Chapter Bonus (2)

109 4 1
                                    

Ethan's POV
"Heii.. heii.." ucapku menggoncang tubuhnya

Sudah sedari tadi ia menangis terisak-isak di dalam pelukanku ini. Dan tiba-tiba saja, aku tidak mendengar suaranya lagi??! Tidak mungkin dia terlalu sesak nafas dan akhirnya mat-.. ah, ia tidak mungkin mati.

Tapi tetap saja ia membuatku takut
Aku terus menggoncang-goncang tubuhnya. Dan...

Zzzzz...

Oohhh.. ternyata dia tertidur. Syukurlah bukan mati. Ia hanya kelelahan sampai tertidur. Hehehe.. konyolnya aku...

Kupandangi wajahnya saat ini. Wajah yang sedari tadi berusaha tampak tegar, kini tampak sangat lemah, dan sangat rapuh

Aku mengelus wajahnya perlahan

Tiba-tiba muncul setitik air di sudut matanya mengalir perlahan. Nyut. Segitukah kamu mencintainya? Sampai-sampai, air matamu tanpa sadarpun terus mengalir?

Akupun berinisiatif membelai tubuhnya lembut.

Andai saja, aku bisa membantumu melupakannya...

***

Srekk srekk

Ehm?

Dia mulai bergerak-gerak. Apa ia sudah bangun?

Akupun membuka mataku
Haehh.. ternyata aku juga sempat tertidur sebentar tadi. Untung saja aku tidak berhenti membelainya

Ia pun membuka matanya

"Hmm? Sudah bangun rupanya" ucapku padanya

Ia tampak terkejut dan langsung bergerak bangun kemudian..

Jduukk

"Aduh!" Sial sekali, kepala batunya membentur daguku. Ini benar-benar sakit! Hiks

"Kamu ini... sakit banget lohh!" Ujarku sambil menahan sakitnya

"Yaa.. ampunn.. baru begini saja, kamu sudah menangis! Kamu gimana sih?" Ucapnya sambil menahan tawa

Ups tanpa sadar aku mengeluarkan air mata. Jujur ini memalukan. Tapi pria dimanapun juga bisa menangis bukan..? Kalau.. lidahnya tergigit. Pedih sekali..

"Yaa bukan cuma kena dagu.. lidahku tergigit tahu!" Ucapku berharap ia bisa membantuku menghilangkan rasa sakitnya. *ehm dengan lidahnya mungkin?

"HAHHAHAHAHAA!!"

Sial! Bukannya membantu, malah menertawakanku!

"Huhh dasarr.. sudah puas tertawanya???, tapi baguslah. Wajahmu dengan tawa begitu tidak begitu jelek."

Sebenarnya dia tidak jelek sih, malah dia cewek paling cantik yang pernah kulihat, walau sudah dengan mata bengkak berurai air mata

"Memang aku cantik kok!" Ujarnya sambil mengibas rambutnya

Ck! Dasar! Kau membuatku berdebar.
Tenangg Ethaann tenanng!!

Mungkin ini bisa menutupi rasa saltingku

"Tidak pada saat kamu mengeluarkan ini.." ujarku sambil menunjukkan kaosku

Ia tampak terkejut dan tampak malu

Ini memang lucu bukan? Kaosku telah berlumuran ingus. Pada saat dia menangis tadi, ingusnya terus-menerus mengalir, sehingga ia sendiri menyekanya dengan kaosku.

"Maaf-maaf!! Aku akan membersihkannya" ujarnya terburu-buru seperti mencari sesuatu

Benar-benar lucu.. aku akan terus menggodanya aah~

Who Told Me To Try Them AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang