Chapter 18

129 14 0
                                    

Flo's POV

Entah kenapa aku masih terpikirkan oleh telfon tadi. Niall. Haha. Jujur saja, aku sangat merindukannya sekarang.

Aku membawa novelku dan berjalan menuju Starbucks.

"Flo!" Aku menengok kearah sumber suara tersebut

"Hi clame! What's up?" Aku memgangkat sebelah alisku dan mulai berjalan menyesuaikan clame

"Kau mau kemana?" Tanyanya

"Starbucks. Kau mau ikut?" Tawarku

"Boleh" clame menundukkan kepalanya sebentar lalu menolehkannya padaku, "So, kau dan niall hanya sahabat, kan?" Clame memastikan

Aku mengangguk.

"Well, sekali lagi aku minta maaf ya. Aku masih merasa bersalah" tutur clame

"Sudahlah clame, you don't have to feel sorry. Jangan pikirkan hal itu lagi, oke?" Aku meyakinkannya. Dia mengangguk.

Well, saat ini jalanan cukup sepi untuk ukuran kota London. Aku dan clame sedikit bermain-main ditengah-tengah perjalanan kami menuju starbucks. Starbucks terdekat dari kampus, hanya berjarak 3 blok.

Entah kenapa, clame mencoba untuk berjalan sedikit ketengah jalan. Dia sedikit bergaya disana. Aku tertawa melihat tingkah konyolnya itu. Dan yap, "Clame! Awas!" Aku berlari kearah clame dan mencoba menghindarinya dari mobil yang akan melintas.

"AAAAAAAAAAAAA!!" dan tiba-tiba, semuanya gelap.

*

Niall's POV

"AKU TIDAK MAU TAU! KAU HARUS MENCARIKANKU TIKET KE LONDON SEKARANG JUGA!" emosiku sudah tak terkendali. Aku mengomeli salah satu crew kami yang mencarikan tiket.

"Niall.." Paul mencoba untuk menenangkanku

"CEPAT CARIKAN!" Sungguh, aku tidak pernah seperti ini sebelumnya. Tidak pernah merasakan perasaan seburuk ini.

"NIALL! TAHAN EMOSIMU!" Paul mulai membentak. Aku terduduk dengan perasaan takut menggelutku. Aku merasa tak karuan. Rambutku berantakan. Pipiku memanas. Pandanganku mulai kabur.

"Flo..." Untuk kedua kalinya aku menangis. Aku. Menangis. Paul memelukku, mencoba untuk kembali menenangkanku, "Dia akan baik-baik saja, niall. Dia akan baik-baik saja" ujar paul berkali-kali.

No, she's not. Dia tidak baik-baik saja! Jelas-jelas flo tertabrak mobil! Apa bisa dibilang dia baik-baik saja?

"ARE YOU INSANE?! FLO KECELAKAAN DAN KAU BILANG DIA BAIK-BAIK SAJA?!" aku mengutarakan perasaanku dan membentak paul. Sedikit memberontak lebih tepatnya.

"Niall, stop" louis mencoba menenangkanku

"I got the ticket" suara salah satu crew itu mengalihkanku.

"Jam 11.45 nanti. Penerbangan terakhir menuju london" lanjut crew itu lagi. Aku melirik kearah jam tanganku yang menunjukkan pukul 11.30. Bagus.

*

"Flo..." Aku memanggil namanya, berharap flo akan membuka matanya.

Aku baru saja sampai di london 45 menit yang lalu. Dan aku langung sesegera mungkin pergi ke rumah sakit yang sudah diberitahukan oleh clame sebelumnya.

Aku mengusap pelan rambut flo dengan tangan kananku. Dia terlihat lemah berbaring disana. Kepalanya dibalut perban. Dan terlihat memar di dagunya. Begitupun dengan tangannya. Memar dan lecet dimana-mana. Di ruangan itu hanya terdengar suara pendeteksi detak jantung.

Flo koma.

"Bagaimana dia bisa seperti ini?" Tanyaku, yang kebetulan ada clame di ruangan ini.

"Semua terjadi sangat cepat.." Tutur clame. Dan diapun mulai menceritakan semuanya dari awal.

I'm in Love With You [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang