Maggie POV
Aku menutup pintu ruang utama dan aku mendengar suara seperti orang sedang mengobrol, itu seperti suara Chassy, tapi dengan siapa dia berbicara? Akupun berjalan menuju ruang tv dan aku mendapati Chassy sedang mengobrol dengan Justin.
"Uhmm.. oh hey Maggie! Aku menunggumu dari tadi, kau lihat siapa yang datang 'kan. Oke sekarang kalian akan ku tinggal,bye.." aku melirik Chassy yang mulai berjalan meninggalkan kami berdua.
"Eh..uhmm.. hey Justin" ucapku gugup.
"Hai Mag, boleh kan aku berkunjung untuk menemui mu?"
"Ya tentu saja"
"Okey" ucapnya seraya tersenyum
***
"No Chassy! No!"
"Yes Maggie! Yes!"
"I said no!"
"Yes! Yes! Yes!"
"Sial kau Chass"
"Ayolah, liburan nya tidak akan seru jika kau tidak ada bersamaku"ucapnya dengan puppy face nya itu.
"Oke baiklah!"
"Kau memang terbaik!!" Chassy memelukku dengan erat dan aku hanya menjambak rambutnya pelan.
"Aww! Sakit tau!" Akupun terkekeh lalu ia ikut terkekeh.
Chassy mengajakku untuk pergi liburan ke pantai yang sangat jauh tempatnya,kenapa sih tidak didekat sini saja? Katanya sih kita juga menginap disana. Dan kalian tau? The boys ikut dalam liburan ini. Dan artinya Harry juga akan ada disana. Maka dari itu aku ingin menolak ajakan Chassy
-
"Kau sudah siap berkemas huh?"
"Ya aku sudah siap"
"Oke kita berangkat sekarang, mereka sudah menunggu dimobil"
Aku dan Chassy masuk kedalam mobil,tunggu dulu.. itu mobil siapa? Mungkin mobil the boys ah entahlah.
Aku masuk dan melihat disebelah ku duduk adalah Perrie,bukannya dia sudah putus dengan Zayn? Disebelah Perrie Brenda, ya aku memang mengajaknya. Kalian tau kan aku tidak bisa dipisahkan dengannya. Didepan kami duduk Zayn dan Niall.
Chassy berada dimobil yang lain bersama Harry,Louis dan aku tidak tau lagi siapa yang ikut."Maggie,cmon babe.. kita sudah sampai" aku mengerjapkan mataku berkali-kali dan ternyata kami sudah sampai. Rupanya aku tertidur dijalan
**
"Ini dia tempatnyaa... waaah senangnya akhirnya kita sampai" ucap Chassy dengan sedikit berteriak.
Aku dan yang lainnya mulai memasuki villa ini,aku masuk ke salah satu kamar dan menggeret koper ku masuk.
"Maggie, Brenda sekamar denganmu ya! Aku dengan Perrie, kamarku ada disebelah kalian" teriak nya Chassy tiba-tiba.
"Okey baiklah"
"Tentu saja aku akan sekamar denganmu" ucap Brenda sekarang.
Setelah siap mandi aku keluar menuju halaman belakang villa ini, indah sekali. Viewnya langsung mengarah ke pantai. Sungguh eksotis ditambah ini sedanglah musim panas. Aku menghirup udara dan menghembuskannya seraya menutup mata menikmati suasana disini.
"Hey"
Aku langsung membuka mataku untuk mengetahui siapa pemilik suara itu . Oh Harry.
"Hey ada apa?"
"Tidak ada,hanya menikmati suasana sepertimu" aku tersenyum dan dia tersenyum pula, memperlihatkan dimplesnya yang mempesona itu, yang tidak akan ada orang yang bosan melihatnya. Ah apa yang aku pikirkan.
"Guys, ayo makan pizza nya atau aku yang akan menghabiskan pizza ini seorang diri, saat nya makan siang!" Niall berceloteh sendiri.
Aku dan Harry terkekeh lalu masuk kedalam.
"Ayo makan Brenda!" Ucap Niall sambil memaksa Brenda makan.
"Niall! Aku bisa sendiri, kau pikir aku anak kecil apa kalau makan harus disuruh" jawabnya sambil mengambil satu kotak pizza milik Niall.
"Hey! Kenapa kau mengambil semuanya? Itu milikku" protes Niall
"Biarin wee.." menjulurkan lidah, Brenda berlari dengan kotak pizza masih ditangannya.
Mereka mulai kejar-kejaran layaknya anak kecil yang sedang merebutkan mainannya.
"Bisakah kalian tenang? Aku pusing" ucap Liam tiba-tiba, dengan nada bercanda tentunya.
"Huh dasar pasangan payah" ucap Louis sambil terkekeh keras.
Mereka langsung berhenti dan mulai memakan pizza mereka. Semua orang jadi tertawa melihat tingkah duo sejoli itu.
***
"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Ucap Louis tidak tenang.
"Kita akan tetap dirumah, ini sudah malam" ucap Liam
"Bagaimana kita menonton saja?"ucap Zayn.
"Ya itu ide bagus!" Ucap Niall.
"Kita nonton ini!" Ucapnya lagi sambil menunjuk film horror keluaran terbaru."Ahh.. aku rasa itu ide yang buruk, baiklah aku akan tidur sekarang" ucapku langsung beranjak dari sofa,lenganku tertahan,oh Liam.
"Ayolah Maggie,kenapa kau penakut sekali?" Ucap Liam.
"Aku tidak takut, aku hanya..eh.. malas. Ya malas!" Ucapku mengelak
"Kalau kau tidak takut kau ikut saja menonton disini. Apa susahnya sih? Kau hanya duduk sambil memperhatikan layar tv itu" Niall protes.
Aku melirik kearah Harry dan dia tersenyum melihatku "Oke baiklah, kalian menang"
"Good girl"
"Ayo semua merapat!!" Ucap Chassy.
Oke ini sangat buruk, pertama adalah aku sangat takut dengan hantu, kedua orang yang duduk disebelah kiriku adalah Harry.
Ini momen yang sangat awkward.
Aku melirik kearah kanan dan Liam duduk disebelah ku. Oh syukurlah. Ke sebelah kiri aku melihat Chassy sedang bergelayut manja dilengan Harry, dan Harry hanya menatapku kosong.
"Oke guys! Aku akan membuat suasana akan lebih seru" ucap Niall tiba-tiba dan dia mematikan lampu. Wah gelap. Ini sudah sangat mengerikan.
"Awwww!!!!!!" Saat-saat yang menegangkan tanpa sengaja aku memeluk Harry dan mendapati tatapan heran dari Chassy dan Harry, lalu Harry tersenyum padaku tetapi tidak dengan Chassy.
"Oh my gosh! Maafkan aku Chass , aku tidak sengaja" ucapku, Chassy mengangguk lalu menyengir, dan dia melanjutkan menonton.
"Nooo!!!" Teriak Chassy ketakutan lalu memeluk Harry, lalu Harry mengecup pucuk kepala Chassy lalu memeluknya dengan erat.
"Kau tidak apa-apa?" Liam menyentuh pundakku pelan dan aku langsung menghapus air mataku.
"I'm fine" aku memasang wajah fake smile ku.*
Ini akan menjadi hari yang panjang, aku akan terus-terusan melihat aksi mesra dari sepasang kekasih itu, aku tidak kuat.
Aku menutup tubuhku dengan selimut, kulirik Brenda sudah terlelap dengan mimpi indahnya, aku mematikan lampu dan langsung tidur.
***
Sorry lama update:( aku harap masih ada yang suka ya sama cerita ku yang aneh ini. Tolong dong vomment nya dikasih gitu, akukan jadi sedih hiks..hikss:( *authornya lebay.
Okey happy reading guys sorry for any typos:D
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heart Wants What It Wants (H.S)
Fanfictionkisah cinta dua hati. seorang kakak beradik mencintai satu lelaki yang sama, tetapi Chassy lebih beruntung ketimbang Maggie, beruntung karena yang mendapatkan hati lelaki tersebut terlebih dahulu. Maggie memendam perasaannya karena dia sangat menyay...