#3 - quarrel

864 48 3
                                    

"Apa kabar?" Lelaki itu melemparkan senyumnya ke arah Kania ketika jarak mereka sudah cukup dekat.

Tubuh Kania gemetar menahan amarah. Setelah sekian lama dan begitu banyak masalah yang dibuat oleh lelaki ini, ia hanya mengatakan 'apa kabar?' pasti ini hanya mimpi Kania saja!

Kania memasang wajah gusar. Walaupun begitu, Kania masih bisa bertata krama dengan baik mengingat dimana tempat ia berada sekarang. Untung saja, orang-orang di ruangan ini sedang sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Apa peduli mu?" jawab Kania,"tuan-muda-arganta," lanjutnya dengan penuh penekanan.

Lelaki itu hanya tertawa mendengar jawaban ketus Kania, sekarang mereka sudah saling menatap. Senyum keji terpulas di bibir Rey yang kini membungkuk didepan Kania.

"Apa surat perceraian kita sudah kau terima saat kau tiba di Amerika?"

Dunia Kania terasa terbalik seketika. Kedua kakinya terasa tidak lagi menapak dilantai, jemarinya bergetar dan kedua bola matanya terasa panas.

Lelaki ini, selalu saja menyakiti hatinya.

Tapi Kania pernah mencintainya dengan setulus hati dan Kania sangat membenci kenyataan itu.

"Kenapa kau kembali ke Indonesia?" belum sempat Kania menjawab, Rey sdh memberondongnya dengan pertanyaan lain. Mimik wajah Rey tampak sangat penasaran.

"Aku harus pulang ke Indonesia," jawab Kania dengan nada bergetar. Kania menengadah dan membalas tatapan Rey yang begitu tajam kepadanya.

"Untuk membalaskan dendamku kepadamu."

Kania kemudian mendorong tubuh Rey menjauh. Dengan sekali dorongan, tubuh Rey terhuyung ke belakang. Kania berdiri dan bergegas pergi menjauh dari lelaki itu.

Rey menatap punggung wanita itu dengan takjub. Dia mengingat dengan benar, Kania dulu hanyalah seorang gadis yang lemah dan begitu memujanya.

Tapi sekarang, wanita itu tampak begitu tegar dan tidak memperdulikannya. Siapa yang telah merubahnya?

Tanpa sadar Rey mengepalkan tangannya dengan erat. Wanita itu, tidak boleh terlihat kuat. Wanita itu, harus selalu tunduk kepada pesonanya.

Wanita itu tidak boleh berubah.

QUARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang