chapter14

279 34 4
                                    

Harry POV

Aku memarkirkan RangeRover milikku di pekarangan basecamp kami.

"Hey, apa yang terjadi disini? Apa aku melewatkan sesuatu?" Ucapku yang baru sampai keruang tengah dan mendapati the boys dengan masing-masing wajah sedih mereka.

"Ini sungguh tidak terduga Hazz" ucap Louis.

"Maksudnya apa?"

"Kita semua bernasib sama. Dan di waktu yang sama" timpal Liam .

"Okay okay, apa ada seseorang yang bisa menjelaskan semuanya padaku?" Ucapku mulai kesal.

"Kau tau? Aku putus dengan Dannielle. Dia berkata kalau kami tidak bisa lagi membagi waktu masing-masing. Aku dengan band ku dan dia dengan grup dance nya itu" ucap Liam.

"Aku juga putus dengan Eleanor, aku tidak tahu kenapa, tapi mungkin ini yang terbaik" ucap Louis tiba-tiba dan membuatku shock.

"Aku juga putus dengan Brenda, dia ternyata lebih memilih lelaki lain" ucap Niall.

"Memilih lelaki lain maksudmu, Ni?" Ucapku bingung

"Brenda mencintai lelaki lain, ceritanya panjang. Akan kuceritakan pada kalian jika mood ku sudah membaik"ucapnya lesu

"Whoaa, apa yang terjadi pada kalian? Kenapa diwaktu yang bersamaan? Kau tidak putus juga kan dengan Perrie, Zayn?"

"Sayangnya begitu.." ucap Zayn datar.

"Astaga! Dan bahkan aku hampir saja putus dengan Chassy, dan disatu sisi Maggie tidak mau menemuiku lagi. Kenapa nasib kita malang sekali?" Tukasku.

Tiba-tiba aku jadi teringat dengan Maggie, aku teringat saat malam kami sedang bermain Spin The Gun.

Liam putus dan itu bisa menjadi kemungkinan jika mereka akan dekat. Tidak-tidak. Apa yang kupikirkan, Liam tau aku mencintai Maggie, tapi...
Argghhh..... sial....

Otakku berputar terus dan terus, bingung dengan apa yang akan terjadi nantinya.

"Bagaimana kita ke club malam ini? Mungkin ini caranya agar bisa menenangkan pikiran kita dari wanita-wanita itu" ucap Louis memecahkan keheningan.

"Yap aku setuju!" Jawab yang lainnya.

Yah mungkin itu ide baik, tapi tenang saja, aku tidak akan mabuk, karena aku tidak suka mabuk dan tidak suka dengan orang yang mabuk. Eh kenapa kata kataku berputar putar terus


***

Author POV



"Apa?! Yang benar saja? Apa kau gila?" Pekik Maggie tak percaya.

"Sungguh! Aku mencintainya, tapi aku lebih mencintai Erick Mag, maafkan aku. Aku tau Niall yang terbaik, tetapi hati mau yang dia mau" ucap Brenda santai sambil mensesap kopi nya.

"Yah terserah kau sajalah" ucap Maggie sambil mengaduk-aduk Oreo Milkshake kesukaannya itu. Terlihat diwajah nya yang kesal akibat sikap sahabatnya itu.

"Bren, bagaimana menurutmu tentang baju ini?" Maggie menyodorkan majalah terbaru yang ia punya. Tidak ada jawaban,

"Bren? Apa yang kau lihat?" Maggie melihat Brenda yang sedang terpelongok mengarah belakang Maggie.

Maggie POV

"Bren? Apa yang kau lihat?" Aku melihat Brenda yang sedang terpelongok mengarah belakang ku.

Akupun menoleh kebelakang dengan penasaran.

Aku langsung berbalik dan mengambil kacamata hitamku didalam tas, kuikat rambutku dengan asal, dan menutupi sebagian wajahku dengan syal yang sedang ku pakai. Brenda pun melakukan hal yang sama denganku.

