Chapter 15

198 30 4
                                    

''Dimana keluarga ku!!'' pekik Harry di tengah tangisan depresi nya, aku hanya diam sambil melipat dada memandangi sang kekasih hati ku sedang depresi seperti ini

''DIMANA KELUARGA KU!!'' Harry berteriak di depan wajah ku, aku menampar nya keras. Oh Harry maafkan aku.

''AKU TIDAK TAHU! KAU SEHARUS NYA BERTERIMA KASIH KARENA AKU MENYELAMATKAN MU DARI BOM!''

''BOM APA MAKSUD MU?!''

''RUMAH MU! RUMAH MU MENJADI INCARAN TERORIS. RUMAH MU DI BOM SIALAN!''

''LALU MENGAPA KAU MENYELAMATKAN KU? MENGAPA KAU TIDAK MEMBIARKAN AKU MATI!'' aku mencintai mu bodoh, aku tidak mau kehilangan dirimu

''AKU ORANG BAIK, JADI AKU MENYELAMATKAN MU YANG TERAMPAR DI HALAMAN DEPAN!''

''OH BAGUS! BAGUS SEKALI! KAU TIDAK MENYELAMATKAN KELUARGA KU YANG LAIN?''

''KAU FIKIR AKU INI BINARAGAWAN YANG MAMPU MENGANGKAT ORANG DENGAN JUMLAH YANG BANYAK? KELUARGA MU ITU ADA 4 ORANG! JIKA AKU MENYELAMATKAN SEMUA NYA, BOM KEDUA AKAN MELEDAK DAN MENGHANGUSKAN AKU YANG BERNIAT BAIK PADA MU!''

''AKU BAHKAN TIDAK MENGENAL MU!''

''....''

''AKU..AKU BAHKAN TIDAK INGAT SIAPA KELUARGA KU!'' Harry terduduk di atas lutut nya, menangis sambil memukul-mukul ubin rumah yang akan menjadi rumah nya nanti. Harry menangis sejadi-jadi nya. teriakan tangisan nya membuat ku miris dan berdosa seketika, mata ku memanas melihat keadaan nya sekarang, lutut ku kehilangan penyangga nya mendengar suara tangisan nya yang berisikan keterpurukan di dalam nya. dengan cepat aku berlutut menyamakan tinggi dengan Harry dan memeluk nya, membalut tangan kecil ku di kepala nya, rambut ikal nya begitu lembut ketika bersentuhan dengan kulit ku. Aku menangis di atas kepala nya, Harry menangis di bahu ku, tangisan nya makin menjadi lagi. Bisa dibilang, Harry berteriak ketika menangis. Aku memeluk nya erat-erat. Sambil berkata 'maaf kan aku sayang' dalam hati. Aku harap ia memaafkan ku... suatu saat nanti jika ia mengetahui ini

''Kau bisa tinggal bersama ku, Harry''

''Harry?''

''Ya, nama mu Harry''

***

''Harry...'' aku melepaskan diri dari pelukan Harry dan menatap nya nanar, air mata dari mata hijau nya itu begitu mengisyaratkan bahwa ia begitu tersakiti ketika aku memanggil nya bajingan

''Maafkan aku..''

''Tidak—tidak'' kata nya di sela tangisan nya itu ''Maafkan aku, aku hanya tidak ingin kau tersakiti karena perasaan mu pada Niall..'' aku tersenyum miris mendengar nya, ada baiknya aku sedikit mendengarkan nya. Ya, lebih baik aku menurun kan perasaan bodoh ini menjadi 50% harus nya aku sadar, aku hanyalah orang biasa di kehidupan juga lingkungan Niall, gadis pembawa kentang

''Harry..''

''Phoenix!'' Harry kembali memeluk ku dengan gerakan cepat, air mata nya kembali menyeruak keluar, tangisan nya pun kembali menjadi, aku bisa merasakan air mata nya membasahi rambut ku

''Berjanjilah pada ku kau tidak akan meninggalkan ku, ataupun mengecewakan ku..'' deg

''Aku akan sangat hancur jika kau melakukan nya'' suara nya begitu parau, begitu membuat telinga ku bergidik mendengar suara serak di ikuti isak tangis nya, aku membalas pelukan nya. Aku membalut nya lebih erat

''Hapus air mata mu bodoh, aku tidak mau kau menangis'' Harry melepaskan pelukan nya dan menghapus air mata nya segera. Ia tertawa lebar ketika menyadari bahwa wajah nya sudah sangat sembab sekarang. senyuman gigi kelinci nya kembali terukir di wajah tampan nya itu, bola mata hijau nya kembali bersinar

Bad Diana [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang