chapter17

247 32 6
                                    

"Sudahlah Justin, aku sudah kenyang sekarang"

"Baiklah, kau memang sudah menghabiskan banyak" ucapnya sambil mencubit pipi ku gemas.

"Hi guys!" Teriak Niall masuk kekamar dan diikuti oleh Chassy, Harry, dan yang lainnya

"Whoaa, ada apa ini? Kenapa ramai sekali? Apa aku sekarang bintangnya?" Aku terkekeh

"Diamlah, selera humor mu cukup rendah" ucap Brenda judes

"Hey! Kau iri denganku huh?ha..ha..ha.."

"Bagaimana keadaanmu sayang?" Ucap Chassy mendekatiku dan Justin beranjak pergi

"Aku baik-baik saja,kau tenang saja ya" aku mengelus permukaan tangannya

"Semoga kau cepat sembuh" ucap Niall,Louis,Zayn, dan Perrie serentak

"Thankyou guys"

Aku melihat Harry tersenyum padaku,  dan lagi lagi aku mengingat kejadian itu, Ya dia yang menolongku, jika tidak ada dia aku bisa mati, aku harus berterima kasih padanya.

"Oke baiklah, sepertinya Maggie harus istirahat sekarang. Ayo kita keluar sekarang" ucap Justin tiba-tiba

Semua keluar dari kamar dan setelah semua keluar,Harry yang terakhir beranjak keluar "Harry tunggu!"

Dia pun menoleh dan mendekatiku sekarang, "kau butuh bantuan?" Tanyanya

Aku mendudukkan tubuhku, dan menyender ke kepala ranjang
"Aku hanya ingin berterima kasih, tanpa kau aku tidak tau apa yang akan terjadi"

"Sama-sama, aku sangat khawatir saat kau tidak sadarkan diri waktu itu"

"Hei sepertinya ada yang mengkhawatirkan ku" ucapku menggodanya dan terkikik

"Maggie! Sungguh aku sangat sangat khawatir,rasanya jantung ku mau copot saja" mendengar kata-katanya membuatku tertunduk malu

"Ouh ouh, dan lihat siapa yang sedang blushing sekarang" benarkah? Aku menutup wajahku dengan bantal dan aku mendengar suara tawanya yang pecah

"Berhentilah menggoda ku Harry!" Aku melemparkan bantal itu kearah wajahnya

"Aww!"

Dan sekarang hening, aku tidak tau harus mengatakan apa lagi padanya, aku canggung.
"Bagaimana keadaanmu? Apa sudah membaik?" Akhirnya Harry membuka suara

"Ya aku sudah baik-baik saja sekarang"
Wajahnya mulai mendekat kearahku, dekat dan semakin dekat, aku tau apa yang akan terjadi setelah ini, aku mendorongnya "eh.. aku ingin istirahat sekarang, kau pergilah Harry"

"Uhm.. ya baiklah, maafkan aku"

Aku mengangguk lalu ia pergi dan menutup pintu kamarku.

Kau membuatku gila Harry.


***

"Mau kutemani?" aku menoleh kearah Justin, dan dia berdiri disampingku sekarang, kami sedang menikmati angin malam

"Tentu"

"Kau baik-baik sajakan?"

"Yap, seperti yang kau lihat, hanya saja aku.. entah kenapa aku ingin menangis, aku tidak tau kenapa.. hiks..hikss" aku merasa aku sedang ingin meluapkan perasaanku yang terpendam belakangan ini.

"Sstt.." Justin merengkuhku kedalam pelukannya "Pundakku selalu ada untukmu kapan saja Maggie, menangislah sepuasmu. Aku tidak akan bertanya kenapa kau menangis tapi percayalah kau akan lebih tenang jika sudah menangis"
Akupun membalas pelukannya, aku menyenderkan kepalaku di dada nya yang bidang dan mulai menangis disana.
Dia mengelus-elus punggungku agar aku lebih tenang,dan aku mempererat pelukannya.

Author POV

Liam yang sedari tadi mencari Maggie akhirnya dapat melihat Maggie dari kejauhan , Liam menautkan alisnya heran "Apa yang terjadi padamu?" Batinnya dalam hati saat melihat Maggie menangis yang berada dipelukan Justin, Liam merasakan sakit dihatinya, matanya panas, tanpa ia sadari air matanya mulai mengalir setetes dua tetes.

'That should be me' lirihnya dalam hati

Akhirnya dia berjalan meninggalkan tempat itu, Harry yang baru keluar dari kamarnya melihat Liam yang sedang menghapuskan air matanya, dia terheran, dan dia pun ingin melihat apa yang dilihat Liam sehingga dia menangis. Saat Harry juga melihat Maggie rasa penasarannya pun hilang, dia juga merasa kesal karena melihat Maggie sedang berpelukan dengan Justin, kau benar-benar bisa membuatku cemburu seperti ini Maggie' ucapnya dalam hati pula.

Harry yang tersadar dalam lamunannya pun menimbang-nimbang kelakuan Liam tadi, jika Liam menangis ketika melihat Maggie seperti itu berarti dia menyukai Maggie dan bahkan mungkin mencintainya. Dada Harry terasa sesak, dia menarik rambutnya asal kebelakang dan mulai pergi dari sana.

-

Maggie POV

"Sudah merasa membaik?"

"Ya sangat baik" akupun melepaskan pelukan Justin.

"Baiklah nona manis, mari kita tidur, hari sudah sangat malam"

Aku mengangguk seraya tersenyum padanya, dia merangkulku masuk kedalam dan bahkan dia mengantarku sampai kedepan kamar, oke ini sungguh berlebihan.

"Thank you untuk semuanya Justin, kau memang temanku yang terbaik" ucapku

"Hanya teman?"

"Maksudmu?"

"Lupakan, oke sebaiknya kau tidur sekarang, atau tidak aku yang akan menidurkan mu"Ucapnya menggodaku

"iya! Iya!" Aku memajukan bibirku, dan dia malah mencubit pipiku gemas. Kami berdua pun tertawa, dan aku masuk kekamar lalu dia juga masuk kekamarnya.



***



Maafya kalo kalian ngerasa ceritanya gini-gini aja, tapi tenang deh, nanti aku usahain konfliknya lebih buat greget dan buat kamu baper. Hope you like it!:D

The Heart Wants What It Wants (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang