Sekarang apa? Aku terjebak di tempat ini. Sungguh, kenapa sekarang aku seperti menyesal telah mengenalnya. Tapi, semua ini patut ku syukuri. Ini yang namanya jawaban atas semua doaku tentangnya. Aku tak bisa mengeluh dengan keadaan. Tidak! Aku harus menerima resiko ini.
"Heii El mengapa diam saja?" tanya Justin. Ia menghampiriku yang sedang duduk di tepian rumah kecil yang kami sebut secret place. Aku hanya membuang nafas berat. Bingung. Pikiranku kacau. Tingkahku yang terdiam seperti itu membuat Justin ingin berbuat sesuatu.
"Kau lucu ya. Apalagi kalau lagi bingung gini," ucapnya menggoda
"Apaan sih. Aku tidak lagi ngelawak ya Justin,"
"Tuh, tuh berubah lagi. Yang tadi aja diem, kalem," ucapnya sambil nunjuk - nunjuk. Justin terus mencoba menggodaku, membuatku agar tidak terus memikirkan masalah ini.
"Pasti ada sumber utama yang membuat masalah ini,"
"Lagi - lagi aku terjebak sama kamu disini, dengan seragam ini pula, uhhh..."
"Hahaha,, kau buka saja seragam mu?" apa ia bercanda.
Ia kembali menggodaku. Justin kemudian mengeluarkan Iphonenya dan membuang benda itu ke sebuah genangan air yang tak jauh dari tempat kami.
"Heii, Why?" dia membuang smartphonenya begitu saja.
"Itu bisa berbahaya buat kita. Mungkin mereka akan melacak kita lewat itu," ujarnya.
"Dan mana ponsel mu?" aku mengeluarkan ponselku dari saku. Aku kira tidak kan ada apa - apa selanjutnya. Tapi?
"Ini!" tidak ada semenit di genggamanku. Justin merampasnya begitu saja. Ia gesit membuang smartphoneku ke dalam genangan air.
"Jussstinnn!!" aku tak sempat mencegah tindakannya. Bisa - Bisanya ia membuang smartphone milik orang lain tanpa mendengar izin darinya dulu.
"Sudahh, relakan saja. Aku bisa mengganti yang baru. Yang lebih canggih dari itu pula," ucap Justin tanpa beban. Ia tak mengerti, ada banyak file yang aku simpan di ponsel itu.
"Bukan itu masalahnya, Justin. Di dalam itu ada memori card yang penuh dengan kenanganku bersama Luthfi dan semua orang - orang yang aku sayangi," aku mengambil tempat lebih jauh. Rasanya air mataku sudah ingin jatuh saja. Rasanya aku sebentar lagi akan benar-benar hancur.

KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU (COMPLETED)
FanfictionBertemu dengan Justin adalah mimpi pahit Elma. Ia bahagia sekaligus berduka. Ketika masalah semakin membuatnya harus melepaskan Justin, Elma memilih bertahan menderita dengan sikap Justin yang kian berubah. Bila waktu dapat berputar, ia tidak ingi...