Chapter 21

2.7K 189 1
                                    

[ Author ]

"Bang Kev ditelpon siapa ya?" tanya Key yang penasaran.

Tak lama kemudian, bang Kev memasuki kamar inap Key.

"Hariz gak bisa kesini, katanya ada rapat osis." ucap bang Kev yang langsung duduk di sofa.

Kok gabisa? Bukannya Hariz udah janji?

"Hari ini kamu boleh pulang kan?" tanya bang Kev yang langsung menatap Key yang sedang melamun.

"Katanya di cek dulu baru dipastiin boleh pulang atau enggaknya." jawab Key.

[ Key ]

Hari ini adalah hari kepulanganku dari rumah sakit.

Senangnya bisa tidur di kamarku lagi.

(Ps : ortu mereka sedang kerja di luar negeri. Jadi mereka di rumah hanya bertiga ya.)

Sesampainya dirumah, tiba tiba bang Kev langsung pamit dan berkata bahwa ada kuliah tambahan yang tidak bisa ditinggal.

Tinggalah aku sendiri. Aku pun memasuki rumah yang sepi itu.

Bibi sedang pulang kampung karena anak nya sedang sakit.

Aku membuka pintu perlahan. Setelah pintu terbuka, kegelapan mulai menyambutku.

Aku menarik nafas lalu memasuki rumahku yang gelap itu.

Saat sedang mencari saklar lampu, seseorang menutup mataku dan menarikku.

Aku pun meronta - ronta agar dilepaskan. Namun tangannya lebih kuat dari tenagaku. Akhirnya aku pun pasrah ditariknya.

Aku terkejut saat ia menggendongku. Aku pun menarik apa saja yang bisa kutarik untuk berpegangan.

Hingga sampai di tempat tujuan dan ia menurunkanku, lalu membuka penutup mataku.

Saat aku membuka mataku, tampaklah bang Kev, dan Vero.

Hariz gaada? Pikirku.

Namun saat aku berbalik badan, tepat dibelakangku adalah Hariz. Sungguh lega dan senang hati ini.

"Yaampun cuma balik ke rumah aja pake kue segala" ucapku yang melihat kue yang dipegang oleh Hariz.

"Ya gapapa kali. Kalo lo gamau, gue siap buat ngabisin." balas Vero yang sepertinya sudah tidak sabar ingin memakan kue itu.

"Cepet potong kue nya kek. Laper nih guee.." ujar bang Kev tak sabar.

"Lha elo bang, kok disini? Lo nipu gue?" tanyaku saat baru sadar bang Kev disini.

"Yaiyalah. Gue gitu. Propesional dalam hal bohong membohong. Udah elah cepet! Greget nih gue" bang Kev menatapku dengan pandangan kesal.

Akhirnya aku memotong kue yang bertulisan welcome home Key itu.

[ Author ]

Key duduk dibalkon kamarnya sambil menyuapkan beberapa suap kue kedalam mulutnya.

Matanya tertuju pada langit sore yang indah itu.

"Sendirian aja" ucap seseorang membuyarkan lamunan Key.

Key menengok dan orang itu tersenyum. "Eh kamu.. Enggak kok" ucap Key pada laki laki yang ternyata Hariz itu.

Hariz pun tersenyum dan duduk disamping Key lalu menatap lurus kedepan.

Key memperhatikan wajah Hariz yang terlihat tampan dari samping.

"Riz.. Kamu kan udah janji mau cerita." ucap Key sambil terus memperhatikan Hariz.

"Cerita apa?" tanya Hariz tanpa memalingkan pandangannya.

"Ih.. Yang cewe itu.." dengus Key sebal.

"Oh itu.." Hariz merubah posisi duduknya.

Key pun membalikkan badannya menghadap Hariz agar bisa mendengar cerita itu.

"Dia itu.. Sahabat aku dari kecil sampe pas smp. Dia selalu ada buat aku, bahkan disaat aku lagi ada masalah keluarga." Hariz melihat Key yang sedang memperhatikannya.

"Dia tetangga aku, sekaligus temen main aku dulu. Sampe pas lulus smp. Dia pindah entah kemana. Dia bilang dia bakalan balik, dan makanya aku minta fotonya supaya aku bisa nemuin dia lagi." lanjut Hariz.

"Terus kalo udah ketemu mau ngapain?" ujar Key sewot.

"Ya mau bilang terima kasih lah.. Jadi kamu jangan cemburu ya.. Aku cuma sayang sama kamu kok." Hariz mengacak acak rambut Key.

"Kalo kamu ketemu dia, kenalin ke aku ya? Jangan ketemuan dibelakang aku." Key mengerucutkan bibirnya.

"Iya Key iya.. Bibirnya jangan gitu dong, jadi pengen kan." Hariz tersenyum licik.

"Ish kamu mah apaan sih!" Key memukul Hariz pelan.

"Ya makanya bibirnya jangan gitu, jangan bikin aku tergoda." Hariz mendekati Key.

Key mundur perlahan dan menjauhkan wajahnya. "Riz.. Aku gak bercanda riz.."

Hariz terus mendekatkan wajahnya, hingga hidung mereka bersentuhan.

Dan Hariz mendaratkan bibirnya di bibir Key. Tidak ada pergerakan tambahan, hingga Key memulainya.

Key mengalungkan kedua tangannya pada leher Hariz. Dan Hariz menaruh tanganya pada pinggang Key.

Cukup lama mereka melakukannya. Hingga Hariz menyudahinya dengan menjauhkan wajahnya. Lalu Key memeluk Hariz.

"Aku sayang kamu riz.." ucap Key dalam dekapan Hariz.

"Aku lebih sayang kamu.." Hariz membalas dekapan Key dengan hangat.

Hingga dua orang dibelakang membuat mereka melepaskan pelukan mereka. "Duhh drama banget yah.."

Key dan Hariz langsung menengok dan memperlihatkan gigi gigi rapih mereka.

"Gue mah apa atuh jomblo." ujar Vero dengan wajah yang di sedih sedihkan.

Bang Kev memeluk Vero "sabar ya Ver.. Gue juga senasib kok"

Mereka pun tertawa melihat tingkah bang Kev dan Hariz. Sampai matahari berubah menjadi rembulan. Dan sore berganti malam.





Why? (#1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang