-Phoenix's POV-
''Niall!'' Seru Harry kencang, oh tak kusangka tiba-tiba saja Harry memanggil Niall dengan nada ramah seperti tadi, kulirik Niall diseberang sana yang menoleh ke sumber suara, Niall memamerkan deretan gigi putihnya, lalu mengudarakan tangannya ''Hey! Harry! Phoenix!''
Kulirik si Melissa, oh, mendengar Phoenix yang keluar dari bibir kekasihnya membuatnya melihat ku dengan tatapan remeh, menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki, menilik-nilik siapakah aku dan berasal dari mana.
''Niall!'' Kataku lalu tanpa memperdulikan Melissa aku memeluk Niall dengan erat, persis seperti kakak yang sudah lama tidak bertemu dengan adiknya. Mungkin Niall kaget namun aku tidak peduli, aku sempat melirik Melissa yang sempat membulatkan mulutnya sebelum akhirnya ia melipat tangan didada nya itu, aku hanya menyengir licik kearahnya, mungkin kini ia tahu bahwa aku mulai mengibarkan bendera perang padanya, aku tak peduli, aku akan menang pada perang ini.
''Mari duduk,'' Perintah Niall yang langsung di bantah oleh Melissa
''No babe!''
''Kenapa? Mereka temanku,'' Gadis dalam batin ku tertawa terbahak-bahak menonton apa yang sedang ia tonton, aku tak bisa menyembunyikan senyum ku, mungkin sedari tadi bibir ku sudah berkedut karena menahan senyum yang tak seharusnya aku tahan, Melissa kembali menatap ku sengit. Jujur saja, tatapannya tergolong tatapan yang menyebalkan namun aku tidak takut ataupun merasa canggung ditatapnya dengan tatapan bodoh seperti itu, malah aku semakin gemas untuk melakukan hal-hal gila lainnya!
''Sejak kapan kalian sampai di Texas? Wah kebetulan sekali ya,''
''Ya, aku dan Harry hendak berlibur, oh dan kebetulan saja Harry melihat mu disini jadi ia memanggil mu,''
''Oh ya? Ku kira itu suara mu!''
''Bukan, hahaha,''
''Hahaha,''
Melissa diam, ia terus bertahan dalam posisi nya, namun sesekali ia melihat sekitaran. Biar kutebak, ia sedang mencari paparazzi. Aku tahu, ia pasti tidak ingin media menyorot dirinya yang sedang dihiraukan oleh seorang Niall Horan, aku tahu itu. Gadis dalam batin ku memeluk boneka teddy nya erat-eta sambil sesekali memakan popcorn didepannya.
''Oh, aku lupa. Mel, ini Phoenix dan Harry, mereka teman ku,''
Melissa pun langsung menoleh kearahku, sengit. Ia menatapku dan mengintimidasi ku namun aku tidak merasa takut dengan tatapannya konyol nya itu.
''Dari mana kau mengenal kekasih ku?''
''Simple, kami sempat bertemu dan saat itu kekasih mu membantu ku membawa kentang, well first impression yang bagus Ni!'' Kataku, gadis dalam batin ku tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Melissa yang mengerucut ini, sama seperti lemon, sangat masam! Aku berusaha mati-matian untuk menahan tawa yang sudah ingin aku keluarkan daritadi, namun tidak, aku masih bertahan dalam acting polos ku
''Oh well, Niall memang selalu membuat first impression nya dengan baik, bukan begitu, sayang?''
''Ya! Aku suka membuat pertemanan baru!" Kata Niall, Oh, kali ini aku melihat senyum diwajah gadis pirang itu! tidak, gadis dalam batin ku mulai memajukan bibirnya, perhalan tanduk dan ekornya tumbuh
''Niall, kau ingat saat kau menemani ku di rumah sakit? Oh, aku lupa, aku mau bilang-''
''Wait what?!'' Yas, akhirnya. Entah mengapa gemas rasanya melihat Melissa, justru aku ingin sekali membuatnya marah hingga meledak. Niall mulai kebingungan alasan apa yang harus ia jelaskan, hm, biar aku bantu kau, sayang
''Kita itu teman, memangnya tidak boleh jika teman menjenguk temannya yang sakit?'' Kataku tanpa menatap ramah kearahnya sama sekali, Melissa masih bertahan dalam posisinya, bisa kulihat nafasnya memburu. Harry hanya menyembunyikan tawa kecilnya namun aku masih bisa mendengarnya
''Lagi pula, kau kan cantik, untuk apa Niall berpaling pada temanku?'' Sela Harry, sialan. Jika tidak ada Melissa mungkin aku sudah menjitaknya sekarang, namun kurasa itu cukup untuk membantu ku, juga, itu bisa membuat amarah Melissa menurun. Tidak, aku tidak berniat untuk membuatnya tenang, melainkan aku memainkan rasa emosionalnya itu
''Ya, tenang saja!''
Melissa menatap ku lalu ia melirik kearah Niall tajam, sayangnya Niall tidak melihat itu. poor you
kami melanjutkan mengobrol, mungkin aku dan Harry belum sarapan pagi ini, namun bagiku sudahlah sangat kenyang melihat Melissa gemas seperti tadi, entahlah dengan Niall.