Aku mendengar suara hentakan kaki beberapa orang mengarah kepada kami berdua.

"Astaga Mag! Mereka ada dibelakangmu. Aku tidak mau melihat dia!!" pekik Brenda kuat dan berhasil membuat beberapa orang itu menoleh kearah kami. Salah satu dari mereka menghampiri kami, aku hanya bisa menundukkan wajahku berpura-pura membaca majalah tadi.

"Hey nona? Apa ada yang salah dengan kami?" Ucap seseorang yang dihadapan kami ini, aku menggeleng cepat. "Kenapa kau membaca majalah itu terbalik? Tunggu dulu! Sepertinya aku mengenal kalian"

Gawatt!!

wah pantas saja dia berkata seperti itu, ternyata majalah ini memang terbalik, dasar bodoh.

"Maaf tuan, kalian salah orang. Kami harus pergi" aku menarik tangan Brenda dan beranjak pergi.

"Brenda! Maggie! Aku tau itu kalian!" Ucap salah satu dari mereka yang berambut blonde.

Aku tersontak kaget, dan aku merasakan kacamataku dilepaskan dengan orang itu, dan syal ku melosot turun dengan sendirinya.

"A-aku harus pergi"

"Tunggu dulu, duduk saja" kami berdua duduk kembali , Brenda pun melepaskan samarannya karena kami sudah ketauan.

"Boleh kami bergabung?" Tanya Liam.

"Maaf Li, tapi ini meja hanya untuk dua orang saja"

"Tidak masalah, pelayan! Tambahkan beberapa meja dan kursi disini!"

Tak lama kemudian pelayan itu mempersiapkan meja dan kursi untuk mereka duduki. Aku duduk disebelah Liam dan disebelah satunya lagi Niall, disamping Niall, Brenda. Brenda lalu Zayn lalu Harry dan kemudian Louis.

"Kenapa kau ingin lari dariku?" Ucap Niall mengarah ke Brenda.
"Tid-tidak apa, kami hanya terburu-buru saja" jawab Brenda.

Niall hanya ber Oh ria, dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Brenda.

"Hei, kau mau pesan apa? Biar aku yang traktir!" Ucap Liam sambil menepuk pundakku pelan.

"Tidak usah"

"Ayolah, sekali ini saja"

"Ba-baiklah"

Aku mengatakan apa yang ingin kupesan,begitu juga dengan yang lainnya. Aku melirik kearah Harry, dan wajahnya seperti terlihat.. MARAH.

Kenapa dia marah? Aku melihatnya sedang memperhatikan Liam diam-diam.
Dasar aneh.

Tak sengaja mata kami bertemu, dan dia berbisik "kita harus bicara,kumohon Mag"

"Tidak ada yang perlu dijelaskan. Sudahlah" jawabku dengan berbisik juga.

"Dia menjambak rambutnya pelan, dia terlihat frustasi.

"Hey! Apa ini kuburan? Kenapa sepi sekali? Ayolah teman-teman" ucap Louis membuat semua terkaget .

Akhirnya Niall berbicara dengan Brenda, Louis dengan Zayn, aku dengan Liam, dan Harry hanya diam saja mengaduk-aduk Lemon tea nya. Sesekali aku melirik Harry, lalu aku kembali berbincang dengan Liam dan tertawa bersama. Aku bisa merasakan kalau dia kesal. Entah alasan apa dia kesal yang jelas terpampang nyata di mata hijau nya itu.


***


"Thankyou guys!" Ucap brenda sambil melambaikan tangannya kearah mobil the boys, aku pun melakukan hal yang sama.

Mereka mengantar kami ke kampus karena setengah jam lagi kami ada kelas.

"Aku tadi berbicara dengan Niall, kami sudah menyelesaikan masalah kami. Niall menerima keputusanku bahwa aku memilih Erick. Niall sangat baik kau tau Mag"

"Ya dia yang terbaik".



***















Sorry for the typos, vomment!

The Heart Wants What It Wants (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang