Chapter Bonus (3)

107 6 0
                                    

Ethan's POV

Haeh.. kenapa hidup itu begitu membosankan?

Ketika malam telah tiba, dan kita masih ingin terjaga, malah kita terpaksa harus memejamkan mata dan mengistirahatkan tubuh.

Ketika pagi telah tiba, dan kita masih ingin tertidur, malah kita terpaksa harus membuka mata dan mulai beraktivitas.

Rutinitas ini harus kulakukan berulang-ulang entah sampai kapan. Pff.. benar-benar membosankan

Hidupku yang datar-datar saja ini,pernah diguncang hebat oleh seseorang... membuatku hampir menghabiskan setengah hidupku terjerat dalam dendam.

Untung saja, aku bisa bertemu orang-orang yang saat ini telah resmi menjadi sahabat-sahabatku (nanti kukenalkan yah.. meski mereka bertampang garang, sebenarnya mereka semua baik banget kok..) membuatku bisa terlepas dari kesedihan yang begitu mendalam dan juga hidup yang sangat datar ini

Yap.. bisa dibilang hidupku sudah mulai terasa menyenangkan sejak bertemu mereka. Tidak sekedar hanya bangun tidur, kembali tidur saja.. Mereka mengajarkanku banyak hal, dan saat ini kami bersama-sama mendalami hobi kami.

Satu orang lagi yang membuat hidupku terasa lebih menarik..
Kami bertemu secara konyol, yaitu saling memperebutkan bangku. Tapi kemudian, kejadian tak terdugalah yang membuat kami semakin dekat. Tiba-tiba ia dikhianati pacarnya, dan hatiku tergerak untuk menemaninya. Dan BOOM.. tiba-tiba hidupku terasa menyenangkan lagi. Jantungku merasakan debaran yang pernah hilang dulu dan diriku menyatakan bahwa aku telah menyukai dia... Anna..

Mengingat apa yang telah kulakukan kemarin dengannya, aku jadi malu sendiri. Tidak-tidak, aku hanya memeluknya saja (jangan berpikir macam-macam huee..) pelukan itupun cukup membuat bibirku terus melengkung membentuk senyuman sedari tadi. Senyum-senyum sendiri tak bisa berhenti memikirkannya..

Kemarin setelah mengantarnya pulang, aku baru tersadar sendiri. Aku sama sekali belum meminta nomor kontaknya. Bagaimana aku akan menghubunginya nanti? Padahal aku ini 'pacarnya'. Tapi aku tidak mungkin mencarinya dengan langsung mendatangi rumahnya,karena aku ini hanyalah pacar palsunya saja. Hhh.. mengingat hal itu membuatku sedih saja...

Ia mustahil akan mencariku bukan?

Alhasil, sepulang sekolah, aku tidak langsung pulang ke rumah, melainkan latihan parkour sebentar di atap gedung sekolah ini. Bisalah menghabiskan waktu sejenak..

***

Samar-samar terdengar keributan di lapangan sekolah. Haehh ada apa? Apa ada sesuatu yang seru? Yahh palingan hanya bocah-bocah basket yang membuat kerusuhan. Karena mereka berpikir mereka itu yang terkeren, mereka menjadi besar kepala! Ribut dan mengganggu konsentrasiku saja..

"Hei.. untukku saja.. dia manis banget" samar-samar kudengar suara cowok berkata begitu diikuti tawa yang begitu ramai

Ckk.. benar-benar mengganggu konsentrasiku. Melakukan parkour harus disertai dengan konsentrasi yang benar-benar tinggi. Jika ributnya seperti ini, malah akan membuyarkan dan membahayakan..

Aku pun mulai melihat apa sebenarnya terjadi di bawah sana

Haehh.. sekumpulan laki-laki mengerubungi seorang perempuan yang tampak sudah terpojok. Bukan urusanku.. toh aku tidak mengenalnya

"Kamu kok masih nyari Chris sih sayang? Sama aku aja mau?"- Hah?? Chris? Chris yang itu atau Chris yang lain? Kalau Chris yang itu, berarti ada hubungannya dengan Anna dong?

"Hahahaha.. masih ada muka datang kemari.. gadis kecil malang. Main sama aku yuk?"- Hmm tidak salah lagi, dia pasti Anna. Untuk apa dia datang kemari? Sedikit menduga bahwa dia datang adalah untuk mencariku, membuatku sedikit berdebar. Benarkah ia mencariku?

Who Told Me To Try Them AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang