Air Mata

109 5 0
                                    

You
(d) Meg?
(d) maafkan aku..
(d) Aku benar-benar tidak tahu bahwa hal itu bnr2 bgtu sensitif bagimu
(d) aku tidak menyangka kamu akan begini marah
(d) lagian Leo gk bakal beritahu siapa-siapa kok
(d) kan cuma kita-kita aja..
(d) bukankah baik jika kami bisa membantu mendekatkan mu dengan lelaki itu?
(d) Makan siang bareng yok?
(d) kita luruskan masalah ini
(d) balas donggg :'(

Uugghh Meghaann.. maafkan aku!!! Kita semakin salah paham satu sama lain.. Maafkan aku mengacaukan segalanya.

Seandainya aku tidak menjahilimu waktu itu..

Aku cuma berharap dia akan datang untuk makan siang nanti...

***

Seperti biasa aku dan Leo sudah lebih dulu tiba di taman. Aku kembali mengecek ponselku..

Tapi Meghan tetap belum membalasku..

"Hhhh.."ujarku terduduk lemas di atas kain piknik. Kami bahkan telah menyiapkannya dengan special sebagai permintaan maaf. Tapi.. Meghan tetap tidak datang. Segitu bencinya kah dia dengan kami?

"Sudahlahh.. mungkin suasana hatinya saja yang sedang tidak baik.
Kita kan kenal Meghan.. Meg orgnya tidak seperti itu bukan?"tanya Leo sambil mengelus-ngelus kepalaku.

"Tapii waktu itu dia benar-benar marahh.. a..aku menyesal..."ujarku. Aku benar-benar menyesal Meg! Saat ini kita seperti membangun benteng pertahanan yang membuat kita semakin jauh.

Bisakah kamu meruntuhkan benteng-mu?

"Kita tunggu sebentar lagi oke?"ujar Leo menenangkanku.
Aku hanya bisa mengangguk

"...Tapi kenapa Meg marah ya? Padahal sah-sah saja kan menceritakannya padaku? Aku kan tidak mungkin mendatangi cowok yang bahkan tak kukenal untuk membocorkan rahasianya? Anehh"ujar Leo

Benar.. itulah hal yang kupikirkan dari tadi

"Apa mungkin.. lelaki itu memiliki hubungan saudara denganmu? Atau temanmu kah?"

"Eemm.. mungkin saja.. emang namanya siapa?"tanya Leo

"Chr..ahh sudahlahh.. aku tidak ingin semakin mengacaukan keadaan. Meg pasti punya alasan kenapa dia tidak ingin aku memberitahumu. Aku tetap akan menjaga rahasia itu."ucapku yakin

"Hhhh.. perempuaann benarr-benar dehh.."ucap Leo sambil merebahkan tubuhnya di atas kain

"Heeehhh.. apaa maksudnya ituu?"ucapku bingung

Ia menatapku..

Astaga dia tampan sekali..hidungnya tampak semakin mancung bila ia terbaring seperti ini..

"Meee...reee..poooottt..kaann"ujarnya mengejanya sambil nyenyir.

"Heeeehhhhh enak saja yaa.. aku tidak merepotkaaaaann!!"ujarku sambil menarik hidung mancungnya.

"Aduhhh aduhhh sakit... sakitt!!"ujarnya sambil beranjak bangun mengikuti tarikan tanganku

Dia mencabut tanganku dari hidungnya..

"Duhhh lihatkann merahh jadinyaa" katanya sambil mengelus-ngelus hidungnya.

"Hahahahaha! Biarinnn!! Itu balasanku karena kamu sudah bilang aku merepotkan"ujarku tertawa dan melipat tanganku di depan dadaku

Dia mengambil salah satu tanganku. Dan menciumnya...

"Kamu cantik saat tertawa.. tertawa terus yaa.. jangan sedih-sedih aja.."

Aku cuma bisa terdiam.. aku terkejut dia tiba-tiba melakukannya...

"Heii kok bengong sih??" Dia mengambil beberapa helai rambutku dan menyelipkannya di belakang telingaku.

"Kamu belum siap ya? Hehehe.." ujarnya sambil tertawa.

"Uuhh siap apa emangnyaa?"ujarku membalasnya

Tiba-tiba ia mencondongkan tubuhnya. Dan kedua tangannya ia selipkan ke belakang leherku.

"Siap untuk ini, Anna" ujar Leo sembari mendekatkan wajahnya.

Tentu saja aku tidak siap. Tapi setengah tubuhku juga menginginkannya.

Secara refleks,kupejamkan mataku dengan perlahan.

Dan aku merasakan hembusan nafasnya semakin dekat ke wajahku.

Kurasakan bibirnya semakin dekat dengan bibirku. Dan...

SRAAAK!

Kami berdua terkejut. Terdengar suara semak-semak bergesekan. Apa ada orang selain kami?

Leo kemudian langsung menuju ke asal suara. Aku pun menyusulnya.

Kami berdua terkejut




Meg??








Kenapa.. kamu mengeluarkan air mata?















***

To be continued







Who Told Me To Try Them AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang