Chapter 7

3.5K 286 3
                                    

"Keyyyy udah jam tujuhhhh!!!!!"teriak bang kev dari bawah.

"Ah jam tujuh doang.. 5 menit lagi.."balas key yang langsung tertidur lagi..

....

....

"Hah udah jam tujuh?? Ihh bang kev kenapa gak bangunin keyyy??"teriak key yang langsung pergi ke kamar mandi.

Bang kevyang melihat adiknya langsung tertawa.

Beberapa menit kemudian, key langsung berlari ke meja makan.

"Ihh bang kev ngeselin! Baru juga jam enam!" dengus key sambil mengambil roti.

"Haha.. Lagian sih lo dibangunin nya ribet. Kebo sih"ucap bang kev sambil meminum susunya.

Key hanya mendengus kesal.

"Oiya key.. Lo berangkat sama temen lo aja ya.." ucap bang kev.

"Hah? Siapa?" tanya key bingung.

"Lo bareng gue key.." ucap seseorang yang tiba tiba datang.

Key yang tadi sedang meminum susunya pun tersedak kaget saat seseorang tiba tiba datang.

"Ya ampun key. Kebiasaan, makanya pelan pelan. Buru buru amat."ucap bang kev sambil menuangkan air putih dan memberikannya kepada key.

"Lo kok disini riz?" tanya key sambil menatap hariz bingung.

"Ya gue jemput lo lah.. Masa iya gue numpang nyuci disini."balas hariz dengan wajah coolnya.

"Ish.. Yaudah langsung berangkat aja deh.. Bang kev, key duluan yaa.." ucap key sambil berjalan keluar.

"Iyaa hati hati.. Riz jagain ade gua ya. Maaf kalo dia bikin lu ilfeel atau dia rada gila, tolong dimaklumi"canda bang kev sambil berjalan beriringan dengan hariz.

"Hehh gue denger ya! Awas lo bang! Gue ketekin lo entar!" teriak key dari luar rumah.

"Haha iya bang kev hariz bakalan jagain key.. Kalo gitu hariz duluan.."ucap hariz yang berjalan menghampiri key.

--------------------------------------------------

Di kelas, key memilih duduk dibelakang sendiri, karena ia masih sakit hati dengan kejadian saat itu.

Ifah yang melihat tingkah key pun merasa bersalah dan langsung menghampiri key yang sedang mendengarkan musik.

"Key.."panggil ifah yang duduk di bangku sebelah key.

Key melihat ifah lalu melepaskan headset nya.

"Kenapa fah?" balas key yang sudah mengetahui pasti ifah akan menanyakan mengapa ia pindah tempat.

"Hm.. Lo marah sama gue? Gue punya salah apa? Kok lo pindah? Cerita aja key.. Gue minta maaf kalo ada salah"ucap ifah dengan mata berkaca kaca.

"Fah lo gausah nangis.. Gue gak marah kok, lo gaada salah apa apa fah.. Gue cuma pengen sendiri, udah itu aja."balas key sambil memegang kedua pundak ifah.

"Okey. Jangan lama lama ya pindahnya.. Yaudah gue balik ke tempat gue ya.. Bye.." ujar ifah yang langsung bergegas ketempatnya

Gue paling gak suka kalo kejadian kayak gini terjadi. Yaitu, sahabat melupakan sahabat lainnya karena cinta.

----------------------------------------------------

[ Key ]

Malam ini tiba tiba Vero mengajakku ke taman tempat biasa kami bertemu. Aku sudah siap dengan celana jeans hitam, dan t-shirt putih bergambar mickey mouse. Dipadukan dengan sepatu sneakers berwarna putih dan tas kecil berwarna hitam.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Dan aku pun berangkat.

Sesampainnya disana, aku melihat seseorang yang tak asing dimataku. Ia sedang duduk tepat didekat air mancur. Dan aku menghampirinya.

"Ver.." ucapku memastikan.

Ia melihat kearahku dengan tatapan dingin dan menyuruhku untuk duduk.

"L--lo ngapain nyuruh gue kesini?" ucapku sambil menunduk karena tatapannya yang dingin membuatku tak bisa bergerak.

"Lo kenapa jauhin ifah?" ujarnya dingin.

"Enggak gue ga jauhin ifah. Dianya aja yang geer."balasku tak terima karena memang aku tidak menjauhinya.

"Lo kenapa sih key? Lo aneh tau ga. Salah ifah apasih sama lo?" vero yang terus membela ifah.

"Yang ada lo yang kenapa ver! Lo yang aneh bukan gue! Salah ifah? Dia bikin lo jauh dari gue! Mana janji lo? Janji untuk gak ngelupain sahabat kalo udah punya pacar? Lo ingkarin itu!" bentakku dengan mata berkaca kaca menahan tangisku ini.

Vero diam mencerna kata kata ku. Tetapi wajahnya tidak terlihat merasa bersalah. Sepertinya ia akan membela gadis pujaan hatinya itu.

"Harusnya lo ngertiin gue. Lo sahabat gua kan? Jangan egois. Hidup gua gak cuma lo! Lo kira dengan gua selalu sama lo, gua bisa dapetin ifah? Enggak! Pemikiran lo terlalu rendah key. Lo cuma mentingin diri lo sendiri. Lo terlalu egois!" bentaknya dengan kata kata yang membuat ku tak bisa menahan tangisku.

Egois? Apakah iya?

Aku menangis saat itu juga. Dan aku langsung menghapus air mataku kasar.

"Lo juga egois, lo gak mikirin gimana perasaan orang lain saat lo membela seseorang yang lo cintai. Lo ninggalin sahabat lama lo demi cinta yang belum tentu selama persahabatan! Gue benci sama lo ver! Tanpa lo minta gue gaakan pernah ganggu lo lagi. Makasih buat semuanya. Jangan pernah nyesel dengan tindakan yang lo pilih." ucapku sambil menghapus air mataku dan berlari menjauhi vero yang mungkin senang dengan keputusanku untuk tidak mengganggu kehidupannya lagi.

Why? (#1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang