Chapter 5

300 6 0
                                    

"Justin!!"

"Iya," ucapku malas.

"Kenapa baru keliatan? Dari tadi siang kamu sudah menghilang saja, dan kamu susah sekali dihubungi, sekarang sudah jam berapa? semua orang menunggumu untuk rekaman," suara itu membuatku Muakk!

Jadwalku hancur sekarang. Ia menambah masalahku.

"Ada yang ingin bertemu denganmu!" Serunya. Ku langkahkan kakiku untuk menemui orang itu. Ini semua pasti ulahnya yang menyebarkan semua tentang masalah ini.

"Iya, kenapa? Kamu menyesal telah memutusi hubungan kita? Kalau begitu, kau tinggal jumpa pers dan bilang pada semuanya kalau hubungan kita baik - baik saja,"

"Iya, aku akan melakukan jumpa pers. Aku akan memperjelas semuanya. Aku akan bilang kalau kita memang benar - benar tidak ada hubungan apa - apa lagi!!"

"Aku melakukan ini agar kamu sadar dan hubungan kita bisa seperti dulu lagi. Aku dengan laki - laki itu tidak ada hubungan apa- apa,"

"Apa yang sudah aku lihat itu, telah memperjelaskan semuanya. Aku melihat itu dengan jelas. Hubungan kita tidak akan berhasil lagi Sayna. Stop it! Please. I can't," Sayna mengejar. Itu tidak akan  berhasil. Hatiku sudah sangat sakit dibuatnya.

Pagi ini, aku merasa sungguh sangat malas, hanya untuk melihat pukul berapa sekarang pun aku enggan.

"El? kau sudah bangun apa belum? Ini sarapannya udah siap, nanti telat lagi sekolahnya!"

"Elmaaaa???" Suara Luthfi memekik seisi ruangan.

"Elma mana bi, belum keliatan?"

"Apa, nyari - nyari?" Setelah siap, aku mengambil posisi tepat di sampingnya.

"Oh, itu yang namanya Justin bieber ya Fi?" tanya bi Nay.

Apaa..

"Aduh, pelan-pelan donk El. Keselek kan,"

"Iya bi sekarang bibi tau kan," jawab Luthfi santai.

"Ehh, bentar deh," aku mendekat sedikit untuk memperjelas apa yang sedang aku lihat.

–Berita itu, memberitakanku

Reporter :

—Issu keretakan hubungan Justin bieber dengan aktris top Sayna maurer diperjelas dengan adanya kabar baru yang menyatakan bahwa Justin mendekati gadis SMA yang tidak di ketahui identitasnya.

Berikut adalah gambar - gambar yang berhasil kami peroleh.—

Astaga, kenapa bisa seperti ini? 

"Kita sudah sangat telat Fi, let's go!"

Suasana di dalam kelas tidak kalah heboh dengan berita itu. Semua sedang membicarakan tentang Justin bieber.

"Heiii lihat deh! itu kan persis dengan seragam yang kita kenakan. Iya, tidak?" suara Lisa membuat ku yang sedari tadi mendadak diam semakin khawatir.

Seragam katanya? Aahh bisa - bisa aku sebentar lagi akan menjadi bulan - bulanannya mereka, tidak El jangan berpikir seperti itu, ughhh.

"Berarti, gadis itu anak sini Lis," sahut teman lainnya

Mampuss...

Aku benar - benar tak habis pikir. Kenapa ada berita seperti itu? Ku kira masalah ini akan berakhir cepat, tapi diluar sekolah, para pers malah banyak yang  berdatangan. Semua anak di wawancarai disini. Aku memilih untuk tidak melewati kerumunan pers dengan mengambil jalan dari arah belakang sekolah.

"Ehem,"

Aku tau. Aku tau itu siapa!

"Sorry," ucapnya.

"Ya," Aku berbalik, tuh apa ku bilang, pers.

"Iya, om. Ada apa?"

"Kamu tau siapa yang ada di foto ini?" Ia menunjukan sebuah foto berukuran HVS.

"Itu Justin bieber kan," jawabku polos.

"Iya, dan gadis itu?"

Pers ini bertanya seperti sedang mengintrogasiku saja.

"Aku tidak tauuuu, permisi!" Aku berlari. Sial.  Tindakan bodoh. Ini sama saja seperti sebuah pelarian terbuka.

"Heiii, itu dia gadis yang kita cari, ayoo kejaaaarrr!"

Eh, eh apapaan nih. Mampus.

Aku pun berlari sekuat mungkin. Walau persnya tidak terlalu banyak, namun mereka berteriak, dan itu membuat orang - orang yang mendengarnya ikut mengejar.

Ku lihat samar - samar sebuah mobil berhenti dikejauhan.

"El ayooo masuk!"

Sesegera mungkin Justin menginjak pedalnya sehingga melesat dengan cepat, hingga pergi menjauh.

"Are you okay?"

"Bagaimana rasanya di kejar- kejar?" Justin bertanya dan tertawa lebar.

"What? Aku seperti buronan yang sedang dicari - cari. Apa itu enak rasanya?" Jawab ku kesal.

"Berarti kita impas. Saat itu kamu telah membantuku bersembunyi dari kejaran para fansku. Sekarang aku yang membantumu lari dari kejaran pers. Walau aku yakin, pasti berita ini akan menjadi berita hangat di halaman pertama  Times magazine, hahaaha, "

Dengan gaya khasnya ia tertawa lagi, dan itu justru membuat ku semakin takut untuk berbuat apapun.

Ternyata hal ini benar terjadi. Sesuatu yang telah membuatku curiga saat mendengar suara gerakan di acara makan siang itu.

Benar.

Ada seseorang yang telah menyebarkan berita ini. Ia ada saat aku bersama Justin.

"Sekarang, kita kemana?"

"Ke tempat yang aman,"

Aman? Baiklah. Justin rupanya membawaku ke Secret place kami. Iya, ini memang tempat yang paling aman. Lebih aman dari rumahku. Karena mungkin saja, pers sudah mengetahui segalanya.

STUCK ON YOU (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang