16. Kebaikan Yoga

5.5K 292 0
                                    

*baca nya sampai abis ya readers,kalo mau feel baper nya dapet.  Chapter ini bikin klepek-klepek deh*

Oh tuhan..
Untuk kali ini saja..
Lancarkan lah hariku..
Hariku bersama nya..

Hari ku bersama nya..

***

Aina bergegas menuju kantor guru untuk menyerahkan setumpuk PR teman-teman sekelas nya yang harus di kumpulkan hari ini . Setelah menaruh tumpukkan buku tersebut di meja guru,ia pun berniat untuk kembali ke kelas.

Sesampai nya Aina di depan pintu kelas, ia kaget karna melihat Reyhan yang sudah duduk di bangku nya dan sedang asik mengobrol dengan Dira.  Aina berniat untuk membiarkan mereka berdua mengobrol sedangkan diri nya pelan-pelan memutar kan badan nya kebelakang. Yap, dia berniat menghindar dan kabur.

Namun ketika ia membalikkan badan nya ia terlonjak kaget dan sontak berteriak.  Ia kaget karna Yoga sudah bersender di pintu dengan kedua tangan terlipat di dada.

"Aaakk" Teriak Aina kaget

Yoga hanya memasang tampang polos tak bersalah.

"Lo ngagetin gua Yog" Ucap Aina mencak-mencak.

"Salah lo sendiri mau kabur"lanjut Yoga sambil memutarkan kedua bahu Aina dan mendorong nya pelan ke arah Reyhan dan Dira yang sedang asik mengobrol.

"Temen lo ini mau kabur" Ucap Yoga jujur

Reyhan dan Dira menengok,  lalu Reyhan berdiri dan menghadap Aina .

"Biar lo nggak kabur, sini gua iket" Ucap nya sambil menggenggam tangan Aina.  Aina sebisa mungkin menyembunyikkan tangan nya kebelakang agar Reyhan tak memegang nya.  Namun, apa daya seorang perempuan dengan kekuatan laki-laki yang begitu besar? Ah sudah lah, pasrah.

Tumben Yoga hanya diam , biasa nya ia bakalan tidak terima kalau Aina di gandeng laki-laki lain .

"Bentar lagi kita UN, fuh" Ucap Dira sambil menghela nafas .

"Iya, gua aja belum tau mau ambil jurusan apa" Jawab Aina sambil menopang dagu dengan tangan kiri nya .

"Yang jelas gua bakalan tetap satu kampus sama lo" Ujar Reyhan sambil tersenyum kepada Aina

Aina hanya memutarkan kedua bola mata nya,Malas .

Tumben Yoga tidak ada bersuara sedikitpun, ia hanya sedang asik memandang keluar jendela .

"Yog, lo udah tau mau ambil jurusan apa?" Tanya Dira

Yoga melihat ke arah Dira sekilas lalu kembali memandang ke luar jendela .

"Belum tau" Ucap nya pendek

Yoga kenapa sih?

"Kalo kita bertiga sih udah jelas satu kampus" Jawab Dira lagi

Yoga beranjak dari tempat berdiri nya tanpa melihat ke Aina dan berucap "Gua balik dulu ya" Ucap nya pendek

Aina lantas berdiri dan menahan tangan Yoga .

"Bisa temenin gua nanti sore Yog? .Gua harus ke panti Asuhan tapi gua nggak ada temen" Tanya Aina

"Kan bisa sama gua na" Jawab Reyhan yang merasa di kesampingkan Aina .

"Lo kan mau nemenin bang Wildan di rumah sakit" Jawab Aina lagi

"Oh iya ya"

"Bisa nggak Yog" Tanya Aina lagi

"Jam 4 nunggu depan Halte aja " Jawab nya sambil berlalu

"Oke" jawab Aina .

"Yoga aneh deh na " Ucap Dira ketika Aina kembali duduk .

LELAKI UNTUK "AINA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang