Return

15 4 0
                                    

28th April 2016 on 12.13 PM

Di kamarku yang sepi.

Aku melihat Istana Berhantu itu. Aku benar-benar kesal. Sekali lagi... Aku telah kehilangannya. Tapi... Perasaan itu masih saja ada.

Mengapa kau masih ada padaku? Zaide itu telah meninggal!

Hujan telah mengguyur wilayah ini. Dan aku berada di balkon. Tergguyur hujan tanpa peduli aku akan sakit.

Aku gagal. Aku telah gagal menyelamatkannya. Dia malah bunuh diri di saat yang tidak tepat.

Zaide, aku hanya ingin dirimu! Aku tidak ingin kau bunuh diri.

Aku mengusap wajahku yang basah. Kemeja biru dan dan jeans biru tuaku tidak kupedulikan seberapa basahnya mereka.

"John, aku minta maaf... Aku sungguh merasa menyesal"

Aku ingat kata-katanya...

"Terima kasih. Kau telah... Peduli padaku."

"Aku harus mewujudkan keinginan Devy dan Tania!"

"Baiklah... Aku tidak memaksa."

"Jo... John,"

Aku ingat...

Bagaimana dia tersenyum padaku.

Aku juga ingat cara membuatku tenang dan tidak khawatir padanya.

"Baiklah. Get Well Soon, Big Monster."

"You too. Kau terlihat sedih saat ini."

"Itu... Karena aku..."

"Khawatir? Sudahlah. Kau tidak perlu khawatir padaku."

"Baiklah."

"See ya, Zaide."

"See you too, little boy."

Dia telah mengeluarkan sifat aslinya. Aku tidak pernah melihatnya seperti itu sejak... Dia benar-benar berubah.

Dia... Selalu ada untukku.

"Jo... John,"

Suaranya. Tetap terdengar sampai saat ini. Mengapa suara itu tetap terbanyang di pikirkanku?

"John, seharusnya kau tidak di situ. Kau bisa sakit."

"Kenapa? Kenapa suaramu tidak bisa hilang? AKU SUDAH MUAK DENGAN PIKIRANKU YANG KACAU INI!!!!"

"John, ini benar-benar aku. Zaide West."

Aku menengok ke belakang dan melihat Zaide yang ada di belakangku. Dia memegang jendela kamarku dan kemudian tersenyum padaku.

"Zaide, be... Benarkah? Benarkah itu kau?" Tanyaku

Zaide hanya mengangguk. Tapi tak lama, dia terlihat sedih.

"John, kau gagal."

Aku terkejut untuk beberapa saat.

"Gagal? Apa maksudmu?" Tanyaku

"Apa itu yang bisa kau lakukan? Mandi air hujan itu tidak baik. Kau bisa sakit." Kata Zaide yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaanku

"Zaide, kenapa jawabanmu tidak sesuai dengan pertanyaanku?" Tanyaku

"Itu karena aku peduli padamu. Masuklah. Aku akan mengambil handuknya."

Zaide pergi untuk mengambil handuk di kamar mandi.

Jawabannya aneh. Tidak ada kaitannya dengan pertanyaanku.

Aku ingin masuk ke dalam. Tapi aku terlalu basah. Jadi aku hanya menunggu Zaide.

Zaide pun datang membawa handuk dan sebuah lap untuk diletakkan di lantai.

"Nah... Masuklah."

Aku masuk ke dalam kamar dan Zaide langsung mengusap wajahku yang basah dengan handuk biru milikku.

"Pergilah ke kamar mandi. Kau langsung mandi. Kau jalan saja. Aku akan mengepel kamar ini." Kata Zaide

"Kakak, bagaimana kakak bisa disini?" Tanyaku

"Kenapa kau berlama-lama? Ayo pergilah. Kau akan kedinginan." Kata Zaide

Itu terjadi lagi. Apa dia mengelak dari pertanyaanku?

Aku tak peduli dan langsung masuk ke kamar mandi.

Dia datang.

Datang dengan mencurigakan.

Mengapa bisa? Setelah bunuh diri itu.

Dia kembali. Aku tidak mengerti ini

Ini membingungkanku!

Kau selalu membuatku bingung, Zaide!

Aku melepas handukku dari kepalaku. Dan tiba-tiba kepalaku sangat berat dan dunia ini berputar dengan anehnya. Penglihatanku mulai buram.

Ada apa ini? Apa dunia akan berakhir? Kenapa tiba-tiba semuanya berputar-putar?

Mataku terasa berat dan tertutup sendiri. Dan aku tak dapat membuka mataku lagi.

The Second of Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang