chapter11

332 38 9
                                    

"Ayo.. ayoo.. putar lagi" kali ini Niall tak mau kalah dari semangatnya Louis. Kami berkumpul menjadi lingkaran lagi,posisinya semua berubah. Maggie dan Liam duduk berdampingan, tak bersamaku lagi.

Kali ini konsentrasiku terpecah, mata terus-terusan memerhatikan Maggie dan Liam bercanda-canda satu sama lain, hingga putaran pistol tersebut berhenti.

"BRENDA!!!" Maggie berteriak senang karena sekarang bagian Brenda-lah.

"Tantangannya adalah.." Maggie dengan buru-buru membuka kertas tantangan Brenda setelah ia dengan cepat menghabiskan segelas jus.

"Ugh.. aku mohon jangan aneh-aneh" wajah memohon Brenda membuat kami tertawa keras.

Tangan Niall mengelus pundak Brenda "tenang saja, tidak akan se-ekstrem Perrie ataupun Maggie" banyaknya sorakan yang dilontarkan yang lainnya,tapi aku tak termasuk.

Seakan kepalaku berputar melihat ini semua, hatiku seakan dihancurkan setiap tatapan dan tawa yang dibagi Maggie dan Liam sekarang. "Tantangannya adalah... ajak kencan orang yang kau suka. Bagaimanapun caranya,siapapun, dan dimanapun." Maggie mengerutkan kedua alisnya ketika membaca tantangan untuk Brenda.

"Bagaimana pun, siapapun, dan dimanapun? Maksudnya apa?" Kebingungan Maggie diikuti anggukan yang lainnya juga tak mengerti.

Liam mengambil kertas tersebut dari tangan Maggie, "Oh, maksudnya adalah Brenda harus mengajak orang yang ia suka bagaimana pun caranya hingga orang itu setuju keluar dengannya, siapapun orang itu, dan dimanapun orang itu sekarang baik diruangan ini ataupun ditempat lain. Mungkin ia bisa di telpon atau apalah apabila orang tersebut diluar ruangan ini." Jelas Liam panjang lebar sambil mengacak-acak rambut Maggie. Hatiku rasanya semakin sesak melihatnya,  kuusap wajahku dengan pelan.

"Mate,are you okay?" Mataku masih menatap lurus Liam dan Maggie tak menyadari Zayn dan Louis telah memerhatikanku diam-diam.

Anggukan pelan kuyakinkan mereka "I'm okay, just a bit dizzy".

Pandangan Louis dan Zayn seakan tak yakin menatapku, tapi akhirnya mereka mengangguk dengan jawabanku.

"Hey! Hey! Ayo lakukan Brenda!!!" Brenda memajukan kedua sudut bibirnya saat mendengar teriakan semangat dari Maggie.

"Rules are rules! You have to do that, babe!" Perrie ikut mengompori Brenda.

"Okay!okay!" Brenda menarik napasnya dalam-dalam dan menatap Maggie sebentar,meminta dukungan.

Brenda beranjak dari duduknya, menuju pantry lalu mengambil sebuah tisu dan spidol lalu menulis-nulis sesuatu diatas tisu tersebut. Ditambah ia mengambil sebuah mangkuk kecil dan mengisinya banyak-banyak dengan keripik setelah itu berjalan pelan kearah kami duduk tadi.

Brenda meletakkan tisu yang ia pegang dan mangkuknya didepan Niall, sorak riuh terjadi diruang tamu frat house Maggie.

"NIALLL!! FINALLY!! AFTER SO LONG YOU ARE ALONE ON FRIDAY NIGHT, YOU GOT SOMEONE ASK YOU TO DATE!!!!" Louis berteriak dengan semangat, disambut tawa riuh serta siulan dari yang lain.

"SO SWEETTT!!!!" Maggie ikut histeris dan asik tertawa bersama Liam. God, I'm gonna throw up!.

Dua orang yang sedari tadi diledeki pipinya bersemu merah dan menahan malu mereka masing-masing.
"Hmm, Niall" Brenda membersihkan tenggorokannya terlebih dahulu lebih tepatnya menghilangkan kegugupannya kurasa.

"Yes?" Niall menjawab dengan rona merah dipipinya yang sedikit chubby.

"Would you?" Tangan Brenda menjulurkan mangkuk berisi keripik kentang tadi dengan ditutupi tisu yang ia tulisi tadi. Terlihat tulisan tertera disana :

The Heart Wants What It Wants (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang