28. Tell Me

6.6K 297 15
                                    

Karna hidup tidak pernah mencari ia yang telah pergi..
Tetapi kepada ia yang datang, lalu takkan pernah pergi..

***

"Aina .." panggil orang itu .

Aina melihat ke arah genggaman tangan nya dan genggaman tangan Arata.  Arata semakin menggenggam tangan Aina dengan kuat nya.

Yoga melangkahkan kaki nya pelan mendekati Aina, namun Arata langsung menarik tangan Aina keluar dari ruangan.

"Ayo kita pergi" ucap Arata.

Aina berusaha menurut, karna ia tau Arata pasti cemburu.

"Lepaskan tangan Aina.. " ucap Yoga seraya mencengkeram lengan Arata dengan kuat,lalu mendorong nya menghantam dinding.

"Kak..." panggil Aina berusaha melerai, namun Yoga menghalangi nya.

"Ini urusan laki-laki Aina, minggirlah" ucap Yoga lembut, walaupun wajah nya cukup membuktikan bahwa ia juga cemburu.

Arata kemudian berbalik,kemudian memukul wajah Yoga.

"Siapa lo berani ngelarang gua ngedeketin calon istri gua, hah..?"ujar Arata. Yoga yang mendengar nya langsung berjalan ke arah Aina,kemudian ia menepuk pangkal kepala Aina dengan tangan kiri nya.

"Katakan itu tidak benar kan Aina .. itu tidak benar kan? .. "tanya Yoga tak percaya.

Aina hanya bisa diam kemudian menutup wajah nya dengan kedua tangan nya. Menangis? Benar, Aina menangis.

"Maafin, gua Yog .. maafin gua" ucap Aina yang membuat Yoga kemudian mengacak-acak rambut nya.

"Gua percaya sama lo Aina, gua percaya kalo lo nggak ngehianatin gua. Tapi ...." jawab Yoga "ternyata gua sebodoh itu" sambung nya.

Aina menyentuh wajah Yoga dengan jari telunjuk nya, ia tidak bisa berbohong bahwa perasaan nya kepada Yoga tidak pernah berubah. Hanya saja, seperti nya sudah terlambat.

"Lo yakin cinta sama dia Aina ...?"tanya Yoga yang cukup membuat Aina semakin menangis.

"Yog.." panggil Aina.

Yoga kemudian memeluk Aina tanpa perduli ia sedang berada dirumah sakit. Karna yang ia fikirkan cuma satu,  ia bisa mengobati rindu nya yang teramat besar kepada Aina.

"Sampai kapan pun, gua nggak bakal ngerelain lo buat orang lain Aina.."ujar Yoga seraya melepaskan pelukan nya.

Arata bersiap memukul Yoga, namun Aina menahan nya.

"Jangan kak, aku mohon.." ucap Aina. Ia sudah cukup melihat Yoga terluka, ia tidak ingin Yoga terluka lebih banyak lagi.

Arata menarik pergelangan tangan Aina keluar meninggalkan rumah sakit. Sementara Yoga, ia terduduk tak berdaya didepan ruangan nya dengan kedua tangan menutupi wajah. Menyadari bahwa mau tak mau, ia harus melepaskan perempuan yang sedari dulu ia cintai.

Sementara di dalam mobil Arata dan Aina hanya diam,Arata yang masih termakan cemburu karna apa yang dilakukan Yoga kepada Aina tadi. Sementara Aina, ia bingung kenapa semua ini harus terjadi setelah ia dan Arata akan melangsungkan pernikahan?

"Lo masih cinta sama  Yoga .." Arata membuka pembicaraan.

Aina menoleh, kemudian mengangguk.

"Maafin aku kak .." ucap Aina tanpa berani menatap wajah Arata.

Arata kemudian menggenggam tangan kanan Aina dengan erat. "Kenapa harus minta maaf..? Lo nggak salah" jawab Arata.

Aina menoleh, satu butiran air mengalir dari pipi kanan nya.

LELAKI UNTUK "AINA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang