Chapter 17 - Dare to Dare

109 13 5
                                    

Flo's POV

Setelah beberapa hari yang lalu clame meminta maaf padaku, kami kembali menjadi dekat. Aku, troy, clame, ryan dan emmie jadi sering jalan-jalan bareng. Like dofun. Do something fun. Yeah.

"Flo.." Ryan menepuk pundakku. Aku nenengok kearahnya dan tersenyum, "Ada apa?"

Ryan mengajakku untuk duduk di bench yang ada di kampus.

"Aku... Mau sedikit bercerita. Tapi ini sedikit rahasia" tutur ryan

"Oh, okay. Ceritakan saja. Aku tidak akan 'ember' hehee" aku terkekeh

"Haha. Oke. Hmmm... Sebenernya, aku... Suka sama clame.." Ucapnya malu-malu. Aku mengangguk dan memintanya untuk melanjutkan perkataannya.

"Jujur saja, aku sudah menyukainya lama sebelum kita bertemu denganmu. Tapi sayangnya, clame menyukai orang lain.."

"Niall. Ya, i know" aku memotong ceritanya

"Ya. Dia. Aku.. Aku hanya ingin dia membuka hatinya. Tidak hanya pada niall yang niall sendiri tidak terlalu akrab sama clame. Tetapi pada orang lain, like me.."

"Kau sudah pernah menyatakan perasaanmu padanya?" Tanyaku

"Belum. Aku tidak bisa. Maksudku, susah untuk mengutarakan semua ini padanya" jawabnya. Oke, ini cerita masalah friendzone yang biasa

"Well, kalau begitu, kenapa kau tidak mencobanya?"

"Ya itu tadi, ini sulit. Aku tidak bisa. Entahlah, aku juga bingung" ryan menundukkan kepalanya

"Baiklah kalau begitu. Kau kan tidak bisa mengutarakan perasaanmu, tapi kamu bisa kan, menunjukkan rasa sukamu padanya? Like, lebih perhatian padanya or be her closest friend. Dan selalu ada disampingnya layaknya seorang kekasih." Aku memberi saran padanya agar dia juga menjadi lebih mudah untuk menjelaskan perasaannya

"Ya, you're right. Kurasa aku bisa mengikuti saranmu. Thanks, flo" ucap ryan menatapku lalu memelukku sekilas

"Don't mention it. Senang bisa membantu sahabat sendiri. Eheheh" aku kembali terkekeh diikuti ryan.

"Ah ya, don't tell everyone that i love her. Bye!" Ryan melambaikan tangannya padaku dan pergi meninggalkanku

I had a dream so big and loud. I jumped so high and touch the clouds who-o-o-o-ah

Lagu dari American Authors menyala dari handphone ku. Aku menatap layar yang ternyata itu adalah telfon dari niall.

"Hey, buddie!" Sapaku saat mengangkat telfonnya

"Hey, gurl! Whatchu doooin'?" Sapa niall balik sambil menirukan suara Isabella yang ada di Phineas and Ferb

"Mikirin kamu" godaku

"Ah yang beneer?" Kini malah niall yang mulai menggodaku

"No. Aku sedang duduk di bench kampus" nada bicaraku mulai serius

"Ngapain duduk di bench? Kayanya kamu emang beneran mikirin aku deh. Hahaha" niall kembali menggodaku

"Pengen banget? Lagian jadi orang ke ge-er an banget sih! Orang lagi mikirin siapa tuh namanya, yang di glee... Yang jadi blaine andersooon. Dia lebih penting buat dipikirin daripada kamu! AHAHAH" akupun tak mau kalah di goda olehnya. Haha, beginilah kami saat sedang telfonan.

"Ooh jadi gitu, sekarang? Mikirin orang lain, ya! Yaudah, kalo gitu emma stone juga lebih penting dipikirin daripada kamu!" Balasnya

"HAHA! GOTCHA! KAMU KAN YANG SEBENERNYA MIKIRIN AKU?! Aku kan ga nanya kamu lagi ngapain ataupun kamu lagi mikirin siapa. Sukurin" kena kau, niall!

I'm in Love With You [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang