[ Author ]
Hariz tersenyum saat mengetahui siapa yang datang.
"Dasar anak alay. Gitu aja takut." ucap seseorang yang baru datang.
Key melepaskan pelukannya dan melihat siapa yang datang. "Kampret lo bang.."
"Eh Key udah gede rupanya." ucap Bryant, teman bang Kev.
Key memperlihatkan cengiran kudanya. "Hehe.. Iya dong kak.. Masa kecil terus."
"Nih buat kamu.." Bryant memberikan satu kantung penuh dengan snack dan chiki.
"Akkk terima kasihh kak Bryant yang gansss!!!" Key menerima kantung itu lalu menaruhnya di meja disamping ranjangnya.
"Key.. Kan bang Kev udah dateng, aku balik ya. Udah malem juga. Takut dicariin mama." ucap Hariz sambil mengambil tasnya.
Key mengangguk dan memeluk Hariz. "Makasih sayang udah nemenin aku hari ini.."
"Iya sama sama.. Kamu cepet sembuh ya." balas Hariz sambil mencium puncak kepala Key.
"Bang gue balik ya.. Kak gue duluan.." Hariz pamit pada bang Kev dan Bryant.
"Eh gue juga balik deh Vin.. Cepet sembuh Key.." Bryant berpamitan pada Key dan bang Kev.
"Iya hati hati.. Thanks udah jaga adek gue Riz. Oke Bry." Bang Kev mengantar mereka berdua sampai depan pintu.
Beberapa menit kemudian bang Kev masuk dan duduk di kursi yang berada tidak jauh dari ranjang Key.
"Lo jadian sama Hariz?" tanya bang Kev yang kini menyalakan televisi.
Key mengangguk. "Kenapa bang? Key kan udah gede."
"Ya gapapa. Iya gue tau lo udah gede. Gue cuma takut lo disakitin. Tapi kayaknya Hariz gak gitu." bang Kev tetap fokus pada tontonannya.
"Trust him. Dia sayang sama Key bang. Jadi dia gak akan nyakitin Key." Key membuka bungkus chiki.
"Iya iya bang Kev percaya kok.."
Key menikmati chikinya sambil memainkan handphonenya.
Terdapat banyak pesan dari sahabat dan teman temannya di sekolah. Yang memberikan ucapan "get well soon" sampai Key kenyang membacanya.
Saat sedang melihat chat. Handphone Key bergetar tanda pesan masuk.
Vero : hai Key Video Call yuk?
Key langsung mengetik balasan untuk Vero.
Key : boleh deh..
Beberapa menit setelah Key menjawab pesan itu. Sudah ada panggilan video call yang masuk.
"Hai Keisya Ardhaniaa.."
"Hai Alveroo.."
"Lagi apa lo? Gak ganggu pacaran lo kan?" Vero menekankan kata katanya. Terutama kata pacaran.
"Ish apaan sih lo.. Emang elo. Ya enggak lah."
"Gue mau curhat."
"Yaudah curhat ajaa"
"Gue nyesel jauhin lo. Gue nyesel pacaran sama Ifah."
"Why?"
"Because she's not the one."
"Maksud lo?"
"Ya gitu. Btw lo beneran pacaran sama Hariz? Ngapain aja?"
"Iya lah. Hm.. Paling cuma pegang tangan, peluk. Just it. Itupun di rumah sakit."
"Lo udah pernah ciuman?"
"Hm.."
"Udah? Gilakk lo!!!"
"Emang lo gapernah?"
"Pernah sih."
"Idih najong gua mah!"
"Udah dulu ye. Istirahat yang cukup biar cepet pulang. Nightt!! Bye"
"Iyaa thankss! Night too!!"
Mereka mengakhiri obrolam mereka.
Saat Key mematikan handphonenya dan ingin menaruhnya. Handphonenya kembali bergetar.
Layar handphone nya menyala dan terpampang nama Hariz disana.
"Halo riz? Kamu udah nyampe? Ada apa nelpon aku?"
"....."
"APA???!!!!"
------------------------------------------------------
What happen? Aya naon? :v
Hayoloh kenapa tuh..
Vote biar cepet di Next!!
Kritik/Saran comment aja ya..
Btw.. Cerita ku itu gimana sih? Aneh ya? Kalo aneh mau ku berentiin aja. Plis comment. Menurut kalian ceritaku gimana.
Apa aku lanjut, atau sampe sini aja?
Thank you for Vote and comment!!
Xoxo^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? (#1)
Teen Fictionapa yang terjadi jika kau terlanjur menyukai seseorang yang tak seharusnya kau sukai? Gadis bernama Key tengah merasakan hal itu. ia sudah lama bersahabat dengan Vero. dan kini ia dihantui perasaan yang tak seharusnya ia rasakan pada sahabatnya sen...