Chapter28

335 26 8
                                    

                            DEAR HARRY

---

Dokter keluar dengan satu suster yang mendampinginya

"Tuan,Nona..."

Ketika mendengar suara itu, sontak mereka semua menoleh dan berlari menemui dokter tersebut.

Sayang, Brenda sudah dibawa oleh pihak kepolisian, dia tidak akan tau apa keadaan selanjutnya dari Maggie, sahabatnya.

"Bagaimana dokter?" Tanya Chassy dengan air mata yang sudah diujung pelupuk matanya

Dokter itu membuka masker nya dan hendak membuka mulut "Nona Maggie..."

Harry menaikkan alisnya sebelah tak mengerti

"Nona Maggie sudah pergi tuan"

"Maksud dokter?"

"Maggie tidak bisa terselamatkan. Dia sudah pergi"

Harry membuka matanya tersontak. Nafasnya tersengal-sengal. Satu yang membuat Harry bernafas lega sambil mengelus dada nya yang rata

"Itu hanya mimpi"

Ya ,ternyata Harry hanya mimpi buruk, setelah sepeninggalnya Brenda, Harry duduk disalah satu bangku di koridor ini. Dan tanpa sadar dia sudah tertidur dengan lelapnya

Pertanda apa itu? Tanya nya dalam hati

Kenapa dia bermimpi buruk jika Maggie sudah tiada? Tak terasa mata nya sudah terasa panas, ya ingin menangis. . .

"Harry? Kau baik-baik saja? Ini aku membelikan kopi untukmu. Aku baru saja dari kafetaria bersama Niall" ucap Chassy sambil menyodorkan segelas cup kopi panas dan Harry mengambilnya

"Terima kasih"

Sepertinya dia tidak usah cerita pada Chassy tentang mimpi nya barusan. Takut jika Chassy akan menangis lagi.

Harry menyeruput kopi nya dengan pikiran yang kosong. Sungguh dia sangat merasa kosong saat ini


***


Dokter keluar bersama suster itu, mereka menghampirinya. Dengan ragu-ragu Harry menanyakan tentang Maggie. Takut akan terjadi dejavu

Sebelum ia membuka mulut untuk bertanya, dokter itu sudah mengeluarkan kata-katanya

"Tuan, Nona. Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tetapi Tuhan berkata lain. Dia lebih memilih Maggie ikut bersamanya."

"Luka nya terlalu parah, dan fatal. Hingga susah untuk sembuh. Kami juga sudah mengatakan pada anda jika kemungkinan pasien sembuh hanya 30%. Maaf saya permisi"

Mendengar hal itu, jantung Harry berdegup kencang, merasa seperti ada benda tajam yang mudahnya menusuk tepat dijantung Harry. Dia susah bernafas, dia terlalu kaget untuk mendengar hal ini. Dia membeku dan tak berkutik. Tak dihiraukannya lagi suara tangis yang keluar dari gadis disebelahnya itu, Chassy.

Seakan mimpi buruk. Ya ini mimpi buruk. Harry menepuk-nepuk pipinya menyadarkan, berharap jika ini hanya benar-benar mimpi. Tetapi sayang, kenyataan nya adalah Maggie sudah tiada. Maggie pergi meninggalkan mereka semua, meninggalkannya.

Berat untuk Harry menerima kenyataan ini.

Dejavu

Ya kata-kata itulah yang sangat tepat untuk Harry.

Tak selang beberapa menit, para suster sudah membawa Maggie keluar dengan tubuh yang sudah ditutupi dengan kain putih. Chassy meronta-ronta ingin menggapai Maggie. Tetapi ditahan oleh Liam.

The Heart Wants What It Wants (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang