Chapter Bonus (1)

100 5 0
                                    

Ethan's POV

Mmhhh.. hari ini membosankan sekali! Aku telah mengelilingi sekolah ini beberapa kali! Kemanapun aku pergi.. suara-suara kecentilan itu tetap terdengar

Michael! Michael!
Hino! Hino!
Christoper! Christoper!

Apa sih hebatnya pemain basket beginian? Kurus kering yang taunya cuma bola aja? Anak kecil juga bisa!
Tapi tak ada yang pernah tahukan kemampuanku melebihi mereka semua? Suatu saat, namaku lah yang pasti disebut-sebut dan dipuja-puja cewek. Pasti!

Ahh sudahlah.. tidak ada pertandingan dibidangku sih, makanya aku tidak dipuja-puja. Coba saja diadakan lomba itu kujamin pertandingan basket tidak laku! Muahuahua!!

Mmh.. memikirkan itu aku jadi capek sendiri.. ya sudah.. kuputuskan untuk menonton pertandingan bodoh ini sebentar. Dibandingkan tidak tahu harus kemana...

Aku menuju ke bangku penonton. Tak kuduga semua telah penuh terisi. Ayolah.... demi menonton bocah-bocah menggiring bola kalian semua harus capek-capek kemari?? Apa sih hebatnya basket?

Dimana yaahh.. bangku kosong?
Mataku terus mencari..

AHAAA!! Got it!

Akhirnya ketemu! Lari ah.. ntar keduluan..

Aku pun berlari menuju tempat itu dan..

Brakkkkk

"ADUHHH!!" ucap kami berbarengan

Aku jatuh terpelanting terduduk. Badak apa yang mendorongku??

Aku melirik siapa yang berebut bangku denganku. Ternyata hanya seorang gadis kecil aneh berpakaian serba hitam!

"Aduuh kamu kecil-kecil kuat juga yaa.. sampai aku ikut jatuh begini. Heheheh" ucapku sambil nyenyir. Serius ini lucu! Kecil-kecil tenaga badak!

"Kamu kenapa sih? Kok dorong aku jatuh??"ucapnya dari balik maskernya. Weleh-weleh.. badak galak ternyata

"Yaa.. aku juga ingin mengambil tempat itu! Kamu yang rebut-rebut". Ucapku sambil berdiri dan mengambil bangku itu.

"Heii! Itu tempatku jangan ambil-ambil!!" Ucapnya

"Siapa cepat dia dapat. Lagian kamu siapaa cewek misterius datang tak diundang kek gini. Sok-sok pake masker lagi.. Gibus ya?" Ujarku tak mau kalah

"Gibus?" Tanyanya bingung

"Gigik busuk" ucapku sambil menatap lurus menonton pertandingan sambil menahan tawaku. Dia lucu sekali~

"Heehh enak saja yaa!! Gigiku rapi ya!"ucapnya sembari membuka maskernya

Aku terpana menatapnya

"Wow.. ternyata kamu cantik juga ya.." serius.. demi apa. Dia cantik sekali..

Rambutnya terurai panjang, dengan sepasang mata bulat, hidung mancung dan bibir mungilnya..

Eitss.. tapi tidak untuk mengambil bangku ku!

"Gak ada merayu-rayu yaa.. orang asing duduk di lantai!"ucapku ketus. Sebenarnya aku tak mau seketus itu

"Ayoookklaaaahhhh...biarkan aku dudukk!!! Ini penting sekalii!!! Aku ingin menonton pacarkuuu!!" Ucapnya memelas

Deg
Sudah punya pacar ternyata...

"Pff.. siapa pedulii siapa pacarmu." Ujarku mempertahankan bangkuku.

Kulihat dia terdiam melihatku.
Dan dia benar-benar duduk di lantai.
Eits.. jangan begitu dong.. aku jadi tidak enak hati.

"Heii.. jangan duduk di lantai beneran dong.. sini-sini.. aku cuma bercanda saja."ucapku kembali membujuknya

Who Told Me To Try Them AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang