True friends lie underneath,
The witty words I don't believe,
I can't believe a damn thing they say anymore ...Lie, lie, liar... Liar you'll pay for your sins
Lie, lie, liar... Liar you'll pay for your sinsSo tell me how does it feel,
How does it feel to be like you?
I think your mouth should be quiet
'Cause it never tells the truth now.Lagu Sleeping with sirens - with ears to see with eyes to hear, menemani seorang perempuan yang sedang terlelap di meja kelas nya. Ya, lagi-lagi Aina tertidur hingga sore di dalam kelas nya. Ia tidur dengan nyenyak sambil memakai kedua headseat di kedua telinga nya.
Drt.. drt..
Tiba-tiba ponsel nya bergetar. Namun, ia tetap tidak menyadari nya. Ia masih tidur dengan pulas nya. Hingga ada seseorang yang langsung masuk ke kelas nya dan duduk di hadapan nya.
Orang itu tersenyum dan mengusap kepala Aina kemudian menendang meja nya hingga Aina mengangkat kepala nya. Ia sudah sadar dari tidur nya.
Ia kaget, karna ada seorang pria di hadapan nya. Pria itu terlihat dingin namun sangat tampan dengan mata nya yang sipit dan alis nya yang tebal.
"Lo siapa" tanya Aina
Pria itu tetap tidak menjawab dan malah menatap Aina dengan jutek nya.
Aina lekas mengambil tas dan ponsel nya, kemudian ia berdiri. Namun, pria itu langsung dengan sigap berdiri dan menutup pintu kelas .
"Lo mau apa" tanya Aina ketakutan.
Pria itu langsung nyengir dengan seringai nya yang tajam. Ia benar-benar terlihat kasar.
Drt .. drt..
Lagi lagi hape Aina bergetar. Kemudian ia memeriksa ponsel nya . Ternyata Yoga mengirimi nya pesan.
Yoga : Gua udah selesai pelatihan olimpiade nya, lo masih di kelas kan?
Baru Aina akan membalas pesan dari Yoga, laki-laki itu langsung mengambil ponsel nya.
"Hei kembalikan" teriak Aina sambil berusaha mengambil ponsel nya.
Kemudian laki-laki itu melirik ke ponsel nya Aina "Yoga, oh lo pacar nya Yoga" Tanya nya
Dia kenal yoga?
"Bukan, gua bukan pacar nya . Jadi sini kembalikan" ujar Aina membentak.
Bukan merasa takut,lelaki itu malah semakin tersenyum . Semakin mengerikan . Ia mendorong Aina sampai terjatuh di lantai . Kemudian berlutut dan memegang wajah Aina .
"Lo nggak pantes buat Yoga, Dia terlalu brengsek buat lo " ucap nya sambil menatap dalam dalam mata Aina . Seakan akan meyakinkan Aina dengan perkataan nya.
*author merinding ngebayangin nya*
Brengsek ??
Yoga brengsek??
"Lo yang brengsek" Ujar Aina di depan wajah pria itu
Bukan nya marah, pria itu justru tertawa di hadapan Aina. Gila? Mungkin .
"Cih.. Gua nggak sebrengsek dia" ucap nya lagi kemudian semakin mendekatkan wajah nya kepada Aina . "Lo lupa sama gua ? Gua masih ingat lo sampai sekarang" ucap nya lagi
Kenal?
Kenal dimana?
Ketemu dimana?Atau mungkin aku lupa
Batin Aina
Kemudian laki-laki itu semakin mendekatkan wajah nya kepada Aina,seperti nya ia benar-benar akan mencium Aina. Tapi Aina langsung mendorong nya, mengambil tas dan lantas berlari dari dalam kelas .
Hosh.. hosh.. Nampak jantung nya seperti akan meledak karna harus berlari sejauh yang dia bisa.
Di dalam kelas
Laki-laki itu berdiri sambil membersihkan seragam nya. Ia melirik ke arah pintu dan tersenyum sambil mengangkat sesuatu di tangan kiri nya.
"Gua pastiin lo bakal ketemu gua lagi" ucap laki-laki itu sambil memasukkan benda yang ada di tangan kiri nya. Ya, itu ponsel Aina yang lupa ia bawa saking panik nya ia berlari.
---
Aina lantas langsung menemui Yoga yang baru akan berjalan ke kelas nya.
Yoga kaget karna melihat Aina berlari, namun Aina tetap terlihat santai. Agar Yoga tidak tau apa yang terjadi pada nya barusan. Walaupun, keringat di kening Aina sudah dapat menjelaskan semua nya."Lo kenapa lari-lari" tanya Yoga
"Nggak papa" jawab Aina pendek sambil menarik tangan Yoga ke parkiran
"Ayo kita pulang" ucap Aina
"Lo kenapa sih" tanya Yoga curiga
"Nggak papa Yog, ayok kita pulang"
Yoga yang merasa ada yang tidak beres pada Aina lantas memegang kedua wajah Aina dengan kedua tangan nya.
"Kalau ada apa-apa, cerita sama gua ya" ucap Yoga
"Ayo kita pulang yog" ucap Aina sambil melepaskan wajah nya dari tangan Yoga.
Kemudian Yoga menyerahkan helm kepada Aina
"Lo aneh hari. Apa lo.. " belum sempat Yoga melanjutkan kata katanya
Aina langsung menunjuk bagian depan motor Yoga yang terlihat penyok .
"Ini kenapa Yog"
"Nggak papa, yuk " Yoga mengulurkan tangan nya sebagai pegangan ke Aina
"Jangan-jangan ini yang di bilang dira. Lo kecelakaan sampai di bawa pake ambulance" tanya Aina penasaran
"Nggak papa kok. Lo cerewet banget sih " Yoga turun dari motor dan menggendong Aina untuk naik ke motor nya.
"Yogaaaaaaaaa" ucap Aina kaget
Mereka sedang Asik bertengkar kecil , tanpa sadar ada seseorang yang sedang mengawasi dan memperhatikan mereka dari jauh. Seseorang yang tersenyum dengan seringai yang menakutkan.
***
Note: Hai Author lagi baik nih, padahal lagi UAS tapi rela begadang buat nge buat chapter ini.
Maka nya kasih tepuk kaki dulu buat author..
Ok cukup..
Votmen nya dong kaks, itung itung bikin hati Author senang. Jadi nggak sia sia begadang nya (':
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI UNTUK "AINA"
RomanceKISAH cinta segi empat antara Aina,Reyhan,Yoga dan si dingin Arata.