"Lama banget fitting bajunya.."ucap seseorang yang bersender disamping Yoga,yang cukup membuat Aina membelalakkan kedua matanya.
"KAK ARATA!!.."pekik Aina.
Yang diteriaki hanya tersenyum tipis seraya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
Aina menarik lengan Yoga mendekat,berusaha berbisik.
"Kenapa ada kak Arata Yog ..?"tanya Aina.
Yoga tidak menjawab,ia hanya menatap kedua mata Aina dengan tajam kemudian mengajak nya pergi.
***
Aina,Yoga dan Arata memasuki sebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari butik. Arata mengajak keduanya duduk disalah satu kursi di cafe itu. Arata duduk sendiri,sedangkan di hadapan nya Aina dan Yoga duduk bersampingan.
"Sebenarnya ada apa ini..?" Tanya Aina penasaran,karna keduanya sedari tadi hanya diam dan saling menatap satu sama lain.
Yoga mengeluarkan sesuatu dari kantong nya,sedangkan Arata mengedikkan dagunya kearah Yoga.
"Yog,ada apa sih sebenernya..? "Ucap Aina.
Yoga menyerahkan sesuatu yang dikeluarkan dari kantong nya ke hadapan Arata. Arata hanya bisa menarik nafas nya begitu melihat benda yang diserahkan Yoga,sakit.
Undangan Pernikahan
Yoga & Aina
"Gua harap lo bisa dateng di acara akad nikah gua dan Aina.."ucap Yoga berusaha memberitahu bahwa kini ia akan menjadi satu-satunya lelaki pendamping Aina.
Aina menoleh ke Yoga,Yoga pun demikian. Aina masih tidak percaya atas apa baru saja terjadi dihadapan nya,ia berusaha tersenyum tipis. Yoga pun membalasnya dengan senyuman,senyuman yang sudah seminggu ini hilang dan begitu ia rindukan.
"Gua gak bisa datang.."balas Arata dingin. Pasti ini tak mudah bagi Arata karna ia harus pergi ke acara pernikahan mantan calon istrinya.
"Kenapa kak..?"tanya Aina.
Arata tak menjawab.
"Kalau lo nggak bisa dateng, kan bisa tuh kirimin gua sama Aina hadiah pernikahan. Misalnya umroh gitu,liburan ke pulau derawan lah.."ujar Yoga berusaha bercanda.
"Yaudah gua pergi, tapi gua nggak tanggung jawab kalau pas Akad Aina berubah fikiran dan malah milih gua.."ucap nya memanasi seraya menyeruput kopi yang telah dipesan nya.
Yoga berdecih, kemudian merangkul pundak Aina.
"Janji sama gua kalau lo nggak bakalan berubah fikiran.. ?"ancamnya namun disertai dengan cubitan di pipi kanan Aina.
Arata melemparkan buku menu yang berada disampingnya,dan itu tepat mengenai Yoga.
"Hei.."pekik Yoga.
"Berhenti berlagak alay,menjijikan .."ucap nya cuek,namun Yoga malah semakin menjadi-jadi.
"Calon penganten mah bebas.."ucap nya disusul dengan tertawaan panjang yang membuat dirinya terlihat sangat tampan.
Arata hanya diam sambil sedikit-sedikit mencuri-curi pandangan kepada Aina yang tampak nya juga sudah mulai menemukkan kebahagiaan nya sendiri.
Terimakasih pernah hadir lalu memberikan gua kenyamanan Aina.. walaupun gua tau itu hanya sebentar..
Batin Arata
Arata berpamitan kepada Aina dan Yoga,kemudian meninggalkan mereka berdua. Meninggalkan dan merelakan Aina lebih tepat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI UNTUK "AINA"
RomanceKISAH cinta segi empat antara Aina,Reyhan,Yoga dan si dingin Arata.