'Cause if you like the way you look that much
Oh baby you should go and love yourself"Apakah kau sudah memutuskan untuk bekerja dimana setelah kelulusanmu ini?" Bob menatap serius kearah Kania yang duduk disebelah kirinya. Yang ditanya, masih sibuk mengunyah lezatnya bulgogi buatan Evie dimulutnya.
Semua yang berada dimeja makan kemudian ikut diam, mendengarkan pertanyaan yang tidak kunjung dijawab oleh Kania. Kania melirik dengan sudut matanya ke arah Bob yang kini sudah mengangkat alis menunggu jawaban darinya.
Kania menghela nafas berat.
"Aku tahu, aku tidak bisa selamanya tinggal di sini. Bagaimanapun juga, Indonesia adalah tempat kelahiranku." Kania terhenti sejenak, seperti sedang menimbang-nimbang sesuatu.
"Aku pikir, aku akan bekerja di Indonesia."
Terdengar siulan kecil dari ujung meja, tepatnya dari Sam, suami Sandra. Sandra melirik kesal kearah suaminya, memberi isyarat agar mulut comel suaminya itu diam.
"Apa kau yakin, dear?" Sandra menatap Kania dengan khawatir.
"Ya. Sejak berbulan-bulan yang lalu aku sudah memikirkannya. Minggu lalu Keenan mengirim email kepadaku, dia bisa mencarikan pekerjaan yang cocok untukku di Jakarta. Kebetulan, di kampusku dulu, sedang kekurangan staff pengajar. I wanna teach young doctor there."
"Kalian tidak usah khawatir. Lelaki itu.." Kania terdiam sejenak, kemudian melanjutkan perkataannya yang sempat terpotong, dengan mata terlihat berkaca-kaca.
"Aku yakin, maksud ku.. Ya, dengan kekuasaan kedua orangtuanya itu, sekarang dia tidak mungkin tinggal di Jakarta lagi."
Evie hanya tersenyum simpul dari seberang meja. Tatapannya seakan-akan mengatakan 'Aku percaya kepadamu, Kania'
Sandra hanya duduk pasrah ditempatnya dan tidak berkata apa-apa lagi. Bob pun seperti itu. Mereka tahu, ketika Kania menginginkan sesuatu, bagaimanapun caranya, Kania pasti akan mendapatkannya.
*
Mengurus kepindahannya dari Amerika ke Indonesia tidaklah mudah. Sejak perbincangan singkat dimeja makan setelah kelulusan Kania, perlu dua minggu untuk Kania mengurus ijazah dan surat kepindahannya dari Berkeley ke Jakarta.
Pak Andi, dubes Indonesia di Amerika sangat membantu Kania. Beliau adalah ayah dari Keenan, senior Kania saat menempuh pendidikan di University of California. Keenan sendiri sudah kembali bekerja di Jakarta segera setelah kelulusannya. Keenan seorang dokter jantung dan dia begitu baik kepada Kania. Tidak, Keenan tidak menyimpan rasa cinta untuk wanita itu, hanya saja, Kania begitu mirip dengan adiknya yang sudah meninggal 5 tahun yang lalu akibat kelainan katup jantung, itulah yang menjadikan alasan Keenan menjadi dokter jantung seperti sekarang ini. Keenan seperti melihat sosok adiknya didalam diri Kania dan dia begitu menyayangi Kania.
Keenan yang tampan dan begitu baik kepadanya, sehingga Kania sama sekali tidak keberatan atas perhatian khusus dari Keenan tersebut. Kania bukan berarti memanfaatkan perhatian Keenan, namun Kania merasa Keenan sudah seperti saudara yang dapat di andalkan, hal itu sangat berarti bagi Kania yang sejak kecil hidup sebatang kara didunia ini.
*
Sebuah senyum tipis terpulas di bibir Kania, dalam hitungan menit, pesawat yang dia tumpangi akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, sebentar lagi dia akan menginjakan kakinya kembali ditanah kelahirannya ini. Keenan sudah berjanji akan menjemputnya di bandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUARREL
RomanceSudah 5 tahun sejak kedatangan Kania di kota ini untuk pertama kalinya, di Berkeley City. Kota dimana dia kembali menata hidupnya, memulai kembali lembaran kehidupan Kania yang sempat porak poranda. Kania, seorang wanita dengan nasib yang kurang ber...