Chapter 4 - Now Niall Know

669 13 4
                                    

Setelah beberapa lama kemudian, mereka selesai berbincang bincang dan akhirnya pulang. Aku masih tetap mengamati mereka dari jarak yang aman. Sampai akhirnya mereka berpisah. But wait, flo mau kemana? Kenapa dia berbelok kearah kiri bukannya kanan? Seharusnya kan dia belok kekanan. Yasudahlah. Kita lihat saja nanti.

Aku mengikuti dia hingga akhirnya sampai di... Nandos? Apa dia mau makan lagi? Whooaa, ternyata anak ini masih lapar yaaa. Haha.

Flo's POV

Aku terus berjalan kearah nandos. Tapi, kenapa rasanya seperti ada yang mengikutiku? Ah, mungkin hanya perasaanku saja.

Sesampainya di nandos, aku langsung membeli makanan yang waktu itu niall belikan untukku. Dan memakannya. You know? Aku sangat lapar sekarang.

Setelah selesai makan, aku menuju apartemen. Kakiku menuntunku untuk menuju ke sebuah lapangan didekat sana. Yap, lapangan basket. Entah mengapa, kakiku bisa menuntunku ketempat ini. Tanganku langsung mengambil bola basket yang ada dipinggir lapangan dan mencoba untuk shoot ke ring. Sekarang aku tau, mengapa kakiku membawaku kesini. Angga suka sekali bermain basket. Sangat suka. Aku masih ingat, dia sangat menyanjung Lebron James. Dan menyukai miami heat.

Angga, kenapa aku bisa berbalikan denganmu? Kenapa? Padahal aku sudah mulai menyukai orang lain, niall. Tapi kenapa? Apa aku begitu sayang kepadamu? Tapi tidak mungkin itu jawabannya.

Aarrrgghh! Ini membuatku gila! Berbalikan dengan angga! Kenapa kau harus bingung flo? Harusnya kau senang berbalikan dengan angga! Bukan seperti ini. Hah!

Bukankah dulu kau mengidolakannya? Mendamba dambanya agar menjadi pacarmu bukan? Sekarang, dia sudah menjadi pacarmu flo! Harusnya kau sadar akan hal itu. Bukan bingung seperti ini. Bodohnya dirimu.

Aku terus melemparkan bola ini ke ring basket. Mengapa aku merasa terbebani? Mengapa aku merasa gelisah? Rasanya aku ingin marah. Tapi kepada siapa?

"AAAAAAAAAAAAAAAAA!!! WHY YOU MAKE ME CRAZY NGGA? WHY?!" teriakku. Aku tidak peduli jika ada orang yang mendengarnya. Yang jelas, dengan begitu aku sudah sedikit merasa lega.

Niall's POV

"AAAAAAAAAAAAAAAAA!!! WHY YOU MAKE ME CRAZY NGGA? WHY?!" teriaknya. Ada apa ini? Mengapa anak ini berteriak? Ngga? Siapa dia?

Anak ini, kau memang benar benar gila flo. Dia terus tetap melemparkan bola basket itu ke ring dengan tenaga yang dia miliki. Dia terlihat seperti...frustasi? Ada apa ini sebenarnya?

Tiba tiba saja dia terduduk ditengah tengah lapangan. Dan langsung menangis diatas bola basket itu. Kenapa dia menangis seperti itu? Sudah berapa kali aku bilang kalo aku ga suka melihatnya menangis seperti ini?

Refleks, aku langsung lari ke arah dia, memeluknya, hingga dia merasa tenang kembali.

"flo? Are you okay? Sudah berapa kali kubilang, aku tidak suka melihatmu menangis seperti ini? Ini membuatku sakit." tuturku

"ni..niall? Kenapa kamu bisa berada disini?" isaknya 

"itu tidak penting mengapa aku bisa berada disini. Tapi untuk kali ini, aku membiarkanmu menangis, flo. Aku ingin semua kegelisahanmu keluar." kataku. Dia kembali menangis dipelukanku.

God, hatiku, rasanya aneh. Sangaaat aneh. Ada apa ini?

"lebih baik kita pulang" ucapku setelah beberapa menit. Dia mengangguk

Dijalan, ia masih sesekali terisak. Aku menggenggam tangannya dengan erat. Mencoba untuk menenangkannya kembali.

Sesampainya di apartemen, giliran louis yang membukakan pintu. Sepertinya dia pulang lebih cepat.

I'm in Love With You [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang