pendapat sama tentang Negara Indonesia, segimanapun meimpahnya harta warisan dari keluarganya, dia tetap mencintai Indonesia tidak berniat hijrah ke Negara lain yang lebih maju ataupun unggul dalam segala bidang. baginya Indonesia memiliki tempat yang jauh lebih Indah dari Luar negeri. terbukti dari Pulau Bali yang memiliki Kharisma tinggi hingga bisa membawapara wisatawan luar datang kembali dan kembali lagi ke Bali. Itu salah satu kebanggan dari banyaknya kebanggan milik Indonesia. 

Seteah 6 tahun lebih tidak pulang ke Indonesia setelah kepergian sang Mama, akhirnya Sherina dan Lenno kembali menginjakkan kakinya di Indonesia. Kehidupan rumah tangga Sherina dan Lenno selama 6 tahun belakangan ini berjaan mulus tanpa hambatan yang berarti. Sikap saling pengertian, kasih sayang tulus yang di berikan oleh Sherina mampu membuat hubungan mereka makin hari makin dekat.mereka selalu merasa seperti pengantin baru setiap harinya. Hanya saja, setelah 6 tahun mereka menikah Sherina belum diberi kepercayaan untuk memiliki seorang buah hati sebagai tanda cinta mereka berdua.

Ada rasa sedih di dalam hati Sherina yang belum juga hamil di usia pernikahan mereka yang memasuki 6 tahun lebih. Dia dan Lenno bukan tidak berusaha mendapatkan malaikat kecil itu, mereka bahkan sudah bolak balik dokter untuk memeriksakan keadaan mereka berdua.dari dokter umu, dokter specialis kandungan sampai yang sudah bertitle profesor tapi tetap saja hasilnya mereka berdua baik - baik saja,tidak ada masalah.ini hanya masalah waktu.

Berbagai proses program telah merekalakukan untuk mendapatkan tanda dua garis merah pasa test packSherina. Mereka mencoba selalu berpikiran positif, mungkin Tuhan belum berkehendak memberikan rstunya kepada pasangan ini. belum percaya pada kesanggupan mereka berdua.

"Selamat datang di Indonesia" sambut Sarah kepada anak dan menantunya. Sherina sedikit nyeri mengingat dia begitu ingin di sambut oleh mamakandungnya.Sherina mendesah pelan, dia yakin kini mama dan papanya sedang bahagia di surga sana.

"Sherin, Lenno mama rindu kaian berdua" Sarah memeluk mereka berdua dengan rasa rindu mendalam dan terasa hangat.

"Papa mana?" tanya Lenno

"Biasaah papa adaurusan bisnis, ayo kita pulang" ajak Sarah

"Ma, kita akan pulang kerumah sendiri" ujar Lenno. Lenno memang telah menyiapkan rumah untuk dirinya dan Sherina tinggal di Indonesia. Sarah tidak menyetujuinya

Sarah menatap garang Lenno "Apa rumah papa dan mama kurang besar untuk kalian berdua?"

"Bukan begitu Ma, kita mau mandirisaja"

"6 Tahun di Australia mama rasa kalian sudah bisa mandiri. Lenno, mama cuma punya satu anak dan satu menantu saja. masa kamu mau meninggalkan mama sih? Rumah mama terlalu besar untuk tinggal berdua dengan papa.apalagi kamu tau sendiri papa jarang pulang! Mama tidak setuju kalian pindah rumah!"

Sherina mengelus lengan kekar Lenno "Sayang, kita tinggal dirumah mama seminggu ya, setelah itu baru pindah" bisik Sherina.Apaah daya jika Sherina yang meminta Lenno tidak akan bisa menolaknya. Baginya permintaan sang istri adalah titah wajib yang harus diturutinya. Lenno mengangguk

Cinta Kedua (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang