twó

110 5 0
                                    

Sebuah tangan mengelusku lembut.
Aku pun segera membuka mataku.

"Hmm? Sudah bangun rupanya"
Suaranya begitu dekat, aku terkejut dan langsung bergerak bangun, dan...

Jduukk

"Aduh!" Ujar kami berbarengan
Sakit sekali! Kepalaku ternyata membentur dagunya

"Kamu ini... sakit banget lohh!" Ucapnya sambil memegang dagunya
Sekilas aku melihat ada setitik air mata di ujung matanya

"Yaa.. ampunn.. baru begini saja, kamu sudah menangis! Kamu gimana sih?" Ucapku memandangnya lucu.

"Yaa bukan cuma kena dagu.. lidahku tergigit tahu!"

Uphh aku tahu jika sudah lidah yang tergigit,sakitnya luar biasa. Seharusnya aku merasa bersalah bukan? Tapi aku tertawa terbahak-bahak. Sungguh ini sangat lucu!

"Huhh dasarr.. sudah puas tertawanya???, tapi baguslah. Wajahmu dengan tawa begitu tidak begitu jelek." Ujarnya sambil mengusap-ngusap kepalaku

"Memang aku cantik kok!" Ujar ku sambil mengibas rambutku.

"Tidak pada saat kamu mengeluarkan ini.." ujarnya sambil menunjukkan kaosnya

OH TIDAKKK
TIDAK TIDAK TIDAAAKK
TIDAAAAAKKKKKK!!!

Kaos bagian depannya semua telah berlumuran ingus. Sebanyak itukah aku menangis tadi? Ingusku mengalir dengan derasnya? Bagaimana ini benar-benar memalukan!

"Maaf-maaf!! Aku akan membersihkannya" ujarku celingak-celinguk mencari sesuatu.

"Wow..sepertinya ini akan butuh waktu lama untuk membersihkannya. Tebal banget ingusnya!" Ucapnya sambil melihat kaosnya sendiri.

"Ahh ada koran bekas. Bisa tidak dibersihkan dengan ini?" Tanyaku

"Sudahlah.. nanti aku cuci saja. Tak perlu malu begitu. Akui saja kamu memang jorok,ehheheh" ucapnya menampakkan gigi taringnya. Manis juga yaa

Aku tidak menghiraukan ucapannya. Langsung saja aku duduk di hadapannya dan mulai membersihkan ingusku

"Heii.. tidak perlu melakukan ini.."

"Diamlah. Ini salahku" ucapku

"Da.. dasar keras kepala"

Aku pun mulai menggosok kaos itu. Ada suatu noda yang susah sekali dihilangkan. Aku pun menggosoknya dengan kuat

"Heii... pelan-pelan dong. Pria juga punya dada"

Ups.. benar juga. Aku pun mulai menggosoknya dengan perlahan

Srek. Srek . Srek

Eh?

Aku menghentikan tanganku sejenak di satu titik. Aku merasakan sesuatu

Deg.deg.deg.deg.deg.deg.deg

Eehh?? Dia berdebar-debar dengan kencang sekali. Aku pun langsung menoleh melihat ke arahnya.

Dia tampak melihat ke samping. Kedua tangannya ditumpu di belakang menahan berat badannya. Wajahnya mengeluarkan semburat merah. Dia malu ya?

Dia sadar aku telah menghentikan gerakanku dan dia kembali menoleh padaku

"Apaa yang kau lihat heehh?" Masih dengan semburat merah di wajahnya

"Kamu bisa malu juga ya.. lucu banget deh. Hehehe" tawaku meledeknya

"Malu apaan? Aku tidak malu kok" ucapnya melipat tangan di depan dadanya

Aku tersenyum melihatnya.

Who Told Me To Try Them AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang