A/n: For whoever that haven't seen the trailer yet, click the video above^^. Happy reading dan jangan lupa tinggalkan jejak ya xx
==
Bagian Sepuluh: Mendadak Galau
==
"Nara, cepat sedikit. Bentar lagi kamu telat."
"Iya, Ma."
Nara dengan cepat melangkahkan kaki menuju lantai bawah, tetapi saat di tengah tangga pemuda itu teringat catatan biologinya masih tertinggal di kamar―membuat dia terpaksa memutar badan dan kembali ke kamar untuk mengambilnya.
"Mana sih?" ucapnya selagi kedua tangannya sibuk mencari catatan biologinya diantara tumpukan buku di atas meja belajarnya. Alih-alih menemukan, Nara malah membuat tumpukan buku dan catatan yang ada di sana berjatuhan ke bawah meja. Membuatnya mendengus kesal dan mau tak mau membereskan dengan cepat.
Untunglah, sesaat setelahnya, Nara menemukan benda yang dia cari saat tengah membereskan. Catatan biologinya terbuka―terlihat berwarna-warni karena stabilo. Namun ada satu kata yang menarik perhatian matanya.
Satu kata yang dilingkarkan dengan stabilo berwarna merah. Tidak besar, tapi cukup menyolok mata dengan warnanya.
Athalia.
Nara mengulurkan tangannya meraih catatan tersebut. Semalam, saat belajar sebentar untuk pelajaran besok, Nara memang entah kenapa teringat nama perempuan itu. Teman sebangkunya yang baru. Atha.
Sudah berapa lama sejak Nara terakhir kali mendapat teman sebangku?
Nara melirik sebuah bingkai foto yang sudah cukup berdebu karena dibiarkan begitu saja di sisi kiri tembok kamarnya. Sebuah bingkai berisikan fotonya dan Kariza sedang saling merangkul satu sama lain dan tersenyum lebar.
Tidak terasa, seiring pergantian waktu, ada banyak hal yang perlahan berubah. Demikian juga dengan pertemanan.
Di lain sisi, Nara merasa ada sesuatu yang salah tentang keberadaan Atha di sana―apalagi saat Nara tidak sengaja menyentuh tangannya. Seperti, itu seharusnya bukan tempat Atha.
"Nara, kenapa lo masih disitu?"
Pemuda berambut pirang itu sontak langsung berdiri ketika suara yang tak asing memanggilnya dari arah pintu.
"Ayo berangkat. Gue telat ke kampus nih." ucap seorang perempuan berambut panjang yang sedang memeluk binder neonnya di dada.
Nara hanya menganggukan kepala dan segera menutup pintu kamarnya. Pergi berangkat sekolah.Seiring dia melangkah, dia tiba-tiba saja teringat sesuatu yang lalu membuatnya tersenyum. Memperlihatkan kedua lesung pipitnya.
》》》
"Pulang sekolah gue latihan boxing, tungguin ya." ucap Kariza tepat setelah pemuda itu turun dari sepedanya.
Atha menghela napas sambil membenarkan selempangan ransel merahnya. Pagi ini langit tidak secerah kemarin, awan kelabu memenuhi langit. Dan sepertinya hujan akan turun cepat atau lambat.
"Lo nggak bisa pulang sendiri apa?naik bus gitu." balas Atha terdengar sedikit kesal.
"Ngapain pakai bus selama ada supir gratisan?"
Sialan.
Atha mengumpat dalam hati. Memincingkan mata tajam kearah Kariza sambil mendesis pelan. Seolah makhluk itu adalah satu-satunya hal yang ingin dia lenyapkan saat itu juga dari muka bumi.
"Salah siapa motornya rusak?mana servisnya lama lagi." Atha membalas lagi, namun kali ini Kariza hanya menanggapinya dengan mengendikkan bahu dan berjalan menuju pintu masuk gedung sekolah mendahuluinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Replaying Us
Teen FictionAthalia Sharafina menyukai Narado Risyad dalam diam selama bertahun-tahun. Tapi tidak pernah menyatakannya bahkan disaat-saat terakhirnya dengan Nara. Sebuah keajaiban Atha bertemu Faust. Makhluk tampan dengan sepasang sayap hitamnya yang bersedia...