26. So?

5K 266 2
                                        


"Gua nggak pengen lo ngira gua kayak Yoga.  Yang selalu ada,  tapi akhir nya pergi.  Lo nggak ingat ini sudah semester 8 . Terakhir dia ngabarin lo kapan? Dua bulan yang lalu? 3 bulan yang lalu ? Hei ini sudah hampir tiga tahun  " Arata berusaha menjelaskan panjang lebar.

Aina masih diam.

"Ayo naik , orang tua gua udah nunggu lo di rumah " ucap Arata .

Aina kembali tak menjawab.

"Lo punya telinga dua, dua - dua nya budeg semua ya" Arata dengan kesal bertanya.

Aina menatap Arata sekilas kemudian berjalan kembali ke dalam kampus tanpa menjawab pertanyaan Arata .

"Hei" teriak Arata yang disusul dengan menjalankan motor nya dengan kencang ke arah Aina.

"Lo selain budeg ternyata juga bisu ya" ujar Arata kesal setelah motor nya berada di hadapan Aina.

"Kakak kalau mau pulang, pulang aja.  Aku mau nunggu Reyhan" jawab Aina pendek seraya kembali berjalan masuk ke dalam kampus.

Arata mengklakson motor nya nyaring.  Aina menoleh, kemudian kembali mengalihkan pandangan nya dari Arata.

Arata berdecak kesal, kemudian menjalankan motor nya keluar dari kampus.

Sementara itu..

Aina menunggu Reyhan keluar dari ruangan fakultas nya.  Ia berjalan mondar-mandir sehingga tidak sadar bahwa Reyhan telah menatap nya bingung sedari tadi.

"Ngapain?" Tanya Reyhan sambil berjalan ke arah Aina.

"Nungguin lo han..  gua mau ngomong sesuatu" jawab Aina

Reyhan berjalan mendekat kearah Aina, kemudian kedua tangan nya mencubit pipi Aina.

"Mau bilang kalo lo udah suka sama gua ya haha.. " ucap Reyhan kemudian disusul dengan tawaan panjang.

Aina melepaskan tangan Reyhan dari pipi nya.

"Kenapa lo lakuin itu ke Jean?" Tanya Aina yang membuat tawaan Reyhan berhenti seketika.

Reyhan berjalan ke depan tanpa menghiraukan Aina.  Aina juga tak membiarkan Reyhan kabur begitu saja, ia langsung menahan lengan Reyhan.

"Selama kita sahabatan, apa pernah gua ngelakuin itu ke lo han? Kalau lo benci nya sama gua, ya sama gua aja han.  Jangan jadiin perempuan lain pelampiasan" ucap Aina nyaring

Reyhan diam tak menjawab.

"Jangan sampai hukum karma yang bikin lo nyesal han . Kenapa perempuan sebaik dia harus lo.. " Aina belum menyelesaikan ucapan nya namun Reyhan memotong.

"Gua lakuin ini, karna cewek yang gua suka cuma lo Aina"

Aina mulai merasakan hatinya sesak . Bagaimana bisa sahabat nya sendiri bersikap seperti ini padanya?

"Gua kenal lo udah lama han . Tapi Reyhan yang gua kenal nggak sejahat ini"

Reyhan berdecih .

"Lo kenal gua udah lama Aina tapi lo nggak pernah buka hati lo sedikit pun buat gua? Apa pernah ? Hah..  " bantah Reyhan lagi.

"Sukai Jean han, lupain gua.  kalo lo bersikap kayak gini, sama aja lo ngerusak persahabatan kita "

"Tidak"

"Han.."

"Yang gua suka cuma lo Aina"

"Tapi yang gua suka bukan lo han"

Lagi-lagi Reyhan berdecih .

"terserah lo aja" ucap Reyhan malas .

---

LELAKI UNTUK "AINA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang