Aina membanting badanya diatas kasur, lelah. Lelah dengan semua yang terjadi pada nya di hari ini. Mulai dari tugas yang banyak, Orang nggak jelas yang tiba" mau nyium, sampai motor Yoga yang penyok .
Sedang asik berbaring, namun wajah Yoga nampak terang di fikiran nya. Kemudian ia bergeliat untuk mengambil ponsel,berharap Yoga akan mengirimi nya pesan yang dapat membuat wajah Aina merona. Ia mencari-cari di kantong baju, tas sekolah , sampai kotak pensil nya . Tapi tetap saja tidak ada.
Ponsel gua kemana?
Gumamnya
Aina langsung panik dan memeriksa di sela-sela tumpukkan buku. Namun tetap tidak ada.
"Ponsel gua kemana" Ujarnya sambil menekan kening nya dengan jempol dan jari telunjuknya.
Kemudian ia mencoba mengingat-ingat semua yang ia lakukan di hari ini. Dimulai dengan bertemu Yoga, ke kantin, ke ruang guru, nunggu Yoga pulang pelatihan olimpiade, terus...
"AH, PONSEL KU MASIH SAMA LAKI-LAKI ANEH ITU" Ujar nya berteriak kemudian membantingkan tubuhnya kembali ke kasur.
Bodoh banget sih lu Aina, ponsel aja sampai ketinggalan
Batin nya.
Lagi pusing memikirkan nasib ponsel nya, terdengar suara ketukan pintu . Siapa yang bertamu pada saat jam istirahat seperti ini?
Aina bergegas ke pintu dan melihat siapa yang bertamu kerumah nya.JENG.. JENG...
Nampak seorang perempuan datang dengan seorang laki-laki dengan kedua lesung pipit di pipi nya.
"Lo ya, di telfon-telfon yang angkat malah cowok. Lo tukeran ponsel sama Yoga" Ujar Dira sambil menerobos masuk ke rumah Aina dan berbaring di kursi nya. Reyhan yang berdiri di depan pintu lantas mengikuti dira dan ikutan duduk di kursi,tapi tidak berbaring.
"Ehm.. " Aina tidak tau harus berkata apa.
Reyhan yang melihat Aina bingung lantas berdiri dan menarik tangan nya untuk dapat duduk di pangkuan nya. EH SALAH ! Untuk dapat duduk di samping nya *Author..Author*
Aina lantas menurut saja, setidak nya teman nya satu ini sangat mengerti kalau ia sedang tidak tau harus berkata apa.
"Tumben kalian kesini berdua" Tanya Aina sambil mengarahkan telunjuk tangan nya ke Dira dan Reyhan. Bukan Reyhan nama nya kalau tidak bisa bikin kaget. Tepat saat jari telunjuk tangan nya mengarah ke Reyhan, Reyhan buru-buru menggenggam nya dengan tangan nya dan menarik nya. Sehingga, wajah Aina dan Reyhan berdekatan.
GLEK..
"Lama nggak ketemu . Lo sama Yoga terus sih" Ujar Reyhan lirih
Aina merasa bahwa kedekatan nya dengan Yoga membuat Reyhan benar-benar merasa sakit.
"Maaf" Ujar Reyhan sambil menatap mata Aina dalam-dalam, berharap Aina tau kalau ia sangat mencintai nya.
"Un.. untuk apa han" Jawab Aina terbata-bata .
"Untuk semua yang gua lakuin ke Yoga waktu itu"
Aina tidak menjawab.
"Waktu itu gua takut gua bakal kehilangan lo. Na, Seorang pria akan berusaha melindungi sesuatu yang dianggap itu merupakan milik nya " Ucap Reyhan lagi.
Milik nya?
Aku bukan milik mu han.
Batin Aina
"Ah Reyhan romantis sekali . Jadian sama gua aja han, Muahaha" Ucap Dira dengan tawa nya yang luarrrr binnasa.
Reyhan kemudian berdiri menghadap Dira dan mengambil sesuatu dari kantong celana nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI UNTUK "AINA"
RomanceKISAH cinta segi empat antara Aina,Reyhan,Yoga dan si dingin Arata.