Chapter 7.

306 49 3
                                    

''Omong-omong, seberapa buruk nya sih si Melissa?'' Tanya Harry sembari memberikan coca-cola dingin

''Ia buruk sekali Harr.. ia hanya mempermainkan hati lelaki, ia hanya menginginkan keteneran, aku berani bertaruh jika Niall sudah pension atau tidak ada undangan lomba lagi, ia pasti akan memutuskan Niall'' terang ku, Harry hanya terdiam sambil menatap aspal yang sedang ia injak, seakan-akan aspal itu ada hal yang menarik

''Benarkah seperti itu? kelihatan nya ia baik'' aku menghela nafas panjang, terkadang lelaki hanya melihat wanita dari sudut pandang kecil nya, seperti fisik dan kecantikan, tak bisakah mata mereka seperti melihat sudut pandang wanita lebih besar? Contoh saja Melissa, ia tidak akan menerima seorang Justin Bieber ketika ia tahu kontrak nya sudah habis, ia tidak akan menerima Big Sean karena karena perbedaan ras yang membuat Big Sean sedikit perhitungan dalam uang, ia tidak akan menerima Niall Horan jika Niall bukan atlet nomor satu di UK

''Andai jodoh sudah di tentukan saat kita lahir ya Harr'' gumam ku yang aku yakin ia bisa mendengar nya, tak lama kemudian Harry tertawa, seperti tawa mengejek atau entahlah

''Memang sudah di tentukan saat kita lahir Pho!'' aku memutar bola mata ku, selain lelaki hanya memandang wanita dari sudut pandang yang kecil dan sempit, ternyata lelaki di samping ku ini bodoh, ia tak mengerti apa maksud ku

''Maksudku, jika kita terlahir, jodoh itu sudah ada di depan mata atau memang sudah beriringan dengan kita saat kita lahir, kau bodoh sekali begitu saja tidak mengerti'' lalu Harry meredam tawa nya, wajah merah nya perlahan menjadi putih kembali, aku terus meneguk minuman soda ini, panas nya matahari di kulit tidak bisa menembus kesegaran yang di ciptakan saat aku meneguk setiap tetes air soda ini

''Yah.. sebenarnya kita memang beriringan, hanya saja beriringan dari jarak jauh'' kata nya, aku masih diam ''tuhan bukan memisahkan kita dari si jodoh, hanya saja tuhan memberi kita games untuk menyusuri labirin dan menemukan jalan keluar untuk mencium si jodoh. Dan labirin itu adalah dunia ini'' aku tertegun mendengar nya, ingin tertawa karena geli mendengar kata kata nya yang tiba tiba saja bijak, namun ingin juga mengangguk tanda setuju. Harry menatap jalanan yang ramai di kota London ini, aku terus menatap mata hijau nya dari samping sini, aku ingat dulu setiap aku pergi ke Gereja aku selalu berdoa pada tuhan agar aku di jodohkan dengan Harry, namun sayang nya belum sempat aku berjalan dengan Dad di altar untuk mengucap janji suci, perasaan itu sudah hilang, bisa dibilang Niall lah yang mengubah nya.

Jika difikir, pengaruh apa yang di berikan Niall sehingga perasaan ku hilang begitu saja pada Harry? Jawabannya mungkin sedikit konyol, ya 'kentang'
jika saja aku membawa wortel mungkin bukan Niall yang akan membantu ku, astaga apa yang aku fikirkan mendadak aku menjadi sok tahu begini. Mengingat saat itu Niall memang berjarak dekat dengan ku, mungkin itu alasan ia menolong ku, yah tak peduli aku bawa kentang atau wortel
ku dongkakkan kepala ku yang sedari tadi menatap kaki ku yang terbakar oleh sinar matahari agar bisa melihat Harry, kening nya mengeluarkan keringat dan rambut coklat nya terbakar oleh sinar matahari yang kelewat mulai panas ini, aku masih mengagumi nya sampai sekarang, tak sadar aku tersenyum mengingat bahwa orang di samping ku ini pernah menjadi bagian hidup ku. Andai saja ia tahu siapa ia sebenarnya, apa ia akan membenci ku? Apa ia akan mencari Zayn dan membunuh nya seperti ia membunuh Adam Levine saat itu? apa ia masih akan mengizinkan ku tidur di rumah nya? Jika semua jawaban nya tidak,ya,dan tidak maka aku akan merahasiakan ini, selamanya

''Kau mau pulang Pho?''