Aku baru saja mendapatkan pemandangan baru, Harry talk's about party with Niall. Sounds friendly, eh?
''Hey, apa yang kalian bicarakan?'' Tanyaku, aku tidak memperdulikan tatapan Melissa yang semakin lama semakin memanas ''Pesta! Aku dan Niall akan mengadakan pesta!'' Kata Harry, nadanya begitu antusias namun aku tidak bodoh styles. Aku bisa melihat kejanggalan dalam senyumannya itu, ah kurasa Harry akan memulai rencana baru
''Ya, Phoenix! Itu akan sangat menyenangkan bukan?'' Tanya Niall, aku mengangguk cepat menanggapi pertanyaannya. Harry menatap ku sejenak dan memberikan ku senyuman khasnya, oh rasanya aku ingin sekali cepat pulang dan menanyakan rencapa apa yang sedang Harry buat
''Niall, kurasa kita harus pergi, aku masih ada jadwal,'' Papar Melissa tiba-tiba tanpa nada ramah didalamnya, sangat tidak sopan. Niall terlalu baik untuk wanita seperti Melissa, ayolah jika aku Niall mungkin aku sudah marah karena dengan seenaknya ia mengajak ku pergi saat aku sedang berbincang dengan temanku. Namun Niall tetaplah Niall, sesosok pria yang sangat menyayangi gadisnya sehingga tidaklah tega ia untuk membentak si Melissa ini.
''Ya, Melissa masih ada jadwal. Sampai bertemu nanti, Harry aku akan mengabari mu lagi nanti,'' Kata Niall diikuti dengan senyuman ramahnya, lalu ia bangkit dengan Melissa dan meninggalkan aku dan Harry disini.
''Apa?! Apa yang kau rencanakan bodoh?!'' Kataku dengan nada yang sangat antusias di dalamnya, aku tak bisa menahan senyum ku lebih lama lagi. Sialan karena Harry justru tertawa kecil, ''we're gonna kill that little blonde, babe,''
*
Aku terbangun dari tidur panjang ku, aku mengalami jetlag. Aku terbangun karena suara keran air yang baru saja dinyalakan, aku pun bangkit untuk mengechek siapa yang baru saja akan mandi. Sebelumnya aku sempat melirik ke arah jam disamping ku, rupanya ini pukul 7 malam, siapa yang pergi ke kamar mandi untuk mandi pada pukul 7 seperti ini?
Aku pun turun dari kasur ku, berjalan dengan gontai karena pening masih menyelimuti kepala ku saat ini, kudapati lantai yang basah karena percikan air dari kamar mandi, aku pun berjalan terus hingga akhirnya aku menemukan Harry dengan handuk yang terlilit di pinggang nya
''Hey,'' Sapa nya
Aku menggerenyit, ''Apa kau baru saja selesai mandi?''
''Ya,''
''Lalu untuk apa kau mengisi bathtub?'' Tanya ku, Harry melirik ke belakang-tepatnya ke bathtub
''Itu untuk mu,'' Katanya, aku menggerenyit lagi, untuk ku? Untuk apa? Aku belum mau mandi karena rasa pening ku masih terasa untuk saat ini, sangat membahayakan jika dalam keadaan seperti ini aku mandi-itu asumsi ku.
''Aku? Aku tidak mau mandi sekarang Harry,''
''Kau lupa? kita akan pergi ke pesta Niall dan Melissa, Pho,'' Katanya mengingatkan ku. Astaga! Bagaimana aku bisa melupakan itu? mendadak pening ku hilang, rasanya seperti baru saja diisi bahan bakar, mendadak aku begitu semangat mengingat beberapa langkah lagi aku akan berhasil
Aku pun segera berbalik untuk mengambil handuk di koper juga beberapa alat mandi ku, lalu setelahnya aku kembali masuk ke kamar mandi, menyadari Harry yang masih ada di dalam, aku pun menyuruh nya untuk keluar.
''Kau, lebih baik bersiap-siap daripada memandangi ku seperti itu, okay?'' Dan berakhirnya itu aku menutup pintu kamar mandi cukup kasar, meninggalkan Harry di ambang pintu yang sudah bisa kutebak ekspresi wajahnya saat ini.
***
a/n: SORRRRRRRY LAMA BANGET UPDATE YA SEKALINYA UPDATE UDAH GA RAME GINI:(so sorry banget dan makasih buat yang masih baca cerita ini, luph.
dan, mungkin cerita ini bakalan kembali di penuhi dengan sarang laba-laba egen karena aku lagi bikin ff baru yang harus banget aku selesain:( hm, pokoknya maaf bangett, dan kalo minat (biar ga bosen juga nunggu) baca ff baru aku aja ya, wholehearted :p sorry banget malah bikin ff baru bukan fokus kesini, tapi ff itu lagi penting banget hehe. okay. daaan, cerita ini gaakan aku stop hanya saja bakalan late update banget, sorry but sorry ya ya ya ya. thankyou! -x
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Diana [H.S]
FanfictionHe said 'Let's get out of this town' i said 'I know places we can hide.' - Copyright 2015 © by hoodjan All Right Reserved