The Begin of All

136 8 0
                                    

Bagi yang baru baca, baca dulu 'Black Moon Tragedy' biar ngerti ceritanya.

Seorang lelaki berumur sekitar 17 tahun duduk di bawah pohon di siang yang panas. Dia bukan hanya duduk. Tapi dia tertidur di bawahnya.

Angin berhembus dengan halusnya mengenai kulitnya yang putih bersih serta mengayun rambut coklatnya yang halus.

Matanya pun terbuka. Tidak begitu lebar. Tapi mata kuning kecoklatannya telah terlihat. Matanya pun ia tutupi dengan tangannya. Begitu silaunya sampai ia menutup matanya itu.

Tak lama ia menyingkirkan tangannya dan melihat sebuah tempat yang besar di depannya. Ia tersenyum dengan begitu manisnya kemudian beranjak dan masuk ke tempat besar itu.

Ia memasuki kamar berisi tiga ranjang. Ia mengambil sapu kemudian menyapu ruangan itu.
Kadang dia berhenti. Dia berpikir. Dia sendirian di tempat besar ini. Sangat sendirian. Tak ada siapa pun di tempat ini, kecuali dia.

Hanya kuda coklatnya yang bisa diajak bicara walau hanya sejenak. Dia juga sudah kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupnya.

Dia tertunduk. Memejamkan matanya. Kemudian menangis. Entah apa yang di tangisinya saat ini. Tapi dia sudah kehilangan orang itu hampir 1 tahun lamanya. Dan keluarganya sedang ada urusan dengan keluarga mereka masing-masing.

Ia pun melihat jendela. Menghapus air matanya. Dan dia hanya bilang, "John West tidak akan menyerah. Aku harus berjuang. Di masa lalu aku telah berjuang untuknya. Sekarang, untukku sendiri."

Orang yang bernama John West itu tersenyum meskipun tipis, dan ia kembali menyapu kamar itu.

Keluarganya pergi berlibur sejak 2 hari yang lalu. Ia terpaksa meliburkan pekerajaannya selama dua minggu karena tak bisa mengajar sendirian dan harus menjaga rumahnya saat ini.

"John, di mana kau?"

"Eh... Siapa yang memanggil?"

Ia pun meletakkan sapunya dan bergegas keluar dari kamar. Kemudian ia mendekati orang yang memanggilnya.

"Ah... Kakek. Ada apa?" Tanyanya dengan penasaran

"Hmm... Begini, anakku. Aku ingin mengajakmu pergi ke rumahku. Aku sibuk saat ini. Tapi aku harus menjagamu. Jadi aku ingin kau ada di rumahku agar aku tidak khawatir." Jawab kakek yang bernama Dr.Foregin

"Hmm... Baiklah. Aku akan mengunci pintu kamar dulu." Kata John

Ia berlari dan segera mengunci kamar murid. Kemudian ia dan Dr.Foregin pergi dari dojo.

Skip...

Di rumah Dr.Foregin

"Kau di sini saja. Kau boleh keliling. Kau belum pernah kemari, kan?" Tanya Dr.Foregin

"Belum."

"Kalau begitu aku akan ke lab. Bersenang-senanglah."

Dr.Foregin pergi meninggalkan John. Kemudian ia mulai berjalan mengelilingi rumah.

John P.O.V

Aku merasa tidak enak jika begini. Memang kakek sedang sibuk. Jadi tidak bisa menemani.

Aku melihat sebuah papan tulis yang penuh dengan kertas.

Periksa keberadaanya.

Cari dia.

Dia belum mati.

Zaide akan ku temukan secepatnya.

Sudah hampir setahun, tapi masih belum menemukannya.

Aku yakin dia masih hidup.

Mataku terbuka amat lebar. Aku mundur beberapa langkah.

It... It can't be!!

Apa perasaanku waktu itu benar? Waktu itu... Aku masih merasakan dia bernapas dan mendengar detak jantungnya.

I... Ini pasti mimpi!

Aku terus mundur hingga dinding menghentikanku. Aku duduk di lantai dan bersandar pada dinding. Ku tutup mulutku yang rasanya ingin berteriak. Dan ku tahan air mataku karena rasa tidak percaya ini.

A... Aku tak percaya ini!!

Aku melihat kertas lain dari kejauhan yang bertulisan,

Aku tidak menguburnya. Dia menghilang saat itu. Dan yang ku temukan hanya John yang tidur di tempat tidurnya.

Aku semakin tidak percaya dengan ini semua. Pikiranku mulai kacau. Aku putuskan menutup mataku dan diam sejenak.

Zaide, apa kau ada di luar sana?

Apa kau benar-benar masih hidup?

Want read next chapter? I'll wait you all read and vote this chapter.

So... I always waiting you.

See ya!!

The Second of Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang