Chapter 1

10.4K 418 4
                                    

Seorang gadis yang tengah duduk di salah satu kursi di taman kota tengah menunggu seseorang. Hingga tiba tiba seseorang menutup matanya dari belakang.

"Ver, please jangan iseng deh.." ucapnya sambil melepas paksa tangan yang menutupi kedua matanya.

"gue kan emang begini Keisyaa.." balasnya sambil duduk disamping gadis yang bernama Keisya.

"so, ngapain lo ngajak gue kesini?"

"hm.. anterin gue beli kado yuk?"

"kado? Buat? Ultah gue masih lama loh." Gurau Keisya.

"pede gila lo. Siapa juga yang mau beliin buat lo? Udah ah ayok keburu sore." Cowok itu bangkit sambil menarik tangan keisya.

Key merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat ketika tangan Vero menyentuh tangannya. Tubuhnya pun ikut gemetar merasakan dahsyatnya pegangan Vero yang terbilang biasa saja.

Kenapa gue harus ngerasain perasaan ini sih? Cape gue nutupinnya. Ujarnya dalam hati.

***

"Key menurut lo ini bagus gak?" Vero memperlihatkan dua boneka beruang yang sedang berpelukan.

"sebenernya yang mau lu kasih kado tuh siapa? Bocah? Pake segala boneka." Key memutar bola matanya kesal.

"dia seumuran kita Key. Yaudah, menurut lo bagusnya apa kalo misalkan buat lo?"

DEG

Perkataan Vero benar benar membuat Key diam tak berkutik. Jantungnya berdegup kembali.

Kok gue jadi kepedean gini?

"eh. Ehm. Kalo menurut gue, mending buku diary aja gimana? Mayoritas cewek kan seneng curhat di buku diary." Usulan Key membuat Vero berbinar.

"ohiya!!! Kenapa gue gak kepikiran?? Ah, thanks banget ya Key!" ujar Vero sambil memeluk Key.

Key agak terjungkal sedikit kebelakang, tubuhnya benar benar membeku. Tak seperti biasanya ia seperti ini, biasanya ia akan bersikap normal dan biasa dengan perlakuan Vero terhadapnya. Namun sekarang, entah sejak kapan perlakuan itu selalu berefek dahsyat pada tubuhnya. Terutama jantungnya.

Key menarik nafas sesaat untuk membuang kegugupannya."iya, sama sama Ver.."

"jadi makin sayang sama sahabat gue yang satu ini.."

Lagi lagi Key diam membisu, matanya sedikit berkaca namun ia berusaha menutupinya. Seharusnya ia tahu bahwa ia takkan pernah menjadi lebih dari sekedar sahabat bagi Vero.

"ver.. bisa lepas gak? Sesek!" Key berusaha menjauhkan diri dari Vero.

"sorry.. sorry.. yaudah yuk cari lagi. Gue gasabar. Pasti dia bakalan seneng banget."

Dia? Siapa 'dia' yang dimaksudkan Vero?


***


Yap, ini dia permulaan cerita. Sorry kalo jelek. Maklum baru belajar. Kalo ada masukan comment aja ya..
Thank you yang mau baca..
Sorry sedikit. Nanti pasti dilanjut.

Xoxo^^

Why? (#1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang