chapter9

329 36 4
                                    

"Jadi kapan kau akan pulang?" Tanyaku.

"Entahlah, mungkin minggu depan. Kau tau? Jadwal ku padat sekali akhir-akhir ini" jawab Chassy sambil mengemas barangnya ke koper.

"Baiklah,hubungi aku jika kau sudah sampai disana. Semoga tour di Jepang mu sukses Chass. Aku menyayangimu" ucapku sambil memeluk Chassy.

Setelah siap berkemas, lalu kami pergi kebandara. Setelah mengantar Chassy akupun langsung pulang menaiki taksi.


***

"Halo Harry? Ada apa kau menelponku?"
Gezz.. dia lagi ternyata

" ada yang ingin aku bicarakan. Aku akan kerumahmu sekarang juga."
Belum sempat aku berkata-kata dia langsung memutuskan telponnya sepihak.

Tok..tok..

Aku membuka pintunya, dan kudapati seorang lelaki sedang berdiri didepan pintu, ya itu Harry. Aku tidak terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba karena dia sudah memberitahuku tadi.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Kataku lalu duduk disampingnya.

"Aku minta maaf Maggie,kau mau kan memaafkan ku? Sungguh aku tidak berniat untuk menyakitimu tetapi kau tau sendiri bagaimana perasaan ini. Aku mencintaimu dan Chassy, sulit bagiku untuk memilih diantara kalian. Aku mohon mengertilah" ucap nya dengan wajah memelas.

"Well baiklah, aku memaafkanmu. Kau tenang saja. Itu bukan salahmu, mungkin memang takdirnya seperti ini." Ucapku datar. yah walaupun rasa sakit itu menyerang sekarang. Ya aku memaafkannya, tidak ada salahnya kan,toh untuk apa berlarut-larut dalam kesedihan. Itu tidak baik.

"Seriously? Oh God, thank you Maggie. Kau memang terbaik" katanya dengan menunjukkan dimplesnya itu. "Bagaimana jika kita mengadakan dinner bersama the boys dan para gadis mereka? Anggap saja ini rasa terima kasihku Mag"

"Baiklah,kedengarannya bagus"ucapku menimbang-nimbang.

"Kira-kira masak apa yah?"Ucapku saat kami sudah duduk disofa panjang ruang tv

"Kau mau masak apa?" Harry berkata lembut dengan jarak cukup dekat.

"Aku tak tau Harry.. kau yang pintar masak,menurutmu apa?" Aku berjalan menjauhinya karena merasa gugup.

"Steak atau pasta juga enak Mag,beberapa pudding untuk dessertnya dan salad juga cukup"

Pun aku berjalan kearah dapur dan membuka lemari es yang diikuti oleh Harry dibelakangku
"Hmm.. let me see my supplies.. aku hanya punya saus pasta tapi tidak dengan pastanya, dan beberapa jagung" tanganku membongkar-bongkar lemari es dan lemari persediaan makananku.

"Sebaiknya kita belanja?" Harry mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum.

"Kurasa iya,tunggu aku akan ganti baju ya." Aku tersenyum berjalan semangat kearah kamar untuk mengganti baju. Yeaah.. cooking with the curly prince! Ups.

***

"Kita butuh selada,beberapa sayuran dan buah,daging,saus steak,fla untuk pudding, alat untuk pudding,dan soda kurasa." Aku menyebutkan daftar barang yang kami butuhkan untuk makan malam saat Harry mendorong kereta belanja menelusuri lorong-lorong makanan.

"Cool, ayo kita ke tempat daging ya." Harry mengajakku ke konter daging dengan seribu tatapan orang yang terlihat terkejut melihat Harry Styles.

"Daging segarnya yang itu 3 kg, please dan bisakah kau memotongnya sesuai ukuran steak?" Pelayan daging yang berdiri dibalik konter mengangguk saat Harry menunjuk salah satu daging yang ia tunjuk.

The Heart Wants What It Wants (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang