[ Hariz ]
Beberapa menit dalam keheningan, aku pun angkat suara. Dan mulai memulai pembicaraan agar susana tidak menegang seperti saat ini.
"Key.. Lo suka sama Vero ya?" tanyaku hati hati.
Key yang mendengar itu langsung diam dengan wajah yang tak bisa kutebak. Tetapi sepertinya ia memiliki masalah dengan laki laki yang bernama Vero itu.
"Hm.. Gausah bahas dia riz.. Mending bahas yang lain. By the way lo mau ngajak gue kemana?" ucapnya mengalihkan pembicaraan.
"Ada dehh.. Lo tunggu aja bentar lagi juga lo tau.." balasku sambil terus fokus kejalan.
Beberapa menit kemudian, kami sampai ketempat tujuan. Saat aku membuka pintu mobil agar key keluar, key pun terkejut dan senyum senyum sendiri saat melihat tempat tersebut.
"Toko coklat?" ucapnya tak percaya.
Aku mengangguk dan menggandengnya masuk kesana.
Kulihat key senang sekali menghirup aroma coklat saat kami memasuki toko tersebut. Ia melihat kanan dan kiri dengan tatapan takjub.
"Lo mau coklat apa? Pilih sesuka lo. Gua kam dulu pernah janji mau beliin coklat setoko kan? Nah ini dia.." ucapku sambil mempersilahkan key melihat dan memilih coklat favorite nya.
Key melihatku dan tersenyum "boleh ambil sesuka hati?" tanyanya tak percaya.
Aku mengangguk dan seketika key langsung mengajakku berkeliling melihat coklat.
Ia berhenti di salah satu rak coklat yang diatasnya bertuliskan tempat dark chocolate. Dan ia memilih beberapa coklat dan mencicipi tester yang ada.
Beberapa menit setelah ia memilih, kami pun ke kasir.
"Eh mas Ahmad. Tumben kesini lagi mas?" ucap sang kasir yang tersenyum padaku.
Key terlihat bingung. Dan aku pun menyuruhnya untuk menunggu diluar, dan biar aku yang membayarnya. Akhirnya ia pun menungguku di luar.
Dan saat selesai membayar aku pun menghampiri key.
"Hai maaf lama, nih coklatnya. Dikasih bonus loh tadi sama mbaknya" ucapku sambil menyerahkan paper bag berisi coklat.
Key tersenyum senang dan ia bertanya "lo yang punya kan?"
Aku terkejut, namun aku tidak terlalu memperlihatkannya dan aku berusa untuk tidak memperlihatkannya.
"Kata siapa?" balasku mencoba menetralkan kegugupanku
"Duh gausah boong lah.. Gue tau kok." ucapnya meyakinkan.
"Bukan punya gua. Tapi punya bokap gua." balasku santai.
"Lo kenapa gak bilang?" tanyanya menekankanku.
"Gue takut dipintain mulu ama lo. Bisa bangkrut toko gua." ujarku sambil menjalankan mobilku.
"ish gitu kan.. Btw thank you coklatnya.. Nanti gue poto trus gue masukin ig deh. Kek endorse gituu" ucap key sambil membuka paper bag berisi coklat itu.
"Iya sama sama.." balasku sambil menengok ke arahnya yang sedang membuka bungkus coklatnya.
"Lo udah lama? Trus ini bikin sendiri?" tanyanya bertubi tubi.
"Lumayan. Iya homemade itu. Enak gak?" balasku sambil sesekali melihat tingkah key yang seperti bocah baru dikasih coklat.
"Hmmm.. Its so delicious!! Kapan kapan gini lagi ya.." ujarnya senang
"Yee keenakan lo nya kalo gitu." balasku sambil menertawakannya karna giginya berwarna kecoklatan tertutup coklat.
"Ishhh jangan ngetawain gituuu..." ucapnya sebal sambil mengunyah coklatnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Why? (#1)
Roman pour Adolescentsapa yang terjadi jika kau terlanjur menyukai seseorang yang tak seharusnya kau sukai? Gadis bernama Key tengah merasakan hal itu. ia sudah lama bersahabat dengan Vero. dan kini ia dihantui perasaan yang tak seharusnya ia rasakan pada sahabatnya sen...