Siluet sinar mentari masuk di sela-sela jendela dan menerpa pelupuk mata Nico. Dia terbangun dengan perasaan bingung. Udara pagi terasa segar menyejukkan. Dia tidur di atas bantal guling empuk dan selimut bulu layaknya konglomerat. Bahkan ada kupu-kupu dan lebah madu terbang di sepanjang jendela.
Nico lalu duduk melihat pemandangan di balik jendela yang menampilkan padang rumput hijau dan pepohonan asri hutan Simfoni. Kemarin malam Nico tidak bisa melihat jelas. Sekarang saat sinar mentari memasuki sela-sela pohon, hutan Simfoni terlihat mempesona. Ada pepohonan berdaun merah seperti maple, ataupun merah muda seperti sakura. Semua kemewahan ini membuatnya berada di hotel bintang lima.
Jiwanya serasa belum kembali. Tengkuknya masih berat. Dia sementara bengong termenung melihat sekitarnya. Dia bingung melihat kamarnya berisi perabotan mewah otentik. Semuanya bersih dan mengkilat seperti ada yang menggosoknya semalam.
Barulah Nico tersadar berada di Burglatch setelah Eris keluar dari kamar mandi. Eris memakai kemeja merah dengan setelan jas griffin kuning.
"Kenapa tempat ini mewah?" kata Nico takjub, "... darimana kau dapat seragam itu?"
"Astaga, sekarang kita majestik Nico! Semua ada di lemari. Kupakai saja walau kita belum jelas tingkat berapa. Ayo buruan. Kita harus ikut upacara penarikan kekuatan."
Nico merasa cemas mendengar kata "Penarikan kekuatan". Dia mulai membayangkan upacaranya berhubungan dengan mahluk gaib dan ia akan diikat di atas altar, atau bisa saja pembangkitan kekuatannya disambar petir seperti film Frankestein yang ia tonton malam minggu lalu.
Nico memakai seragamnya sehabis mandi. Ada sepuluh setel jas dalam lemarinya padahal ia yakin lemari itu kosong semalam. Ukuran jas pas dengan tubuhnya dan namanya tersemat di saku bagian dalam.
Setelah berpakaian, Nico keluar kamar dan tertegun melihat markas utama yang megah. Dinding markas dari kain wol cokelat keemasan seperti bulu Griffin. Padahal kemarin malam, dindingnya abu-abu seperti dinding penjara. Dia tidak sempat melihat patung besar Griffin berdiri dengan gagah di samping koridor dan gerbang dari paruh bengkok. Seluruh junior telah memakai jas kuning dan terlihat seperti kerumunan pisang.
Eris bercerita kalau Griffin adalah tingkat nol dan tidak termasuk dalam lima tingkat utama di Burglatch. Tiap tingkat memiliki nama masing-masing. Tingkat satu bernama Pegasus. Selanjutnya Garuda, Chimera, Dragon, dan Phoenix di tingkat lima. Semakin naik tingkat, gaji semakin besar dan dekorasi ruangan semakin mewah. Untuk tingkat Senter atau tingkat enam, tidak ada namanya. Sekarang mereka harus ikuti upacara untuk ditentukan seberapa besar kekuatannya dan masuk tingkat mana.
Begitu Nico dan Eris keluar markas, seorang pria beremblem penjaga terlihat menunggu di depan gerbang masuk. Dia diperintah kepala penjaga agar memandu junior baru. Penjaga itu lalu memberi kalung bermata opal biru yang berbentuk seperti air mata. Kalung itu melayang di leher Nico dan menariknya ke depan guna memberitahu jalan.
Eris memberitahu kalau batu kecil yang mereka pakai bernama "batu-penunjuk-jalan". Batu itu terkenal dipergunakan para aelven masa lalu untuk menolong orang tersesat. Mereka lalu mengikuti kalung itu menelusuri lorong-lorong gelap, koridor yang berbisik, dan jalan setapak di pinggir jurang terjal. Banyak jurang di Burglatch, bahkan di dalam ruangan sehingga kemana pun melangkah, Nico melihat pemandangan menakjubkan. Jurang-jurang terbentuk alami hasil erosi angin yang mengikis pulau terbang ini selama ratusan tahun.
Kalung batu menuntun mereka sampai di sebuah aula. Nico melihat banyak junior duduk di sepanjang bangku dengan rapi menunggu giliran. Nico dan Eris telat sehingga terpaksa duduk di bangku paling belakang.
Banyak petugas memperhatikan dari sisi ruangan sambil mencocokkan daftar absensi mereka. Mereka menghitung dengan saksama agar tidak ada orang luar dapat menyusup masuk. Kabarnya upacara ini sasaran utama penjahat dan polisi korup yang ingin mendapatkan kekuatan dengan jalan pintas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laputa and Castle in the Sky ( Fantasy, Romance, Bahasa Indonesia )
FantasíaNicholas terlahir di akhir perang dunia kedua. Dia bertualang menuju tempat Mistis bernama Laputa, benua yang melayang di angkasa. Dia tidak pernah tahu ternyata dunia yang selama ini dikenalnya penuh dengan rahasia alam menakjubkan. Nico menya...