[EKSTRA]: Dalam Ingatan

18.2K 1.8K 329
                                    

A/n: ini alurnya mundur ya, mudah-mudahan kali ini nggak pada bingung. Amin.

Yang udah baca, baca yang bagian Kariza aja ya. Terimakasih♡ ―Sav

==

[EKSTRA] : Dalam Ingatan.

==

Kariza merasakan seseorang menyentuh dahinya, sesuatu yang sangat dingin sampai membuat kesadarannya perlahan kembali ke permukaan. Belum sempat membuka mata, dengan setengah sadar, Kariza mendengar seseorang berbisik pelan dekat telinganya.

"Makasih buat segalanya, Za. Kurangin jaim sama nyebelinnya. Dadah, Kariza." sebuah suara mengatakannya. Suara yang tak asing, yang belakangan ini ikut meramaikan dunianya.

Saat Kariza membuka matanya sedikit, dia melihat Atha membalikkan badan. Berjalan menuju lemari kamarnya yang nampak berbeda―yang membuatnya tertegun adalah makhluk itu.

Makhluk bersayap yang berdiri tak jauh dari sana. Mata elangnya membalas tatapan Kariza sebelum tersenyum tipis dan menaruh telunjuknya dekat bibir. Menyuruh Kariza untuk diam.

Bahkan tanpa disuruh pun, Kariza sebenarnya tidak mungkin angkat bicara dan kehilangan muka di depan Atha dengan tiba-tiba bangun.

Hanya saja, memikirkan bahwa Atha pergi―membuat Kariza merasa rumah akan terasa tidak terlalu semenyenangkan ketika ada Atha.

Dan yang membingungkan, Kariza masih bisa mengingat Atha dengan jelas meski perempuan itu pergi. Padahal seharusnya, ingatannya tentang Atha dihilangkan.

Saat kamarnya kembali hening―Kariza membuka mata.

Perlahan beranjak berdiri dan berjalan mendekati lemari. Tangan Kariza menyentuh gagang pintu lemarinya sebelum membukanya perlahan seraya memejamkan mata. Tapi sayang, ketika membukanya Kariza tidak menemukan apa pun disana kecuali pakaiannya.

Kariza menghela napas. Dia mengepalkan tangannya lalu meninju pintu lemari pelan dan setelahnya mengacak rambutnya.

Memikirkan Atha membuat rasa kantuknya hilang.

Kariza yakin kalau semua ini berhubungan dengan makhluk bersayap itu. Malaikat purnama. Awalnya Kariza berpikir kalau dia mungkin melakukan kesalahan―tapi, ah, rasanya mustahil. Tidak mungkin makhluk itu membiarkan Atha dalam ingatannya tetap ada tanpa alasan.

Saking seriusnya berpikir, Kariza sampai tidak bisa tidur usai kembali keatas tempat tidurnya. Beberapa kali mengubah posisi pada akhirnya Kariza hanya bisa bangun dan menggeram kesal.

Dia tidak menyangka kalau menyukai seseorang berlebihan bisa membuatnya terbangun sepanjang malam.

Kariza mendadak merasa tidak keren.

Alhasil, Kariza tertidur setelah menghadap ke jendela kamar. Memikirkan masa depan juga mantan sahabatnya, Nara.

Berniat menjalin tali silaturahmi yang lebih baik dengannya esok hari.

》》》

Nara terbangun di pagi hari setelah merasa tertidur sangat lama semalam. Mimpinya tidak jelas, Nara hanya mengingat dirinya berada diantara kabut-kabut yang menutupi sekelilingnya. Hanya saja, begitu membuka mata Nara merasa kosong. Seperti sesuatu terasa sangat ganjil. Berusaha menghiraukan, Nara pun melakukan aktifitas pagi sebelum dia berangkat sekolah seperti biasa.

Ketika baru keluar dari kamar mandi sambil menggosokkan rambut basahnya pada handuk oranye miliknya―Nara menjatuhkan sesuatu dari atas mejanya. Tidak sengaja.

Sebuah buku kecil.

Nara mengangkat kedua alisnya tinggi. Pada akhirnya memungutnya. Alih-alih menaruhnya lagi diatas meja, Nara tetap memeganginya. Membolak-balikkan buku tersebut. Tidak ingat bila dia menyimpan sesuatu seperti buku kecil yang kelihatannya diberi sampul lagi. Namun melihat nama yang tertera disana, namanya, membuat Nara tertegun sejenak.

Replaying UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang