LELAKI UNTUK "AINA"

27.

Hidup dengan cinta, akan membuatmu bahagia.
Tapi, hidup dengan berlebihan cinta akan membuatmu merana.

***

Cinta?
Semua menganggap definisi cinta berbeda . Bagi anak kecil cinta itu istimewa, bagi remaja cinta itu luarbiasa, bagi dewasa cinta itu segalanya.

Jika cinta hanya diciptakan untuk dua orang saja, mengapa harus ada yang mendua?

Cinta itu adil atau tidak? Saat kita harus memilih diantara dua pria atau wanita? Mengapa harus memilih satu jika kedua nya sama-sama baik? Mengapa harus memilih kedua nya jika salah satu lebih baik ? Rumit? Ya.. cinta itu rumit.

Jangan berlari untuk mengejar cinta, karna cinta yang sejati akan datang tanpa harus di kejar .

Cinta layaknya takdir, ia akan membawamu kearah yang lebih baik. Atau sebaliknya, cinta bisa membawa mu ke arah yang tidak seharusnya.

Cinta, jika berbicara tentang nya tidak akan pernah ada penyelesaian nya. Mengapa? Karna cinta tak butuh alasan bagaimana ia memulai nya.

Jangan memulai jika berniat mengakhiri, karna cinta tak pernah berniat memulai untuk mengakhiri .

***

"Ayo kita menikah" ucap nya serius .

Aina terdiam. Ia benar-benar tidak tau harus menjawab apa . Memilih karna ia terpilih atau menolak karna ia berharap seseorang akan datang.

Menikah bukan soal siap atau tidak siap, tetapi bagaimana saling menyatukan kedua insan yang sama-sama mencintai. Lalu bagaimana dengan ini? Arata mengajak nya menikah namun Aina sadar separuh hati nya masih tertinggal pada seseorang yang tidak tau keberadaanya.

Harus menolak ataukah menerima? Bukankah Arata juga mendekati sempurna? Hanya saja sikap nya yang terlalu dingin kepada wanita . Tidak, ia hanya dingin kepada wanita yang disukai nya.

Bukankah wanita lebih baik di cintai daripada mencintai? Karna wanita mudah untuk patah hati? Lalu bagaimana dengan ini? Aina dicintai tetapi ia tidak yakin juga mencintai.

Mencoba? Pernikahan bukan untuk masa percobaan. Tetapi menolak nya, Aina takut akan menyesal karna ia juga tak yakin Yoga akan datang dan berlabuh kepada nya .

Aina menggenggam gagang sendok dengan kuat, berusaha menutupi fikiran nya yang benar-benar kacau.

"Bagaimana Aina..? " tanya mamah Arata .

Aina tersenyum tipis seraya mengangkat kepala nya yang terasa berat. Kenapa semua ini terasa sulit?

"Hmmm.. tan .. tante.. " ucap Aina terbata " saya tidak tau" lanjutnya

Diluar dugaan ternyata mamah Arata justru tertawa, dan sontak membuat Aina bingung .

Arata menenggak segelas air putih kemudian bergegas meninggalkan meja makan . Mamah Arata menahan lengan nya, dengan lembut Arata melepaskan nya.

"Arata mau sendiri dulu mah" ucap nya dingin. Apakah ini yang dinamakan penolakan?

Mamah Arata membiarkan Arata masuk ke dalam kamar nya. Sementara Aina membantu nya untuk membersihkan sisa makanan dan mencuci piring-piring.

"Arata tidak mudah jatuh cinta loh Aina, kamu beruntung" ucap nya

Aina tersenyum tipis, ini semakin membuatnya merasa bersalah .

"Tante fikir kamu menerima, dia tidak mudah melakukan hal yang seperti itu" ucap nya lagi.

Berat, kenapa Aina merasa sebersalah ini.