Sesuai janjinya, Nico membantu Fistiana membuat origami. Kamar Fistiana berada di ujung koridor. Ketika masuk kamarnya, Nico tersentak kaget melihat boneka dalam kamarnya berwajah seram dan dapat bergerak sendiri. Salah satu boneka beruang kecil yang mulutnya penuh dengan jahitan menyapa Nico dengan suara rendah mengerikan. Hampir saja telekinesis Nico melemparnya keluar jendela jika tidak dijelaskan oleh Fistiana bahwa beruang itu boneka kesayangannya.
"Tidak bisakah kau pelihara binatang saja?" gerutu Nico yang dibalas muka cemberut Fistiana.
Banyak kertas lipat telah disiapkan di atas karpet. Nico mengira dia akan kerja rodi mengerjakan semuanya sampai malam. Ternyata kemampuan telekinesisnya sudah meningkat jauh. Sementara tangannya melipat, lima origami lain yang berdekatan dengannya tertekuk sama persis. Akan tetapi, karena Nico belum bisa mengontrolnya dengan baik, kadang-kadang selimut di tempat tidur Fistiana ikut bergerak-gerak bagaikan ada hantu dibaliknya.
Nico hanya mampu melipat origami burung-burungan yang mudah dibuat. Rencananya semua akan dirangkai dengan tali invis dan diangkat seperti bendera di langit-langit. Origami Nico terlihat menyedihkan ketimbang origami Pegasus buatan Fistiana yang memiliki sayap dan terpercik bubuk-bintang (bubuk yang dapat berkerlap-kerlip). Jika masih ada waktu, origami itu akan akan diberi transmutasi ramuan gerak milik Kevin dan digantung agar terbang mengelilingi markas.
Selama membuat origami, Fistiana bercerita tentang keluarganya yang berbisnis membuat talisman (jimat sihir yang dipergunakan banyak orang untuk berbagai keperluan). Pembuatannya lama, bervariasi dari satu bulan hingga bertahun-tahun. Bakat Fistiana spesial di keluarganya, yaitu mampu membuat boneka hidup. Kemampuan itu yang membuatnya dilirik oleh Burglatch sehingga lulus seleksi bakat. Apalagi saat buka kotak Pandora, ternyata ia punya kekuatan sihir kegelapan.
"Bonekamu kelihatannya sudah waktunya dipensiunkan," ujar Nico yang melihat salah satu boneka kucing masuk dalam ember air. "Kucing semestinya takut air."
Fistiana tidak menghiraukannya, dia malah berkata, "Tadinya aku meminta Archia masuk, tetapi begitu tahu kau di grupku, dia malah masuk grup Kreig."
"Benarkah?" Nico meringis. Hatinya cemburu mendengar Archia memilih grup Kreig.
"Tidak usah kecil hati. Kau wajar mengincar Archia. Diakan cantik," gumam Fistiana dengan iri. "Kuharap dia jadian sama kamu. Jadi, kecantikannya terbuang percuma."
"Maksudmu?" tanya Nico kesal disindir. "Memangnya kelompok Kreig buat apa?"
"Mereka berencana mendekorasi setengah jalan masuk dengan cemara-penari. Kuharap hasilnya bagus. Tahun lalu banyak pohon mengamuk masuk aula. Enam orang hidungnya ditusuk dahan. Semoga tidak seperti itu lagi."
Nico lesu tidak bisa segrup dengan Archia. Walau dia sudah mencoba menyembunyikannya, tetapi ekpresi kecewa di wajahnya tersirat jelas.
"Tenang. aku punya sesuatu untukmu." Mata Fistiana yang sipit terlihat menggelora. Dia kemudian membuka laci lemarinya dan mengeluarkan botol berbentuk hati yang berisi cairan merah muda. Di logo botol tertera tulisan cantik "Temptajuz" yang meliuk-liuk seperti ular.
"Temptajuz, Apa ini?" tanya Nico melongo membaca logo yang tertempel di botol.
"Ramuan ketertarikan. Kuat dan tidak pernah gagal." Fistiana berbicara seperti iklan.
"Ketertarikan?" Nico kaget. "Tidakkah ini terlarang?"
"Jadi kau tidak mau pakai?" tanya Fistiana sambil tersenyum menggoda.
"Ini sama saja dengan meracuni orang," ujar Nico tidak setuju memakai cara hina ini.
"Racun kalau kau punya niat buruk setelah dia tertarik padamu. Jika kau mencintai dengan tulus, bukankah memberi ramuan ini baik?" tanya Fistiana dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laputa and Castle in the Sky ( Fantasy, Romance, Bahasa Indonesia )
FantasyNicholas terlahir di akhir perang dunia kedua. Dia bertualang menuju tempat Mistis bernama Laputa, benua yang melayang di angkasa. Dia tidak pernah tahu ternyata dunia yang selama ini dikenalnya penuh dengan rahasia alam menakjubkan. Nico menya...