Bukankah seorang perempuan menginginkan laki-laki yang baik untuk menjadi imamnya?
Bukankah seorang perempuan menginginkan seorang laki-laki yang dapat membuat nya nyaman?
Bukankah seorang perempuan menginginkan seorang laki-laki yang dapat menjadi ayah bagi anak-anaknya?
Bukan..
Bukan seberapa tampan atau kaya nya laki-laki itu..
Bukan seberapa banyak laki-laki itu memberikanmu harta..
Bukan seberapa sering laki-laki itu mengatakan bahwa ia mencintaimu..Tapi.. seberapa besar keinginan laki-laki itu untuk memasuki pintu surga bersamamu...
***
Aina baru selesai berwudhu ketika adzan subuh berkumandang. Kemudian ia memakai mukena dan menghamparkan sajadah nya, bersiap untuk menghadap panggilan shalat sang illahi.
Aina lalu mengecek ponselnya. Dan menelfon seseorang.
Tuuut... tutttt..
Belum ada jawaban.
Ia mencoba nya lagi.
Tuutt.. tutt..
Masih belum ada jawaban. Hingga ketika ia akan mematikan panggilan nya kepada orang itu, terdengar suara serak.
"Ha lo " ujar seseorang di sana dengan suara serak. Suara orang yang belum sadar dari tidurnya.
"Yog banguuuuuun . Udah adzan, shalat subuh dulu" ujar Aina berteriak keras
Yoga yang mendengar aina berteriak seperti itu lantas menjauhkan ponsel dari telinga nya. Kasihan telinga gua !
"Bentar, 5 menit lagi " ucap yoga serak
Aina sangat kesal jika harus membangunkan Yoga seperti ini, ia sangat tidak suka jika Yoga melupakan shalat nya demi kepentingan tidurnya .
"Oh 5 menit lagi ya yog. Yaudah deh 5 menit lagi gua bakalan suruh Reyhan ngelamar gua" ujar Aina sambil mematikan panggilan telfon nya ke Yoga.
Yoga yang mendengar Aina berkata seperti itu lantas terlonjak dari tidur nya dan langsung duduk.
"Eh jangan. Ini udah bangun kok" jawabnya
Namun tidak ada jawaban dari Aina.
"Halo... halo" ucap yoga lagi
Kemudian Yoga melihat layar ponselnya. Ternyata Aina mematikan sambungan telefon nya. Yoga kemudian bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu, lalu ia berganti dengan baju koko. Tak lupa dia mengambil sajadah yang ia taruh di meja belajar nya. Ia lalu mengambil ponsel nya dan mencoba menghubungi Aina .
Line videocall aja lah supaya dia percaya.
Batin YogaKemudian tak beberapa lama, wajah Aina muncul di depan ponsel Yoga.
"Udah bangun? Gua kira masih di alam mimpi " ucap aina jutek
"Yaudah bangun dong, Nggak lihat udah ganteng gini" jawab Yoga sambil nyengir.
"Ganteng apaan. Percuma ganteng kalau nggak shalat" ucap aina sewot
Yoga terkekeh melihat Aina berekspresi seperti ini, melihat aina dengan gaya ceplas ceplos nya yang bikin Yoga geregetan. Bagi Yoga, Aina sudah benar-benar layak untuk menjadi istri nya . Eh!
"Lo tambah cantik deh pakai mukena" ujar yoga sok-sok menggombal
"Yaiyalah gua cantik, Kalau nggak cantik nggak mungkin reyhan sampai ngajak gua taaruf"

KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI UNTUK "AINA"
RomanceKISAH cinta segi empat antara Aina,Reyhan,Yoga dan si dingin Arata.