''Ya''

***

''Sudah kuduga'' gumam ku merendam emosi yang membara di hati ini, rasanya geram sekali melihat Melissa mengajak Niall ke pub
sejujur nya aku enggan menginjakan lagi kaki ku ke pub, sudah cukup terakhir aku pergi ke pub bersama Harry. Namun si jalang ini justru mengundang ku dan pisau ku untuk mengunjungi nya di pub
sialan saja karena video ini menunjukan Niall yang mulai memerah, seperti hendak meledak begitu saja
apa si jalang ini hendak membunuh Niall? Aku terus menajamkan mata ku, memfokuskan pada gerak gerik Melissa, ia terus memberi Niall minuman, terus dan terus sampai sampai Niall kewalahan meminum nya, jika saja aku adalah jumper mungkin aku bisa pergi ke sana dengan cepat, sialan karena Dad mengamuk, bagaimana bisa aku lupa mengabari nya bahwa aku tidur di rumah Harry? Jika aku menyuruh Harry... ah tidak tidak, ia kurang bisa di andalkan, takut-takut ingatan nya kembali saat ia mencium aroma pub dan liquor

''Well..'' kali ini aku masih membiarkan nya, membiarkan Melissa menuangkan beberapa botol liquor ke gelas Niall, wait apa aku tak salah lihat? Liquor? Melissa memberi Niall liquor?!
langsung dengan cepat ingatan ku kembali terputar, seakan akan video Melissa dan Niall ini terganti dengan aksi ku dimana aku meracuni Harry

Meracuni Harry

Meracuni Harry

Meracuni Harry

''TIDAK!!'' aku berusaha berteriak sekeras mungkin, mengisi gendang telinga ku dengan suara ku sendiri agar kata kata itu tidak memenuhi gendang telinga ku, tidak..tidak aku tidak meracuni Harry! Meracuni terlalu jahat untuk ku! Tidak! aku menarik kata kata ku kembali!!

Kau jahat Diana, Harry tidak bersalah, yang salah adalah kau!

Mengapa kau menghapus ingatan Harry?

Ia memang yatim piatu, namun ia masih memiliki saudara!

Kau memisahkan Harry dari keluarganya!

Kau egois DIANA!

DIANA!

DIANA!

DIANA

Air mata ku terus mengalir dengan deras, tidak..
kata kata itu bertubi tubi menyeruak ke telinga ku, tidak..
tidak aku tidak bermaksud! Tidak, aku tidak bermaksud!

''A—aku tidak bermaksud memisahkan Harry!'' ucap ku lirih di tengah tangisan ku yang menjadi-jadi, suara itu lenyap
aku mulai tenang sekarang, menghapus air mata ku kasar ternyata video Melissa sudah berakhir, astaga apa yang ku lewatkan?

KEMBALIKAN HARRY PADA KAMI DIANA!

KEMBALIKAN DIA SEPERTI SEMULA JALANG!

AKU AKAN MEMBUAT MU MERASAKAN APA YANG IA RASAKAN!


Suara Gemma menyeruak memenuhi daun telinga ku, tunggu... Gemma? Ia selamat?
dan tiba tiba saja kepala ku pening, berat, sakit sekali
''ARGH!!'' rasanya ingin pecah, astaga ada apa ini?
lalu akhirnya semua gelap.



A/N:

yeay updated!

vomments please?:3

Bad Diana [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang