Chapter 22

2.7K 191 0
                                    

[ Author ]

1 bulan berlalu..

Hubungan Hariz dan Key semakin lengket. Sedangkan Vero? Iya sedang mendekati sahabat Key yang bernama Fira.

Vero duduk disamping Key yang sedang membaca buku di mejanya.

"Weyyy alone aje.. Boyfriend lo kemane?" ucap Vero mengagetkan Key.

"Tahe lo! Ngagetin gue aja! Hariz lagi dipanggil Kepsek. Au ngapain." balas Key sambil meneruskan membaca.

"Eh gue mau cerita deh soal Ifah." Vero berbisik pada Key.

Key menaruh bukunya dan menghadap Vero. "Oiya dia kemana? Kok gak ada?" tanya Key serius.

"Dia pindah. Jadi waktu itu.."

[ Flashback On]

Di taman kota terlihat seorang wanita dan seorang laki laki yang sedang berhadapan.

Lalu mereka saling mendaratkan bibir mereka hingga bersentuhan.

Dan dari kejauhan, seseorang melihat kejadian itu dan mendekati mereka sambil bertepuk tangan.

"Drama yang keren!!" teriaknya pada sepasang manusia itu.

Mereka pun menengok dan perempuan itu menatap laki laki itu dengan tatapan bersalah.

"Ini gak seperti yang kamu liat.." ucapnya pada laki laki yang ternyata Vero itu.

"Masa iya mata gue salah? Jelas jelas ciuman gitu masi dibilang salah? Mau lo apa sih?" bentak Vero pada Ifah.

Ifah menangis dan menghampiri Vero. "Maafin aku Ver, aku akan jelasin semuanya."

"Jangan sentuh gue! Lo mau jelasin apalagi hah? Gaada yang perlu dijelasin. Semua udah jelas. Lo Selingkuh!" Vero menjauhkan badannya dari Ifah yang berusaha untuk memeluknya.

"Oke gue jujur. Gue awalnya gak sayang sama lo. Gue cuma jadiin lo pelarian dan pelampiasan gue. Tapi setelah bareng terus sama lo, gue nyaman. Dan gue lupain semua pikiran gue dulu untuk jadiin lo pelarian. Dan dia datang buat minta balikan. Tapi gue lebih sayang sama lo. Makanya gue tolak dia. Dan dia minta tanda perpisahan yang tadi lo liat." Ifah berteriak sambil terisak.

Vero tertawa hambar. "Penjelasan lo itu basi. Mulai sekarang lo gaperlu tolak dia, dan jangan pernah muncul di hadapan gue lagi. Kita Putus!!" Vero meninggalkan Ifah yang berlutut sambil terisak.

[ Flashback Off]

"Ya ampun.. Bisa gitu ya.. Pantes dia gak keliatan lagi." ucap Key.

"Iya gitu.. Oiya Fira gimanaa??" Vero antusias menunggu Key berbicara.

"Lah mana gue tau peleh. Samperin aja sono di perpus." Key kembali membuka bukunya dan membacanya lagi.

Vero pun berlari meninggalkan Key menuju perpus.

[ Author ]

"Hariz kemana ya? Kok lama banget" ucap Key sambil menunggunya di gerbang sekolah.

Bel pulang sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Dan Key masih menunggu Hariz.

Hari semakin sore dan Hariz masih tak terlihat.

Langit mulai gelap, dan sepertinya akan turun hujan. Karena suara petir mulai bersahutan.

Key mencoba menelpon berkali kali, namun tidak ada jawaban.

Hingga akhirnya Key memutuskan untuk mencari taksi dan pulang sendiri, karena ia tidak ingin kehujanan.

Diperjalanan, Key merasa ada sesuatu mengganjal dihatinya. Ia merasa ada yang tidak beres.

Tidak biasanya Hariz seperti ini. Hingga saat melewati taman kota. Key melihat seseorang yang tak asing dimatanya.

Ia pun turun di taman kota lalu menghampiri orang itu. Dan bersembunyi di semak semak dekat orang itu.

Ia sedang bersama seorang perempuan berambut panjang yang amat cantik.

Hingga Key melihat pemandangan yang tak seharusnya ia lihat.

Mereka berpelukan.

Tak terasa air mata Key mengalir di pipinya. Yang kian lama kian deras. Hingga akhirnya Key menghampiri mereka dengan isak tangis yang sedari tadi ia tahan.

Why? (#1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang