Chapter 20

12 1 0
                                        

Kini aku tetap berjalan. Berjalan, walau entah kemana kaki ini melangkah. Aku memilih untuk meninggalkan university dan jam kuliah ku yang akan berlangsung sebentar lagi.

Aku tak tahan dengan mereka semua.

Ulah siapa lagi ini?

Kenapa harus menyangkut dia lagi?

Ahh,,, please,, I don't want it all..

###

Secret place...

Hal itu yang sekarang terlintas dalam benaknya. Ia lalu pergi menuju tempat masa lalunya itu.

Disini,, seperti biasa, hening....

Dimana lagi tempat yang lebih nyaman dari tempat inii, batinnya. Elma lalu merebahkan kedua lengannya dan menghirup udara segar itu dengan perlahan.

Ia ingin semua ini selesai. Kalau perlu tak ada sama sekali lelaki itu dalam hidupnya lagi.

Tak ada..

"Ehemm.." Seseorang bergumam. Ia pun lekas berbalik.

"Kau?? Buat apa lagi kau kesini? Tak cukup melihat ku menderita seperti ini?"

"Tidak ada kata menyerah untuk membuat mu benar - benar tak ada hubungan apa - apa lagi dengan Justin, Elma." Ia menekankan nama itu.

"Tapi, apa kau tak lihat? Aku sudah jauh darinya. Dia sudah pergi dengan kesan yang buruk tentang ku, Sayna." Elma tak mau kalah. Sekarang ia tau kalau ini ulah wanita itu lagi.

"Justin belum benar - benar membenci mu. Ia masih memikirkan mu. Ia masih ingin kau dengannya."

"Kau tanyakan saja pada dia. Aku sudah tak punya urusan dengannya." Elma berlenggak pergi. Ia sudah tak mau mengurusi ini lagi.

Elma lalu kembali berjalan. Dalam langkahnya yang begitu tak bergairah ia kembali teringat oleh Luthfi, sahabatnya.

Ia memberhentikan diri di persimpangan jalan.Ia sangat ingin Luthfi bersamanya sekarang. Tak ada orang lain yang ia inginkan kecuali dia. El menjatuhkan dirinya dalam posisi terduduk dengan lemas.

Kau tau sekarang aku sendirian. Kau bilang kau tak akan membiarkan ku seperti ini. Fii, Luthfii...

Batinnya terus memberontak. Kini ia tertunduk dan menelungkupkan wajahnya dalam lipatan kedua tangannya. "Heiiii??" Elma tau ia mendengar seruan seseorang, tapi ia tak ingin beranjak dari posisinya. "Heii!" Seruan itu kembali terdengar. Kali ini lebih keras, tak selembut yang pertama.

Diangkat wajahnya perlahan. Seseorang di depannya itu masih terlihat samar. Ia kembali mengfokuskan penglihatannya.

"Alexx??" Seketika itu El bangkit dan berdiri tepat dihadapannya. Sebentar ia menatap lelaki itu dengan dirinya yang sudah tak karuan. Alex memandanginya bingung.

Tanpa ada kata - kata apa pun dari El, ia sigap memeluknya. Sikap El membuatnya semakin bingung.

"Ada apa El?"

"El? Kau tak apa?"

"Kenapa kau ada disini?"

Tak ada satupun yang ia jawab. Ia masih merasa nyaman dalam pelukannya itu.

Elma memeluk erat Alex yang tidak tau apa-apa. Matahari semakin turun, langit mulai gelap pertanda malam. Alex yang menyadari hal itu, kemudian kembali melihat Elma, dengan mata sembabnya.
"Kita sudah cukup lama disini,
Ayo pulang."
Elma mengangguk dengan lemas. Mereka pergi dengan mobil Alex menuju rumah Elma.

Sesampainya dirumah, Elma masih diam tanpa suara. Tidak sama sekali menjelaskan apa-apa pada Alex. Selama itu pula Alex merasa ingin membiarkan Elma merasa nyaman dengan sikapnya. Ia tidak memaksa Elma menjelaskan apa yang sedang terjadi.

"Selamat tidur, El. Mimpi indah. " Alex memberi satu senyum simpul dri samping mobil, menghantar langkah Elma yang hilang dibalik pintu tanpa senyum apapun.

STUCK ON YOU (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang