-Author's POV-
Setelah harry mendonorkan darah nya kepada elena, harry juga terpaksa terbaring di ranjang rumah sakit. Karena memang ketika seorang mendonorkan darah setelah itu harus istirahat dulu.
Tiba tiba niall masuk dan duduk di sofa yang ada di dalam kamar itu, ia menjatuhkan badannya ke sofa, cukup keras. Sehingga membuat harry bangun. "Ugh, apakah elena sudah membaik?" tanya harry. "Err, ya dia sudah membaik, tapi sekarang dia belum sadar. Kata dokter sih mungkin beberapa jam lagi." jawab niall.
Mendengar jawaban niall harry lega. Tak lama kemudian orang tua elena masuk. Mereka mengucapkan terima kasih pada harry. Harry pun hanya berkata 'aku tulus membantunya, dan aku tidak merasa direpotkan'.
2 jam kemudian
"Elena? Elena?!" kata harry. Saat itu tangan elena bergerak sehingga membuat harry yang sedang tertidur di kursi dan memegang tangan elena reflek kaget. Saat itu juga harry langsung memanggil dokter.
*
"Bagaimana dok?" tanya harry pada dokter. "Dia sudah siuman. Untung tadi lukanya sudah kujahit. Jadi dia mungkin hanya tidak boleh banyak bergerak, karena hal itu bisa jadi membuat jahitan nya terlepas. Selebihnya keadaan elena baik." jelas dokter itu. "Baiklah dok, terima kasih." jawab harry, lagi .Elena mulai membuka matanya perlahan. Namun apa daya dia masih tidak bisa ingat mengapa dia ada disini, dan apa yang terjadi dengannya. Dan untungnya harry kembali entah dari mana ke dalam kamar elena."Hazz? Aku kenapa? Kok aku disini? Ini dimana?" tanya elena linglung. "Shh, jangan bingung. Kamu di rumah sakit, waktu itu teman kamu ngejebak kamu. Jadi ya kamu harus dibawa ke sini. Harus istirahat dulu disini, kamu sabar yaa, lusa kamu udah boleh pulang kok." jawab harry dengan hati hati. Karena harry takut jika menceritakan kejadian yang sebenarnya elena akan shock, jadi harry pikir kebih baik elena jangan dulu mengetahui kejadian yang sebenarnya.
-keesokan harinya-
Harry sedang menyuapi elena makanannya, karena sedari tadi elena menolak untuk makan, maka mau tak mau harry menyuapi elena, meskipun sebenarnya dia mau. "Ngga bosen tiduran terus el?" tanya harry iseng. "Bosennn, ya mau gimana lagi? Gara2 si brengsek itu aku jadi masuk rumah sakit." jawab elena. Ya, elena sudah tau kejadian yang sebenarnya. "Mau jalan jalan?" tawar harry. "Of course!" jawab elena girang.Lalu mereka berdua pergi ke taman rumah sakit itu. Harry mendorong kursi roda elena pelan, tak jarang harry menjahili elena. Sekarang harry sedang meniup telinga elena, tapi waktu elena menengok harry hanya menampilkan wajah watados nya. Tapi pada akhirnya elena tau bahwa harry lah yang sedari tadi meniup telinga elena.
Di ujung taman itu terdapat penjual es krim. "Mau es krim?" tawar harry pada elena. "Mau! Beliin yaa??" pinta elena manja. Tapi melihat hal itu harry spontan mencubit hidung elena sampai merah. Dan meninggalkan elena untuk membeli es krim. Elena memang tidak memiliki pantangan dalam makanan. Jadi memakan apapun tidak masalah, bahkan jika makanan nya elena suka atau membuat mood nya baik, itu justru akan membuatnya cepat sembuh. Karena setelah kejadian itu elena sempat trauma.
Tak lama harry datang membawa dua es krim. Elena masih di taman dengan hidung merahnya. Tapi wajahnya berubah ketika melihat es krim yang dibawa harry. Elena langsung mengambil es krim itu. Dan memakannya dengan senang. Harry yang melihat elena sangat senang langsung mengeluarkan kameranya dan memotret elena. "Cheers!" kata harry. Elena yang mendengar itu kaget, sehingga es krimnya mengenai hidungnya. Saat elena melihat ke arah harry, harry langsung memotretnya dengan wajah yang tercetak cukup bodoh di hasil fotonya.
"Harryy..." rengek elena. Tapi harry malah langaung bangun dan memeluk elena dengan berdiri. "Nggak papa, meskipun wajah kamu gitu, kamu masih cantik kok babe." kata harry sambil mencium pipi elena singkat.
*
Sekarang harry dan elena sudah kembali ke kamar elena. Elena yang kelelahan langsung tidur. Sedangkan harry hanya menunggui elena. Tak lama mike datang, "Hey, harry! Elena gimana?" tanya mike. "Dia baik kok. Tadi seneng, abis jalan jalan ke taman" jawab harry.Mike pun juga ikut menunggu elena bersama harry, bahkan mike sampai menyuruh harry istirahat sehingga dia bisa bergantian untuk menjaga adik kesayangan nya itu. Mike memang sangat menyayangi elena. Mike pernah berjanji pada elena bahwa dia tak akan membiarkan siapapun menyakiti elena. Dulu setiap ada laki laki yang dekat dengan elena, pasti mereka hanya memanfaatkan elena. Entah memanfaatkan kepintaran, kekayaan, atau apapun yang ada pada diri adiknya itu.
***
Elena sudah kembali ke rumahnya hari ini. Dan mulai hari ini juga elena kembali sekolah. Elena sangat semangat saat masuk ke sekolah. Semua teman teman nya pun menyambutnya, meskipun hanya beberapa. Elena langsung agak berlari ke kelas, karena dia tahu pasti liam, louis, niall, dan zayn ada di sana. Hal itu membuat harry kewalahan karena harry takut jahitan pada perut elena akan kenapa kenapa. Untungnya elena tidak terlalu kencang saat berlari."HAI GUYSS! GUA KEMBALI, YEYYY!" teriak elena heboh. Dan dia langsung memeluk jean, niall, liam, louis, eleanor, dan sylvia sekaligus. Tapi tiba tiba elena meringis menahan sakit. "Elena, jangan banyak gerak dulu makanya. Sakit kan yang dijahit kemaren.." tegur harry. "E-hehehe, sorry dehh, abis aku kan kangen sama merekaa" jawab elena sambil menunjuk liam cs.
Setelah itu elena dan yang lain masuk karena bel sekolah sudah berbunyi. Pelajaran pertama adalah fisika. Pelajaran yang paling tidak disukai elena. Selain rumusnya yang banyak, dia juga selalu tidak paham sebenarnya untuk apa dia harus mempelajari fisika. Menurutnya ilmu fisika itu tidak semua orang harus mengetahuinya. Setelah itu pelajaran nya berganti menjadi Seni Rupa. Artinya dia bisa mencoret coret sketchbook nya yang cukup usang itu.
Kali ini pelajaran seni rupa nya ditugaskan untuk menggambar apapun asalkan di dalam gambar itu terdapat nilai moralnya. Alhasil elena menggambar orang yang sedang berjalan tapi membungkuk. Diatas orang itu masih ada lagi kaki orang lain yang menginjak orang yang sedang membungkuk itu. Gambar yang sangat simple.
Setelah itu Mr. George memanggil murid nya untuk menceritakan gambar nya. "Elena" panggil mr. George
Elena langsung maju dan menceritakan gambarnya.
"Gambar ini menceritakan penderitaan seseorang, jadi jika kita ingin mencapai suatu tujuan kita harus berusaha semampu kita. Begitulah cerita gambar milik ku. Jadi tetaplah berusaha, meskipun itu susah untuk dilakukan." Jelas elena. Mr. George pun takjub akan penjelasan elena. Karena selama ini belum ada muridnya yang memiliki inspirasi semacam elena. Bahkan zayn yang jago dalam bidang menggambar bertepuk tangan atas penjelasan dari gambar elena. Setelah itu elena pun kembali ke tempat duduk. Harry pun tersenyum atas elena.Woy, harry nya perhatian gilakk,,
Sorry for late late late late late update..
Btw, AOOD 3 KEREN YAKKK!
Pada ganteng semua disitu.
Eh, besok senin gua UAS lohhhh *bodo*
Yaudah lah serah mau peduli apa kagak.
Pokoknya Hope you like it.
Udah ah capek gua.
Btw yang di mulmed gambarnya elena yaa.
VOTE
COMMENTS
VOTE
COMMENTS
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Only Live Once!
Fiksi PenggemarHidup ini cuman 1x, jadi lakukan hal yang berkesan biar nggak bakal bisa dilupain dalam hidup lo.. --- Believe, yo!! ✌