Apa?

118 5 0
                                    

"Annaaa..Annaaaaa.. banguunnn kamuu... kita telat ke sekolahh!!!"

Emm.. apaan sihh.. masih ngantuk juga...

"Banguunnn Annnaaaaaaa!!!!! Bangunnn aduuhhh...!!"

Aihh terdengar lagi

"Apaan sihh. Aku ngantukk" ucapku masih setengah sadar.
"Aku tidak boleh telat nihh.. aku siap-siap dulu yaaa"
Blam! Pintu pun ditutup dengan keras.

Ayolaahh.. tidak perlu terburu-buru ke sekolah. Aku tidak khawatir jika aku telat. Guru-guru menyukaiku.. tentu saja karena aku cantik dan aku pintar... Para guru juga tidak bisa berkutik jika aku menyunggingkan senyum termanisku~

Drrrrtttttt.... Drrrrtttttt.... Drrrrtttttt....

Ahh ponselku!
Ponselku bunyiii.. semogaa...

'Love'

Is calling

Gyaaaaa..aku diteleponnyaa..♡

Aku langsung bangun dan mengangkat teleponnya

"Hal.."
"Aku kangen kamu..."ujarnya cepat.
Sekejab jantungku benar-benar berdebar dengan kencang.. dia memang selalu membuatku begini.

"Ehmm.. hallo, kamu kenapaa?"
Aarrghhh sangking berdebarnya aku malah salah tingkah dan terdengar cuek...

"Aku... tunggu kamu di taman yaa sepulang sekolah?"
"Aahh.. baiklahh... kita ajak Meghan ya?" Ujarku

"Meg? Oohh.. baikk.. kita ketemu di sana yaa"
"Okeee..." ujarku hendak menutup telepon
"Tunggu Annaa!!"
"Ya?"
"I love you..."

Tutt tutt tutt

Ia memutus teleponnya, mendebarkan jantungku untuk kesekian kalinya lagi...

***

Aku sudah mengajak Meghan dan ia juga telah menyetujuinya.
Ahh.. benar-benar menyenangkan kumpul bersama teman lagi...

Sepulang sekolah, seperti biasa Leo menjemputku.. dan kami mampir dahulu ke minimarket, membeli snack. Aku tidak sabar memperkenalkan Leo kepada Meghan sebagai pacarku.

Dahulu,aku mengenalkan Leo kepada Meghan sebagai bocah asing yang menyelamatkanku. Awalnya Meghan bersikap sinis terhadapnya.. Lucu sekali, tapi lama kelamaan, kami bertiga menjadi sahabat yang begitu dekat. Bisa dibilang, kami bertemu secara kebetulan.

Eh?

Kebetulan?

Aku merasa familiar sekali dengan kalimat ini... dimana aku pernah mendengarnya...

*

Sesampainya di taman, kami bertiga menyantap makan siang dahulu.. kemudian kami berceritaa banyak sekali pengalaman.. Ahh bahagianya bila bisa berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi

Tiba-tiba aku punya ide jahil untuk mengerjai Meg

"Psstt pssttt.. tau gakk? Meghaaann lagi naksir seseorang loo~" ucapku memulai aksiku

Mata Meghan semakin bulat,"iihh Anna.. kamu kan sudah janji jangan bilang siapa-siapaa...!!"

"Duhh duhh duhhh.. siapa cowok beruntung yang ditaksir itu yaaa??"giliran Leo yang menggodanya

"Ituu tuhhh.. dia bilang dia sering bertemu dengannya loo.. sepertinya lancar tuhh yaaa" godaku sambil melirik Meg

"Waduuhh.. ngeri nih yaa... yang gimaanaa sih orangnyaa? Namanya siapaa?" ujar Leo. Kami berdua saling bergantian menggoda Meg. Sepertinya kami berdua sudah semakin kompak

"Heii hentikann.. Annaa kau sudah berjanji padaku.. hentikaan!!! Teriak Meghan panik

Kami berdua cekikikan. "Emang kenapa sih? Kan cuma aku aja yang tauu.." ucap Leo

"Justruu akuu gak mau memberitahumu!. Ka.. karena... karena kamu begitu jabirr.. kamu pasti akan mengumbar-ngumbar gosip!!!!"ucap Meghan

"Ahhh aku kasih tau aja deh yaa~. Namanyaa...... Chr.."

"HENTIKAAN!!!"

Aku terkejut. Meghan tampak seperti bukan bercanda lagi.. ia tampak marah dan mata nya berkilat menoleh padaku.

"Kali ini kamu sudah KELEWATAN! Aku sudah bilang jangan beritahu siapapun! Kamu suka mempermalukan aku?? Iyaa??!"

"Hei hei..Meg,Meg tenang dulu.. kami hanya bercan.."

"Kamu juga!!" Meghan menghentakkan kakinya dan berjalan meninggalkan kami

Kemudian dia menoleh

"...jangan mengurus apa yang bukan menjadi urusanmu!" Ucapnya ketus

Kami berdua hanya terbengong-bengong. Semuanya terjadi begitu cepat. Aku hanya bercanda dan dia marah.

Maksudku.. aku tidak mengerti.. kami sejak dulu telah menceritakan pribadi kami masing-masing dengan terbuka. Kami telah tidak canggung satu sama lain.

Hanya dikarenakan persoalan sekecil ini dia sudah marah? Aku tidak mengerti.. Selain itu.. kenapa dia tidak ingin menceritakannya pada Leo? Leo bukanlah orang asing. Kami bertiga bersahabat! Apa salahnya menceritakan perasaan sendiri kepada sahabat.

Kami kemudian pulang ke rumah masing-masing. Mempertanyakan apa yang barusan terjadi tadi siang, terjadi sangat cepat dan tiba-tiba.

Ada apa?

Bahkan, aku masih tidak mengerti apa yang tidak kumengerti...














***

To be continued







Who Told Me To Try Them AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang