Chapter 14

2.9K 220 0
                                    

[ Hariz ]

Setelah siap dengan seragam putih abu abuku. Aku segera menuju ninjaku yang terparkir di garasi rumahku.

Aku langsung bergegas untuk menjemput Key pacarku.

Saat tiba dirumahnya, yang kulihat hanyalah sebuah bangunan yang sepertinya tidak berpenghuni.

Aku mencoba menekan bel berkali kali dan memanggil nama Key. Tetapi tidak ada sahutan.

Apakah dia sudah berangkat?

Aku melirik jam tanganku, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 06.20 dan aku langsung bergegas kesekolah karena takut gerbang ditutup.

[ Author ]

Bang Kev duduk disamping tempat yang kini di huni oleh Key yang masih belum sadarkan diri.

Bang Kev amat sangat khawatir dengan keadaan adiknya itu. Kenapa semalam ia bisa berada di luar? Itulah pertanyaan yang kini terus menghantui bang Kev.

"Key.. Jangan tidur mulu dong, gak cape apa?" ucap bang Kev pada Key yang sedang bermimpi itu.

Bang Kev menggenggam tangan kiri adiknya itu dan menaruhnya di pipinya. "Key.. Jangan lama lama bobo nya.. Bang Kev mau curhat nih, plis bangun" bang Kev berkaca kaca.

Bang Kev yang teringat kuliahnya, akhirnya menelpon salah satu teman kuliahnya.

"Halo bryant?"

"Iya vin?"

"Hari ini absenin gua yak!"

"Ngapa emang?"

"Ade gua masuk rs jadi gua harus nungguin dia."

"Key kenapa vin?"

"Gatau. Udah pokoknya absenin gua!"

"Iye iye.. Tar balik kuliah gua jenguk ya. Rs mana?"

"Tar gua sms aja. Btw thank yo!!"

"Wokeh ma bro!! Get well soon for your sister!"

"Yoi.. Thanks."

Bang Kev mematikan sambungan lalu berbicara kembali ke adiknya itu. "Key.. Bang Kev balik dulu ya, mau ambil baju Key sama mau beli sarapan. Nanti bang Kev balik lagi kok. Hati hati kamu disini" bang Kev mencium kening Key. Lalu meninggalkannya dan menitipkannya pada salah satu suster disana.

[ Hariz ]

Aku segera berjalan menuju kelas Key.

Bangku Key kosong.

Aku segera ke ruang mading untuk menanyakan soal Key.

"Laras!!!" teriakku memanggil wanita berambut sebahu dan ia adalah ketua ekskul mading.

Wanita yang kupanggil langsung menengok kearahku, dan aku melambaikan tanganku hingga ia pun menghampiriku.

"Kenapa riz?" tanya Laras begitu ia dihadapanku.

"Hm.. Lo tau Key kemana?" tanyaku diiringi dengan gelengan kepalanya.

"Gue gak tau riz.. Kayaknya dia gamasuk hari ini. Coba lu tanya sama abangnya aja coba" ucap Laras.

"Oiya ampe lupa. Thanks ya" ucapku sambil berlari menuju kelasku.

[ Kevin ]

Jam kini menunjukkan pukul 10 pagi dan masih belum ada tanda tanda bahwa Key akan tersadar.

Beberapa menit kemudian handphoneku bergetar dan langsung ku ambil handphone ku.

"Bang Kev. Ini gue Hariz temen SMPnya Key. Mau nanya Key kenapa gak masuk ya?"

Hariz? Aku mengingat ingat nama itu.

Oh iya!! Dia yang waktu itu mengantarkan Key pulang saat Key jatuh pingsan sehabis latihan Taekwondo.

Aku pun segera membalas pesan itu.

"Eh lu riz.. Gini, Key masuk rs jadi gamasuk"

Beberapa menit kemudian, handphone ku kembali bergetar.

"Key sakit apa bang? Smsin rs nya pliss.."

Dan aku pun segera memberitahu alamat rs dan menaruh kembali handphone ku dimeja.

[ Author ]

Hariz kini sudah berada di samping Key yang masih nyaman dengan tidur panjangnya itu.

"Key.. Kita kan baru aja jadian, masa kamu tega ninggalin aku sendiri disini?" ucap Hariz sambil menggenggam tangan Key yang di balut infusan.

Key tidak merespon, tapi sepertinya ia mendengarnya.

"Kamu sayang kan sama aku? Kalo sayang cepet bangun dong." Hariz kembali berbicara pada Key.

[ Key ]

Dimana aku?

Mengapa semua gelap?

Dimana semua orang?

Aku seperti berada di ruangan yang sedang mati lampu.

Disini amat sangat gelap. Apakah tidak ada lampu?

Aku mencoba berdiri dan meraba sekitarku. Mencari saklar lampu.

Saat sedang sibuk mencari, tiba tiba sekelebat bayangan berlari dan mengejutkanku hingga aku terjatuh.

Aku segera bangkit dan mencoba terus mencari sesuatu untuk penerangan.

Tiba tiba aku tersandung dan terjatuh. Dan aku melihat sesosok mahkluk yang kini berada di depanku.

Ia terus mendekatiku, aku tidak dapat melihatnya karena ruangan ini terlalu gelap.

Aku merasakan perih di kakiku, hingga aku mundur dengan kedua tanganku.

Hingga aku sampai dipojok. Orang itu terus mendekatiku. Aku hanya bisa menutup mataku dan berteriak dalam hati.

Seseorang tolong aku.

-------------------------------------------------

Hayoloh Key kenapa??
Vote kalo mau di next cepet.

Btw aku bakalan lama next, because mau UAS :'3

Makasih yang sudah Vote ceritaku..

I hope you enjoy my story.

Maaf agak gaje jalan ceritanya.

Xoxo^^

Why? (#1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang