Maggie POV
1 message
From: LiamKau bersiaplah, aku akan mengajakmu berjalan-jalan . Aku akan kekamarmu sebentar lagi, See you beautiful:D
To: Liam
Kau ingin mengajakku kemana?:)
From: Liam
Kurasa hanya berkeliling daerah tempat ini! xx
To: Liam
Okey, aku akan segera bersiap.
-
"Kau suka tempat ini?" Ucap Liam.
"Ya aku suka, tempat ini sungguh menyenangkan" ucapku seraya mengamati pemandangan desa didekat pantai ini, terlihat beberapa anak sedang bermain disudut sana, dan disudut lain para pria yang sedang bekerja. Ehmm.. aku rasa mereka nelayan.. tempatnya sangat bersih walaupun dekat sekali jarak pantai kepemukiman ini. Dan aku tidak tau kenapa Liam mengajakku kemari, padahal ini bukan tempat wisata, ini hanya pemukiman biasa namun terlihat luar biasa."Li, kenapa kau mengajakku ke tempat ini?" Ucapku lalu duduk dikursi yang telah tersedia ditepi jalan.
"Hanya mencari angin,mungkin. Aku sangat bosan di villa"
"Ya aku juga merasa seperti itu"
Kami terdiam sejenak taklama Liam membuka suara"Maggie.."
"Yes Li?"
"I'm in love with you"
"Pardon?"
"Aku jatuh cinta padamu Maggie, sungguh. Itu berlalu sejak kau memilihku dalam permainan kita waktu itu"
"Bagaimana bisa itu terjadi? Tapi Li.."
"Sstt.. maafkan aku. So, maukah kau jadi kekasihku Maggie? Aku mencintaimu"
Deg.. apa yang kau lakukan Liam? Aku tidak menyangka. Bahkan hal ini yang aku takutkan kalau terjadi, aku tidak mau terlibat dengan friendzone. Aku harus menolaknya tapi bagaimana jika dia membenciku?
"I'm sorry Li, kurasa kau salah mencintai seseorang"
"Tidak Maggie, aku mencintaimu. Sungguh!"
"Tapi aku tidak bisa menerimamu! Kau itu sahabatku"
"Kau bisa memulainya dari awal denganku, kita bisa bersenang-senang bersama dan saling mengasihi"
"Tapi aku tidak bisa Li.."ucapku susah payah
"Jadi kau menolakku? Apa sahabat tidak bisa menjadi seorang kekasih?"
"Maafkan aku Li, tapi aku tidak bisa. Kurasa kau bisa mencari--"
"Shit!!" Potongnya. Lalu Lam beranjak pergi dari kursi dan meninggalkan aku sendirian.
"Liam! Kumohon jangan tinggalkan aku. Kita sahabat bukan?"
"Kau benar-benar tidak mengerti aku Maggie!" Liam pun meninggalkanku.
Damn! Bagaimana bisa aku kembali sendiri? Bahkan aku tidak tau arah jalan pulang. Aku mulai menangis histeris, bagaimana jika aku tersesat? Kau keterlaluan Liam. Kau meninggalkan ku ditempat asing yang tidak kuketahui..
Aku berjalan kearah sana dan kearah sini tetapi tidak ada satupun jalan yang kuingat bagaimana aku jalan dengan Liam tadi.
Aku melihat anak lelaki diseberang sana, dan aku langsung menghampirinya. Aku rasa anak ini berumur sekitar 10 tahun.
"Hei, Apa kau bisa membantuku? Aku tersesat dan aku bingung arah jalan pulang. Kau orang sini 'kan?" Ucapku mulai histeris
"Tentu nona, dimana kau tinggal? Kebetulan sekali aku sangat hafal daerah sini" ucapnya lalu tersenyum. Setelah memberitahu nama villa kami, dia lalu mengangguk mengerti.
Dia menarik tanganku dan kami mulai berjalan.***
"Terima kasih, siapa namamu?"
"Namaku Lucas, kau bisa memanggilku Luke"
"Baiklah, terima kasih Luke. Kau sangat membantuku. Eh apa kau mau masuk? Aku bisa membuatkan mu minum dan aku juga punya beberapa makanan yang bisa kau makan, apa kau mau?"ucapku
"Terima kasih, tetapi tidak usah repot-repot, aku senang bisa membantu gadis cantik sepertimu. Kalau begitu lebih baik aku pulang, ibuku pasti sudah mencari ku" ucapnya.
"Oke baiklah, da-ah" melambaikan tangan lalu masuk kedalam, aku melihat Brenda yang menghampiri ku. Dan aku memeluknya sambil menangis, yah aku memang sangat-sangat cengeng.
"Kau kenapa? Dan dimana Liam? Bukannya kau bersama dia tadi? Ayo masuklah kekamar dan kau harus bercerita padaku apa yang terjadi" aku mengangguk lalu Brenda menuntunku jalan kekamar.
"So, apa yang terjadi? Ceritakan" ucapnya lalu memberi ku segelas air dan duduk ditepi ranjang
Aku menceritakan semua dimana Liam menyatakan perasaannya padaku,dia meninggalkanku dan saat aku mulai histeris karena tersesat dan akhir nya sampai ke villa. Aku melihat ekspresi terkejut Brenda saat mendengar Liam mencintaiku."Sudah kuduga"
"Maksudmu?"
"Sudah kuduga jika Liam memendam rasa padamu Maggie, sangat terlihat jelas saat dia menatapmu"
"Really? Oh God"ucapku seraya menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku
"Aku tidak menyangka jika Liam sekejam itu meninggalkan mu ditempat asing seperti itu" ucap Brenda
"Meninggalkanmu ditempat asing?!! Liam?!!" Aku dan Brenda menoleh saat teriakan itu terdengar, Justin.
"Ju-justin?" Ucapku terbata-bata
"Jelaskan padaku apa yang dilakukannya padamu?!" Ucap Justin dan mulai menggoyangkan kedua bahuku.
"Liam mengajak Maggie kepemukiman lalu meninggalkannya seorang diri hingga dia tersesat, untung saja ada anak kecil yang membantunya untuk pulang" jawab Brenda santai
Justin langsung keluar dari kamar, aku tidak tau dia akan kemana tapi kurasa dia mencari Liam. Seketika aku teringat Justin pernah berkata padaku bahwa jika ada seseorang yang menyakiti hatimu atau dirimu, aku tidak akan segan-segan memukulnya habis-habisan dan akan membunuhnya, percayalah padaku.
Oh God! Ini akan berakhir buruk. Berarti Justin akan membunuh Liam. "Justin!! Kumohon berhenti!" Teriakku tetapi tetap saja diacuhkan dengan Justin.
"Kau istirahat saja, soal Justin biar aku yang mengurusnya" ucap Brenda lalu mengejar Justin.
-
Justin berjalan kearah halaman belakang villa dan mendapati Liam dengan sebotol bir ditangannya.
"Hei kau! Kemari kau keparat!" Justin meninju wajah Liam
"Hei! Apa yang kau lakuka--" ucapnya terhenti saat tinjuan dari Justin melayang lagi kearah wajahnya.
"Stopp!!!!"
***
Hai guys, kita berjumpa lagi. Selamat natal dan tahun baru bagi yang merayakan. So ,apa harapan kalian untuk tahun 2016 kedepan? Kalo aku sih gak berharap apa-apa cuma satu aja, 'plis hendall dipisahin, sakit tau:( baru aja tahun 2016 eh udh disakitin hatinya smaa Harry'
so im not hendall shipper *dontjudgeokey* tapi ya gapapa deh terusan aja haarrr sama kendall,trus aku mau dikemanain?lol
Dont forget your vomment guys. Semoga kalian kepo deh apa kelanjutannya trus minta aku cepet" update nanti wkwk:D
Hope you like it! xx
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heart Wants What It Wants (H.S)
Fanfickisah cinta dua hati. seorang kakak beradik mencintai satu lelaki yang sama, tetapi Chassy lebih beruntung ketimbang Maggie, beruntung karena yang mendapatkan hati lelaki tersebut terlebih dahulu. Maggie memendam perasaannya karena dia sangat menyay...