Night Adventure Part 2

14 5 0
                                    

25th April 2016 on 21.46 PM

Kami memasuki labirin yang gelap dan mencari jalan keluar menuju istana.

Pertama-tama kami berjalan lurus sejauh lima belas langkah. Kemudian perempatan membuat kami bingung.

"Corwin, kita harus lewat mana?" Tanyaku

"Hmm... Kita coba ke kiri dulu." Jawab Corwin

Kami belok ke kiri. Dan berjalan lurus sejauh lima langkah. Kemudian, kami menemukan jalan ke kanan. Kami belok ke kanan dan berjalan lurus sekitar dua puluh langkah.

"Corwin, apa kau pernah ke labirin sebelumnya?" Tanyaku

"Sering sekali. Aku selalu masuk ke dalam labirin di halaman belakang istanaku. Tapi tentu saja aku hafal jalannya." Jawab Corwin

"Biasanya labirin di istanaku itu menipu. Aku tinggal berjalan terus saja, dan aku langsung keluar dari labirin." Lanjut Corwin

"Di sini pasti sulit. Ini labirin khusus untuk anak seumuran kita." Lanjutnya

"Hmm... Aku tidak pernah masuk labirin sebelumnya. Apa di semua labirin ada orang menyeramkan yang mengahalangi?" Tanyaku

"Tentu tidak, bodoh. Di istanaku tidak pernah yang seperti itu. Bahkan labirin di taman kerajaan juga tidak ada." Jawab Corwin

"Lalu... Itu apa?" Tanyaku yang melihat seseorang yang memakai jubah hitam panjang dan memakai penutup kepala. Wajahnya tak terlihat karena itu.

Corwin melihat orang itu. Dan ia langsung terkejut. Kemudian orang itu menarik tangan Corwin hingga dia tepat di depan orang itu.

"Si... Siapa kau? Kenapa kau menarikku?" Tanya Corwin yang mulai ketakutan

"Lepaskan dia!" Teriakku dengan kencang

"Akan ku lepaskan dia. Tapi..."

Orang itu mengeluarkan sebuah pisau dan mengarahkannya ke leher Corwin.

Aku terkejut.

"Tidak! Jangan bunuh dia! Ku mohon!" Kataku yang mulai terisak

Meskipun begitu, aku harus menahan tangisanku ini.

Trang....

Pisau dari tangan orang itu di jatuhkannya. Tapi, Corwin di bantingnya hingga tak sadarkan diri. Senternya terlepas dari tangannya. Kacanya pecah dan senternya mati.

Aku terkejut melihat kejadian itu. Aku langsung jongkok di samping kanan Corwin. Aku tetap menahan tangisan ku itu. Tapi tiba-tiba...

Orang itu mengangkatku dan kemudian melemparku jauh dari Corwin.

Aku terjatuh dan langsung membuka mataku. Corwin pun di bawanya pergi. Ke suatu tempat entah di mana. Tapi ku lihat. Dia berjalan lurus. Terus hingga entah kapan.

Mataku mulai terpejam suara dari pengeras suara terdengar. Tapi terdengar samar. Dan tiba-tiba, aku tak dapat mendengar apapun lagi.

Sebuah petualangan, baru saja di mulai....

Angin malam berhembus dengan halusnya....

Kami melewati labirin besar itu....

Corwin pun dibawa entah kemana....

Sekarang aku... Aku tak tahu apa yang terjadi padaku...

Semuanya hitam dan tak ada suara yang terdengar....

Corwin, aku akan membawamu kembali...

Kembali ke hotel yang kita tinggali saat ini....

Ku mohon bertahanlah, Corwin...

The Second of Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang